Berita Bangka Selatan

Sudah Mencemari Lingkungan, Walhi Babel Minta Izin Perusahaan Tambak Udang di Pantai Jibur Disetop

Walhi Babel meminta agar pemerintah segera melakukan audit terhadap sistem Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) perusahaan.

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Hendra
(Istimewa)
Direktur Eksekutif WALHI Kepulauan Bangka Belitung, Ahmad Subhan Hafiz. 

Parahnya, nelayan yang menggantungkan hidupnya dari hasil tangkapan laut juga mengeluhkan rasa gatal-gatal setelah mencari ikan di air laut tercemar.

Masalah ini tentunya berdampak besar terhadap pendapatan nelayan pesisir. Perlunya ketegasan dari pihak terkait untuk menindaklanjuti permasalahan ini.

“Memang ada imbas dari limbah dibuang sembarangan, biota laut banyak mati. Misalnya penyu, ikan hingga kepiting,” jelas Sopian Hadi.

Di sisi lain sambung dia, peristiwa pembuangan limbah ini terjadi setiap masa panen tambak udang. Selama satu tahun kurang lebih terjadi tiga kali pencermatan air laut.

Parahnya pada Senin (20/5) kemarin limbah air yang dibuang berwarna hitam pekat dan menimbulkan bau tak sedap.

Jarak tampungan limbah juga hanya berjarak puluhan meter dari bibir pantai. Tampungan limbah hanya dilapisi terpal hitam.

Tak jarang cairan hitam pekat seperti lumpur disertai banyak bangkai udang dibuang langsung ke laut lepas.

“Kalaupun kami dapat udang Sungkur, ketika dibuat terasi itu menjadi busuk. Diduga memang karena limbah tambak udang yang tidak sesuai,” ucapnya.

Kendati demikian kata Sopian Hadi, sejauh ini pihaknya telah melapor kejadian tersebut ke pemerintah desa setempat akan tetapi belum ada tindak lanjut.

Sama halnya dengan komunikasi yang dilakukan kepada pihak perusahaan juga berujung buntu. Oleh sebab itu, dirinya meminta tindak lanjut dinas terkait untuk menindaklanjuti permasalahan ini.

“Kami berharap jangan beroperasi lagi tambak udang ini. Walaupun sudah ada izin, limbah diolah sesuai standar dan aturan pemerintah. Karena limbah langsung dibuang langsung, bahkan terjadi kebocoran,” pungkas Sopian.

Sementara itu pantauan awak media di lapangan bau tak sedap akibat limbah tambah tercium jelas saat tiba di kawasan wisata Pantai Jibur.

Tepat di lokasi pembuangan limbah, air yang dibuang dari pipa tampak berwarna hijau gelap. Parahnya, di bawah pipa pembuangan juga diduga terjadi kebocoran, limbah berwarna hijau muncul dari bawah permukaan pasir pantai. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: bangkapos.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved