Berita Bangka Tengah
Terbukti, Hasil Uji Sampel Air Warga di Desa Beluluk Tercemar Tak Layak Minum, Keluhkan Air Bau BBM
Dari sampel air yang diambil tiga titik lalu diuji Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung bahwa hasilnya tidak layak untuk dikonsumsi.
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: Dedy Qurniawan
BANGKAPOS.COM--Keluhan Masyarakat Desa Beluluk Kecamatan Pangkalanbaru Kabupaten Bangka Tengah soal sumber mata air mereka tercemar ternyata terbukti benar.
Hal ini berdasarkan hasil uji sampel air yang diambil oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka Tengah yang diuji oleh Dinas Kesehatan provinsi Bangka Belitung.
Dari sampel air yang diambil tiga titik lalu diuji Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung bahwa hasilnya tidak layak untuk dikonsumsi.
"Sudah diambil sampel di tiga titik kemudian dilakukan uji di Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung, hasilnya dari ketiga titik itu kalau untuk konsumsi memang tidak layak," ujar Kabid Pembinaan dan Pengawasan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Tengah, Yudi Amir, Jumat (26/7/2024).
Kedati begitu, hasil pemeriksaan sampel air itu hanya menunjukan bau dan ada kandungan logam tetapi tidak diketahui asal cemarannya.
"Dari hasil pemeriksaan ini namun belum dapat dinyatakan tercemar apa atau BBM, karena hasil sampel pertama menyatakan bau, sampel kedua ada kandungan logam dan e-coli tinggi serta sampel ketiga itu bau," katanya.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga sudah berkirim surat kepada Patra Niaga untuk dilakukan pemeriksaan Petroleum Hydrocarbon (TPH)
"Kami juga melakukan koordinasi dengan Patra Niaga dan Laboratourium di Palembang untuk uji Petroleum Hydrocarbon (TPH), kami sudah bersurat," katanya.
Sebelumnya Warga Keluhkan Air Berbau BBM
Warga Jalan Air Sankiw, RT 04 Dusun Sit Sampun, Desa Beluluk, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), mengeluhkan tercemarnya mata air yang diduga akibat bau Bahan Bakar Minyak (BBM).
Sejak satu tahun terakhir, mata air warga berbau menyengat seperti BBM dan menyebabkan air tidak bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Meskipun air masih bisa dipakai untuk mandi, mencuci pakaian, dan mencuci piring, warga tidak bisa mengkonsumsinya.
Baharudin, salah satu warga terdampak, menyatakan bahwa bau menyengat air dari sumur warga sudah sangat mengganggu.
"Aroma bau air yang kami bawa langsung dari mata air sumur warga sudah menyengat, dan lama-lama akan berubah menjadi kuning," ungkapnya pada Rabu (10/07/2024).
Keluhan pencemaran ini bukanlah yang pertama kali.
Sejak tahun 2015, warga sudah pernah mengalaminya namun pihak SPBU memberikan solusi sementara.
Namun, sejak awal 2023, mata air kembali tercemar.
Rumiyah, warga yang rumahnya berdekatan dengan SPBU, juga merasakan hal yang sama.
"Air dari rumah saya berbau menyengat. Saya harus membeli air untuk konsumsi dan menggunakan bantuan air dari SPBU," tuturnya.
Ketua RT 04 Dusun Sit Sampun, Heru, menyatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak desa dan SPBU terkait pencemaran ini.
"Kami sudah menyampaikan masalah ini ke Kades dan pihak SPBU. Kamis ini, kami akan menggelar pertemuan di Balai Desa untuk mencari solusi," ujar Heru.
Menurut Heru, pihak dinas provinsi sudah datang untuk memeriksa kondisi air warga.
"Ada orang dinas provinsi datang dan mengecek langsung, namun hasilnya belum diketahui. Kami sangat berharap persoalan ini cepat terselesaikan," pungkasnya.
Konsultasi ke Ombudsman Babel
Masyarakat Desa Beluluk, Kecamatan Pangkalanbaru, Kabupaten Bangka Tengah telah mengadakan konsultasi dengan Ombudsman Bangka Belitung terkait masalah pencemaran sumber air akibat bahan bakar minyak dari SPBU.
Informasi ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan Ombudsman RI Babel, Shulby Yozar Ariadhy.
"Sudah ada konsultasi masyarakat terkait persoalan dugaan pencemaran air di Beluluk. Namun, belum menjadi laporan resmi di Ombudsman Babel karena pelapor diminta untuk melakukan upaya pengaduan ulang kepada pihak terkait," ujar Yozar pada Jumat (26/7/2024).
Yozar menjelaskan bahwa jika tidak ada respons dari pihak terkait, konsultasi tersebut bisa ditingkatkan menjadi laporan tentang pelayanan publik di Ombudsman Babel.
"Kami berharap agar pengaduan ini dapat ditindaklanjuti sebagaimana mestinya sesuai dengan prosedur yang berlaku," katanya.
Menurut Yozar, kondisi ini sangat memprihatinkan karena air merupakan kebutuhan dasar masyarakat. "Tentunya jalan terbaik adalah melalui musyawarah. Masing-masing pihak harus bertanggung jawab sesuai dengan kewenangannya. Poin pentingnya adalah adanya solusi bersama yang tidak saling merugikan antar pihak terkait," ujarnya.
Yozar menambahkan, jika memang ditemukan adanya pencemaran akibat kebocoran, diharapkan ada penyelesaian seperti treatment tertentu untuk memulihkan kondisi air masyarakat Beluluk yang dianggap tidak layak untuk dikonsumsi. "Sambil menunggu proses musyawarah, perlu juga dilakukan langkah antisipasi berupa pemenuhan kebutuhan air bersih sehari-hari bagi masyarakat. Jangan sampai ada dampak yang tidak diinginkan akibat menggunakan air yang diduga tidak layak konsumsi tadi," tambahnya.
Respon Pertamina
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel bergerak cepat menanggapi laporan warga terkait pencemaran air yang berbau BBM di RT 04 Dusun Sit Sampun, Desa Beluluk, Kabupaten Bangka Tengah.
Laporan ini dilayangkan oleh warga Jalan Air Sankiw, yang menyatakan bahwa air di kawasan tersebut tercemar bau BBM.
Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, mengungkapkan bahwa pihak Pertamina telah melakukan peninjauan lapangan di lokasi SPBU 24.331.115 di Desa Beluluk.
Peninjauan ini dilakukan bersama Tim Fuel Terminal (FT) Pangkalbalam yang meliputi pemeriksaan Quality and Quantity (QQ), Teknik, dan HSSE.
Sebelumnya, SPBU tersebut secara rutin melaksanakan pengujian sampel air untuk industri.
Tes terakhir dilakukan pada Juni 2024 melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Bangka Belitung.
"Terkait dengan aduan masyarakat yang berada di sekitar SPBU 24.331.115, dapat kami informasikan bahwa hasil dari peninjauan sementara belum ditemukan adanya kebocoran pada tangki timbun serta pelaporan losses harian tidak menunjukkan angka losses yang tidak wajar. Untuk memastikan kembali, berdasarkan kesepakatan bersama DLH, Kepala Desa, pelapor, dan pihak SPBU, akan diadakan uji lab dari DLH hingga uji layak minum," ujar Nikho.
Menurut Nikho, untuk memastikan penyebab tercemarnya air di Desa Beluluk, pihaknya masih menunggu hasil uji terhadap sampel air yang telah dilakukan.
"Saat ini kami menunggu hasil dan menyerahkan hasil pengecekan kepada pihak yang berwenang. Pertamina siap untuk mendukung seluruh proses investigasi dan masih menunggu hasil. Nanti kita akan memberikan update terkait progresnya,” tambahnya pada Selasa (16/7/2024).
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel memastikan bahwa penyaluran BBM di wilayah Bangka Tengah tetap aman dan lancar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pihaknya turut mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan menggunakan BBM sesuai kebutuhan.
Selain itu, Pertamina juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan pembelian secara berlebihan karena pasokan energi tersedia dalam kondisi aman dan mencukupi.
(Bangkapos.com/Cici Nasya Nita/Zulkodri)
| Kajari Bangka Tengah Imbau Waspadai Penipuan Mengatasnamakan Kejaksaan |
|
|---|
| Festival Anak Hebat 2025 Resmi Ditutup, Wabup Efrianda: Wadah Menumbuhkan Generasi Kreatif Bateng |
|
|---|
| 45 Kandidat Seleksi JPT Pratama Pemkab Bateng Ikuti Tes Assesment di Polda Bangka Belitung |
|
|---|
| Kapolres Bangka Tengah Terima Audiensi DPC APDESI, Sampaikan Terobosan untuk Perkuat Kemanan Desa |
|
|---|
| Dinkes Bangka Tengah Dorong Pelaku Usaha Pangan Segera Miliki Sertifikat PIRT |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20240710-Salah-satu-mata-air-di-rumah-warga.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.