Urgensi Entrepreneur Education bagi Pelajar

Oleh: Nilawati, S.Pd.I., M.Pd. - Wirausaha Pemula Owner Serasa Sejiwa  dan Guru SMAN I Airgegas
 
PENDIDIKAN kewirausahaan atau yang disebut dengan entrepreneur education merupakan bagian dari materi kokurikuler yang dimuatkan dalam satuan kurikulum projek penguatan profil pelajar Pancasila dapat menjadi soft skill tambahan bagi pelajar untuk menghadapi dunia kerja. Tetapi, pembelajaran kewirausahaan juga menjadi modal penting untuk pelajar di masa depan. Pasalnya dengan memiliki pola pikir dan jiwa entrepreneur dapat mendorong kreativitas dan inovasi. Pelajar juga memiliki bekal untuk menghadapi perkembangan dunia kerja di masa depan.

Menjadi wirausaha adalah salah satu pilihan yang menarik bagi banyak orang, terutama untuk mewujudkan impian mereka dalam membangun usaha sendiri. Terlebih lagi, kewirausahaan juga memberikan peluang untuk menciptakan lapangan kerja bagi orang lain, serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan masyarakat. Selain menciptakan lapangan kerja, pendidikan kewirausahaan juga penting untuk mengembangkan karakteristik kepribadian yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Dalam dunia yang terus berkembang saat ini, seseorang tidak hanya perlu memiliki pengetahuan khusus di bidang tertentu, tetapi juga harus memiliki keterampilan seperti kreativitas, inovasi, kemampuan beradaptasi, berpikir analitis dan kritis, dan kemampuan mengambil risiko dengan bijak. 

Pendidikan kewirausahaan dapat membantu siswa untuk mengembangkan karakteristik kepribadian ini melalui berbagai aktivitas seperti pelatihan berwirausaha, simulasi bisnis, dan pembelajaran berbasis proyek yang melibatkan siswa dalam berpikir kritis, mengidentifikasi peluang, dan mengambil keputusan yang cerdas. Selain itu, pendidikan kewirausahaan juga mengajarkan siswa tentang etika dan tanggung jawab dalam berbisnis, baik tanggung jawab yang berhubungan dengan dirinya sendiri, rekan kerja, pelanggan, maupun lingkungan sekitarnya.

Selama bertahun-tahun, banyak kasus korupsi, penipuan, dan praktik bisnis yang tidak etis terjadi di berbagai sektor ekonomi. Oleh karena itu, melalui pendidikan kewirausahaan, siswa memperoleh pemahaman tentang pentingnya etika dan integritas dalam menjalankan bisnis. Mereka diberikan kesempatan untuk memahami konsep tanggung jawab sosial perusahaan dan bagaimana memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Pendidikan kewirausahaan pada siswa di sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan masyarakat dan kemajuan ekonomi suatu negara. Kewirausahaan, sebagai kemampuan untuk mengidentifikasi, menciptakan, dan mengelola peluang bisnis, merupakan faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberikan lapangan kerja bagi masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi siswa-siswi sekolah untuk mendapatkan pendidikan kewirausahaan yang baik guna mempersiapkan mereka dalam menghadapi dunia kerja dan mengembangkan potensi diri.

Salah satu alasan mengapa pendidikan kewirausahaan penting adalah karena dapat menciptakan lapangan kerja bagi para lulusan sekolah. Dalam era globalisasi dan persaingan global yang makin ketat, pekerjaan dan lapangan kerja tidak lagi terbatas pada penerimaan di kantor formal atau perusahaan besar.

Dalam rangka untuk mendorong pentingnya pendidikan kewirausahaan pada siswa sekolah, perlu adanya pengembangan kurikulum yang memadai dan metode pengajaran yang efektif. Kurikulum harus mencakup berbagai aspek kewirausahaan, termasuk pemahaman tentang bisnis, ide pengembangan, perencanaan bisnis, manajemen keuangan, pemasaran, dan inovasi. Selain itu, pendekatan pembelajaran yang inovatif seperti pembelajaran berbasis proyek, simulasi bisnis, dan studi kasus nyata harus diterapkan untuk memberikan pengalaman praktis kepada siswa.

Pendidikan kewirausahaan juga menjadi modal penting untuk pelajar di masa depan. Pasalnya dengan memiliki pola pikir dan jiwa entrepreneur dapat mendorong kreativitas dan inovasi. Entrepreneur education memiliki bekal yang akan diberikan kepada peserta didik untuk menghadapi perkembangan dunia kerja di masa depan sejalan dengan peningkatan value seseorang. Jadi, peserta didik selepas menyelesaikan program pendidikannya bisa membekali diri sebagai founder bisnis/usaha tertentu.

Berikut ini alasan penting entrepreneur education yang dirangkum oleh penulis, di antaranya, pertama, membangun pola pikir entrepreneur. Pembelajaran kewirausahaan tidak semata mendorong pelajar untuk membuka bisnis dan mencari keuntungan, tetapi pembelajaran ini mendorong siapa pun untuk memiliki pola pikir entrepreneur. Pola pikir yang dimaksud antara lain kemampuan merencanakan, mengorganisasi, dan mengeksekusi.

Kedua, menambah soft skill menghadapi dunia kerja. Pada dasarnya ketika seseorang lulus dari pendidikannya maka jalan selanjutnya adalah dunia kerja atau melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Tidak dapat dimungkiri juga bahwa belakangan keberadaan lapangan kerja mulai sempit. Perkembangan dunia digital dan ekonomi mulai menuntut orang yang kreatif dan inovatif. 

Mempelajari pendidikan kewirausahaan adalah salah satu cara untuk menghadapi dunia kerja. Jadi, lulusan nantinya tidak hanya fokus bekerja sebagai pegawai saja, tetapi dengan bekal ilmu kewirausahaan dapat membuka lapangan pekerjaan tambahan.

Ketiga, menambah value seseorang. Memiliki bekal ilmu entrepreneur dapat menambah value atau nilai pada diri seseorang. Munculnya pola pikir yang matang dalam merencanakan sesuatu dan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri. 

Keempat, membentuk karakter. Entrepreneurship membentuk karakter entrepreneur dalam diri sangat penting. Nilai yang ada dalam pembelajaran ini tidak sekadar mencari keuntungan saja. Tetapi, bagaimana menyeimbangi antara kemampuan profesi dan kehidupan bersosial.

Dalam kesimpulannya, pendidikan kewirausahaan adalah salah satu bentuk pendidikan yang sangat penting bagi kemajuan Indonesia. Dengan pendidikan kewirausahaan, siswa bisa membangun kemampuan untuk memulai bisnisnya sendiri, membuka peluang kerja baru, mengurangi angka pengangguran, dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. (*)