Dinas Pertanian Bangka Tengah Luncurkan Inovasi Program "Tampah Duit" di Lahan Kebun Sawit

Guru Besar Bidang Ilmu Pemuliaan Tanaman Universitas Bangka Belitung, Prof Dr Eries Dyah Mustikarini mengulas tentang menanam padi di sela-sela tanaman kelapa sawit atau inovasi Tampah Duit dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bangka Tengah.

"Penanaman padi di sela-sela tanaman sawit akan memberikan keuntungan kepada petani di saat tanaman sawit belum menghasilkan. Karena tanaman sawit umumnya baru menghasilkan setelah 4 tahun ditanam, maka dengan penanaman padi di sela-sela pertanaman sawit yang umumnya mencapai 9 x 9 m tentu saja akan banyak lahan kosong di sekeliling tanaman yang belum menghasilkan," ujar Eries, Senin (29/7/2024).

Lebih lanjut, dia mengatakan jik lahan kosong tersebut tidak ditanami maka akan tumbuh gulma yang kurang bermanfaat karena dapat menjadi inang bagi hama atau penyakit.

Dengan penanaman tanaman padi di sela ini juga dapat meningkatkan kesuburan tanah, dalam penanaman pada tanaman padi dilakukan pemupukan, bisa dilakukan penyiraman.

"Jerami tanaman padi yang tidak dijual juga dapat dimanfaatkan untuk menjadi bahan pembuatan pupuk," katanya.

Padi hume secara kuantitas produksi relatif lebih rendah dibandingkan dengan padi sawah.

Namun keuntungan yang dimiliki oleh padi hume adalah tidak memerlukan sistem irigasi, sehingga relatif sesuai jika dibudidayakan di lahan kering.

"Keunggulan lain daripada hume ini adalah tahan terhadap serangan organisme pengganggu tanaman (opt). Sehingga jika ada serangan organisme pengganggu tanaman maka produksinya menurun namun tidak lebih tinggi dibandingkan dengan padi sawah. Apalagi jika yang dibudidayakan adalah plasma nutfah atau aksesi lokal yang telah teruji mampu beradaptasi dalam kurun waktu yang lama," jelasnya.

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki berbagai jenis plasma nutfah atau aksesi padi hume atau yang biasa disebut dengan padi ladang atau padi gogo.

"Arahannya adalah ketika membudidayakan padi hume disarankan menggunakan plasma nutfah lokal suatu daerah, karena plasma nutfah ini dianggap memiliki kemampuan adaptasi spesifik lokasi," katanya.

Jika memang di dalam budidaya harus menggunakan genotip yang tidak berasal dari plasma nutfah lokal maka disarankan untuk dilakukan uji adaptasi terlebih dahulu sebelum ditanam dalam skala luas.

Tujuannya adalah agar tidak merugikan petani, terutama disebabkan oleh kemampuan adaptasi yang rendah dari genotip introduksi sehingga menurunkan potensi hasil tanaman. Pemilihan plasma nutfah juga dapat disesuaikan dengan kesukaan dari masyarakat, agar hasil dari tanaman padi dapat dipasarkan dengan baik.

Umumnya masyarakat menyukai padi yang pulen (tidak keras), yang berwarna dan terkadang mengandung antosianin. Contohnya beras merah Raden, atau beras ungu.

"Dalam melakukan budidaya juga perlu diperhatikan kebutuhan sinar matahari dari padi hume. Kegiatan penanaman hanya bisa dilakukan saat tajuk dari tanaman kelapa sawit belum menutupi di sekitar area penanaman, sehingga tanaman padi juga mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk proses fotosintesis.

Untuk efisiensi dalam pembudidayaan tanaman dapat juga dilakukan metode penyiraman tanaman dengan sistem sprinkler atau menggunakan sistem pertanian presisi yang relatif membutuhkan sedikit tenaga kerja," katanya.