Bacaan Niat

Niat Sholat Sunnah Setelah Adzan Jumat, Dalil dan Bedanya dengan Sholat Tahiyatul Masjid

Niat sholat sunnah setelah adzan jumat adalah usholli sunnatal jumu’ati rak’ataini qabliyatan lillahi ta’ala.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Tribun Sumsel
Niat Sholat Sunnah Setelah Adzan Jumat, Dalil dan Bedanya dengan Sholat Tahiyatul Masjid 

Artinya: “Apabila kalian masuk masjid hendaklah shalat dua raka’at sebelum duduk” (HR: Ibnu Majah)

Berikut bacaan niat sholat tahiyatul masjid:

 أصَلِّي تَحِيَّةَ الْمَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةَ لِلّهَ تَعَاَلَى

Usholi tahiyyatul masjid, rok’ataini sunnatan lillahi ta’ala

Artinya: "Aku niat sholat tahiyatul masjid dua rakaat sunnah karena Allah Ta’ala"

Soal sholat tahiyatul masjid ini, seseorang terkadang bingung untuk melakukan sholat tahiyatul masjid atau tidak, ketika khutbah sholat jumat berlangsung.

Untuk menjawab kebingungan tersebut, menarik menyimak penjelasan yang dikutip dari sufyanruray.info disarikan dari buku Syarhu Muslim lin Nawawi rahimahullah, 6/164-165 ini :

Sahabat yang Mulia Jabir bin Abdillah radhiyallahu’anhuma berkata

جَاءَ سُلَيْكٌ الْغَطَفَانِيُّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ فَجَلَسَ، فَقَالَ لَهُ “يَا سُلَيْكُ قُمْ فَارْكَعْ رَكْعَتَيْنِ، وَتَجَوَّزْ فِيهِمَا” ثُمَّ قَالَ : “إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ وَلْيَتَجَوَّزْ فِيهِمَا”

“Sulaik Al-Ghothofani datang ke masjid pada hari Jum’at ketika Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam sedang berkhutbah, ia pun langsung duduk.

Maka beliau bersabda kepadanya: Wahai Sulaik, berdirilah, lalu sholatlah dua raka’at dan ringankanlah sholatmu. Kemudian beliau bersabda: Jika seorang dari kalian datang ke masjid pada hari Jum’at dan imam sedang berkhutbah maka hendaklah ia melakukan sholat (tahiyyatul masjid) dua raka’at, dan hendaklah ia meringankan sholatnya.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim, dan lafaz milik Muslim]

Tata Cara Sholat Tahiyatul Masjid

Nah, selanjutnya berikut ini tata cara sholat tahiyatul masjid:

- Dianjurkan untuk menghadiri sholat jumat dengan bersegera sebelum khatib naik mimbar dan hendaklah melakukan sholat tahiyatul masjid ketika pertama tiba di masjid

- Apabila seseorang datang terlambat setelah khatib naik mimbar, tetap disunnahkan baginya untuk sholat tahiyatul masjid walau khatib sedang khutbah dan dimakruhkan baginya untuk duduk sebelum sholat dua raka’at

- Dalam keadaan ini, disunnahkan sholat yang ringan, tidak memperpanjang bacaan agar dapat segera mendengarkan khutbah

- Bolehnya khatib berbicara kepada jama’ah apabila ada suatu keperluan, dan jama’ah yang diajak berbicara boleh menjawab karena dalam riwayat lain Sulaik ditanya terlebih dahulu oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam: أَصَلَّيْتَ يَا فُلَانُ قَالَ لَا قَالَ قُمْ فَارْكَعْ “Apakah engkau sudah sholat wahai Fulan? Beliau menjawab: Belum. Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: Bangkitlah lalu sholat.”

- Anjuran untuk selalu memerintahkan yang ma’ruf dan melarang yang mungkar serta membimbing kepada kemaslahatan dalam setiap keadaan, tempat dan waktu

- Sholat tahiyatul masjid dikerjakan dua raka’at

- Sholat sunnah di siang hari juga dua raka’at, dua raka’at

- Sholat tahiyatul masjid masih bisa dikerjakan walau seseorang sudah sempat duduk apabila ia belum mengetahui sebelumnya

- Sholat tahiyatul masjid tidak boleh ditinggalkan meski di waktu-waktu terlarang untuk sholat, karena pendapat yang kuat insya Allah adalah, sholat-sholat sunnah yang memiliki sebab boleh dikerjakan meski di waktu-waktu terlarang

- Sholat sunnah tahiyatul masjid termasuk sunnah mu’akkadah, namun apabila sudah dikumandangkan iqomah maka hendaklah segera memutuskan sholat sunnah apa pun dan ikut sholat berjamaah

Kesimpulan dari hadits di atas, ketika seseorang datang terlambat ke masjid, dan khatib sudah naik mimbar dan memulia khutbah, maka kesunnahan sholat tahiyatul masjid tetap berlaku.

Namun ketika seseorang datang dan imam sudah takbir ataupun muadzzin sudah iqamah, maka sebaiknya tidak melakukan atau dimakruhkan melakukan shalat sunnah dan lebih baik langsung shalat jemaah bersama imam. ( Tribun Sumsel/ Bangkapos.com)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved