Berita Bangka Belitung

Program Dosis Sambung, Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Bangka Selatan Naik

Dosis Sambung adalah layanan kesehatan untuk desa terpencil dan sangat terpencil. Melalui inovasi ini memberikan kemudahan ...

Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Sejumlah masyarakat saat mengikuti program Dosis Sambung di Desa Rajik, Kecamatan Simpang Rimba, Kabupaten Bangka Selatan, Selasa (5/11/2024). Dosis Sambung merupakan inovasi yang diluncurkan oleh RSUD Junjung Besaoh guna mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Inovasi Dosis Sambung atau akronim Dokter Spesialis Sambang Kampung dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Junjung Besaoh, Kabupaten Bangka Selatan ( Basel ), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diklaim memberikan kontribusi positif, dalam cakupan peningkatan pelayanan kepada masyarakat di daerah terpencil. 

Adanya inovasi tersebut jumlah masyarakat yang terlayani untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terus meningkat.

Penjabat sementara (Pjs) Bupati Bangka Selatan, Elfin Elyas Nainggolan mengatakan, inovasi Dosis Sambung telah menunjukkan hasil yang sangat positif. Jika melihat data, jumlah kunjungan pasien spesialis ke RSUD Junjung Besaoh sebelum dan pasca inovasi menunjukkan adanya peningkatan. Di mana pada tahun 2022 pelayanan hanya mencakup sebanyak 10.433 orang pasien. Sementara pada tahun 2023 jumlah kunjungan meningkat signifikan menjadi 17.452 orang pasien.

“Bahkan pada semester pertama tahun 2024, jumlah kunjungan telah mencapai 12.693 orang pasien,” kata Elfin kepada Bangkapos.com, Selasa (5/11/2024).

Elfin Elyas menjelaskan, melalui inovasi Dosis Sambung hambatan geografis tersebut teratasi dengan mendekatkan pelayanan kesehatan.  Terlebih pelayanan diberikan kepada masyarakat mengedepankan kualitas, profesional dan tanpa diskriminasi bahkan ditangani langsung oleh dokter spesialis. Melalui inovasi ini juga menyediakan layanan fisioterapi, khitanan massal, konsultasi gizi serta konsultasi online dengan dokter spesialis.

Sebagaimana tujuan pelayanan publik bidang kesehatan adalah menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia. Pemerintah daerah berupaya untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adil, dan terjangkau. Salah satu upayanya adalah program berobat gratis menggunakan KTP bagi masyarakat Kabupaten Bangka Selatan. Akan tetapi belum semua sasaran pelayanan kesehatan dapat terpenuhi, karena masih ada masyarakat yang mengalami masalah kesehatan.

Baca juga: Masuk KIPP 2024, Program Dosis Sambung RSUD Junjung Besaoh untuk Tingkatkan Kesehatan Masyarakat

“Ini menunjukkan bahwa inovasi Dosis Sambung berhasil mendekatkan layanan spesialis kepada masyarakat. Sehingga meningkatkan kesadaran dan akses terhadap pelayanan kesehatan,” ujar Elfin Elyas.

Pjs Bupati Bangka Selatan, Elfin Elyas Nainggolan. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
Pjs Bupati Bangka Selatan, Elfin Elyas Nainggolan. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto) (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sementara itu Direktur RSUD Junjung Besaoh, dr Helen Sukendy mengatakan, Dosis Sambung adalah layanan kesehatan untuk desa terpencil dan sangat terpencil. Melalui inovasi ini memberikan kemudahan aksesibilitas layanan spesialis tanpa harus bepergian jauh. Sehingga masyarakat dapat mendapatkan kualitas pelayanan lebih baik, diagnosa dan perawatan yang lebih cepat dan akurat. Terpenting terselenggaranya edukasi dan pemberdayaan masyarakat secara langsung maupun online.

Adapun agenda pelayanan kesehatan meliputi pemeriksaan kesehatan dokter spesialis dan dokter umum. Lalu, penyuluhan dan edukasi kesehatan, konsultasi via WhatsApp serta fisioterapi. Setiap desa yang menjadi lokus inovasi Dosis Sambung nantinya akan terlebih dahulu dilakukan koordinasi. Manajemen RSUD Junjung Besaoh pertama kali akan menghubungi pihak desa dan puskesmas untuk mengabari akan memulai program inovasi. Setelah itu pihak desa dan puskesmas dapat mengisi pelayanan apa yang akan dibawa ke desa tersebut.

“Supaya masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal. Setiap desa memang berbeda-beda. Misalnya desa dengan populasi kasus penyakit dalam lebih banyak. Lalu, ada juga kasus bedah,” sebutnya.

Meski demikian kata Helen Sukendy lewat program Dosis Sambung RSUD Junjung Besaoh turut ambil bagian dalam menekan angka prevalensi stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak. Dokter spesialis anak akan melakukan pengecekan kesehatan terhadap anak-anak yang ada di desa tersebut. Sebagaimana target Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan dapat menurunkan prevalensi stunting hingga 18 persen pada tahun 2025.

“Berikutnya ketika diteliti kita dapatkan memang masyarakat harus mendapatkan penanganan lebih lanjut otomatis itu akan kita rujuk ke rumah sakit. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved