Judi Online

Bangun Penjara di Rumah, Wanita Ini Kurung Anaknya yang Kecanduan Judi Online dan Narkoba

Bangun Penjara di Rumah, Wanita Ini Kurung Anaknya yang Kecanduan Judi Online dan Narkoba

Penulis: Evan Saputra CC | Editor: fitriadi
Shutterstock
ilustrasi penjara 

BANGKAPOS.COM - Kasus judi online hingga narkoba tak hanya masif terjadi di Indonesia, namun juga di banyak negara termasuk Thailand.

Belum lama ini, seorang wanita di Thailand rela menghabiskan banyak uang untuk membangun penjara dalam rumah.

Penjara tersebut ternyata digunakan untuk mengurung anak laki-lakinya yang pecandu narkoba dan judi online.

Wanita bernama Saraphee (64) itu terpaksa melakukannya untuk melindungi diri dan tetangga setelah hidup lebih dari 20 tahun dalam ketakutan akibat ulah anaknya seperti dikutip dari New Straits Times, Rabu (13/11/2024),

Saraphee mengaku telah mencoba segala cara untuk menyelamatkan putranya dari kecanduan narkoba selama bertahun-tahun.

Namun, upaya tersebut selalu gagal. Dia pun memerintahkan kontraktor untuk membangun penjara di dalam rumahnya sejak awal November 2024.

Pernah jalani rehabilitasi di lebih dari 10 tempat Saraphee memasang jeruji besi di sekeliling kamar anaknya yang berusia 42 tahun di rumah mereka Distrik Nang Rong, Provinsi Isaan, Buriram, Thailand.

Dikutip dari The Thaiger, Rabu (6/11/2024), sang ibu menyebutkan bahwa putranya mulai memakai narkoba pada usia 16 tahun dan punya riwayat kecanduan metamfetamin.

Keadaan semakin memburuk saat putranya juga kecanduan judi online. Dia kerap memaksa istrinya memberikan uang 100 hingga 200 baht (sekitar Rp 45.000-90.000) setiap hari untuk membeli narkoba dan berjudi.

"Selama 20 tahun, saya hidup dalam ketakutan terus-menerus," ujar Saraphee.

Perempuan lanjut usia itu mengungkapkan, sang putra bahkan pernah mengancam nyawanya dan merusak properti, termasuk menabrakkan mobil ke rumah pada Oktober lalu.  

Putranya lalu ditangkap pada 23 Oktober 2024 dan dikirim ke Rumah Sakit Nang Rong usai mengamuk.

Atas kondisi tersebut, dia mengirim putranya ke rehabilitasi. Sang putra kini telah menjalani rehabilitasi di lebih dari 10 pusat rehabilitasi, termasuk rumah sakit, markas tentara, dan kuil.

Namun, putranya selalu kembali memakai narkoba. Saraphee mengaku tidak dapat mengendalikan putranya lagi.

Padahal, putranya kembali ke rumah usai menjalani rehabilitasi pada 6 November 2024. Takut putranya berulah kembali, Saraphee pun memerintahkan sebuah perusahaan konstruksi untuk membangun sel di dalam rumahnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved