Suami Bunuh Istri di Pangkalpinang
Detik-detik Suami di Pangkalpinang Bunuh Istri saat Suapi Anak Makan, Panik Si Kecil Menangis
Riki menghabisi nyawa Indah Wati saat istrinya itu sedang menyuapi anaknya makan pagi di rumah mereka Kota Pangkalpinang.
Kuat dugaan, pelaku sengaja membenamkan balita tersebut ke dalam bak mandi yang berisi air, setelah menghabisi nyawa ibunya, Indah Wati.
Suami Indah Wati bernama Riki, menghilang dari rumah saat penemuan mayat dua korban pada Kamis malam.
Karena itu, kecurigaan warga mengarah kepada suami korban sebagai pelakunya hingga akhirnya Riki ditangkap oleh tim Jatanras Polda Babel pada Jumat malam.
Awal Mula Penemuan Jasad Ibu dan Anak
Penemuan jasad Indah Wati dan anak balitanya bermula dari kedatangan ibu Indah Wati ke rumah anaknya di Perumahan Ayra 3 Kelurahan Temberan Kota Pangkalpinang pada Kamis (28/11/2024) malam.
Asia, ibu dari Indah Wati, datang dari Desa Jelutung untuk menjenguk anak dan cucunya sekitar pukul 21.00 WIB
Asia datang ditemani anak laki-lakinya.
Saat tiba di rumah korban, Asia dan anak laki-lakinya melihat kondisi rumah gelap gulita. Pintu pagar rumah terbuka, namun pintu rumah bagian depan dan belakang terkunci rapat.
Keduanya berusaha mengecek dan mencari keberadaan Indah Wati dan anaknya.
Saat anak Asia mengecek melalui bagian belakang rumah dari luar, terlihat seorang wanita tergeletak di lantai ruang tengah. Kondisinya berlumuran darah.
Sang ibu bergegas memanggil warga sekitar untuk meminta pertolongan.
"Tadi sampai sini (rumah korban) sekitar jam 9 malam, saya bersama anak laki-laki saya satunya. Jadi, ketika sampai rumah ini gelap semua tidak ada lampu. Kata anak saya besok saja ke sini dan mencari lagi mungkin ayuk (korban) lagi keluar sama temannya karena motornya ada satu," ungkap Asia saat ditemui Bangkapos.com di lokasi kejadian pada Kamis malam.
Tapi Asia menduga Indah Wati berada di dalam rumah saat itu. Anak laki-lakinya kemudian menuju bagian belakang rumah kakaknya.
"Saya bilang ke anak laki-laki saya, ayuk kamu ada di dalam dan dia pun langsung ke pintu belakang (dapur) dan ketika diintip hingga disenterin menggunakan lampu handphone, kondisi korban tergeletak dan banyak darah di ruang tengah," kata Asia.
Asia mengaku saat itu belum sempat masuk rumah dan melihat kondisi korban. Ia langsung meminta pertolongan warga sekitar.
"Anaknya masih kecil baru mau merangkak, tadi ada yang bilang dibawa oleh ayahnya pergi dan sempat jam 3 sore main di depan rumah. Kami tidak masuk rumah, tapi melihat dari luar, jadi saya tidak tahu kalau anak korban (Indah Wati) ada tidak di dalam," jelas Asia menceritakan detik-detik awal mereka menemukan korban.
Asia menduga Indah Wati dan anaknya menjadi korban pembunuhan.
"Minggu kemarin saya ke sini dan korban curhat, kalau suaminya tidak suka jika anak dari mantan suami keduanya datang ke sini (rumah korban). Suami korban ini kemarin sempat membawa lari motor korban dan kembali ke rumah," ungkap Asia.
Asia mendengar informasi dari warga sekitar bahwa korban dan suaminya sering ribut. Tetapi Asia tidak mengetahui penyebabnya.
"Sering berkelahi tapi saya kan jauh sesekali ke sini. Korban ini ada bilang suaminya malas kerja dan mudah marah, apalagi kalau anak-anaknya ke sini," kata Asia.
Asia terlihat syok dan menangis, setelah anak laki-lakinya bernama Sudiri menghampirinya seusai dipanggil pihak Kepolisian untuk masuk ke dalam rumah korban.
Sudiri diminta polisi untuk melihat kondisi dua jenazah korban sebelum korban dimasukkan ke dalam kantong jenazah.
Asia terus menangis hingga dua kantong jenazah diangkat oleh polisi dari rumah korban ke dalam mobil jenazah milik Polda Bangka Belitung untuk dibawa ke rumah sakit.
Sering Bertengkar
Sudiri, adik kandung Indah Wati, mengungkapkan, pasangan tersebut kerap bertengkar sebelum tragedi naas terjadi.
Hal itu diungkapkan Sudiri saat ditemui Bangkapos.com di depan kamar jenazah RSUD Depati Hamzah, Pangkalpinang, Jumat dini hari, saat mendampingi jenazah kakak dan keponakannya.
"Minggu-minggu ini memang mereka sering berkelahi, tapi saya kurang tahu masalahnya apa," ujar Sudiri.
Sudiri mengatakan, setelah bertengkar, Indah Wati sering melapor kepada orang tuanya termasuk soal suami yang melakukan kekerasan terhadap korban ketika masih hidup.
"Iya, kalau dia (korban) berkelahi sama suami (Riki) sering melapor ke kami. Misalkan anaknya yang dari mantan laki keduanya datang, dia (Riki) marah, terus pencemburu kalau istrinya ngantar-ngantar gas ke rumah warga dia cemburu termasuk dengan tetangga depan rumah ayuk," kata Sudiri.
Indah Wati semasa hidup dikenal sebagai ibu rumah tangga pekerja keras. Ia mencari penghasilan dari jual beli gas elpiji.
Disinggung apakah suami korban pernah mengonsumsi narkoba, Sudiri mengaku pernah mendengar tapi tidak tahu pasti apakah benar tidaknya.
Indah Wati pernah mengeluh kepada keluarga bahwa dirinya sering kehilangan uang dan suaminya tidak mau bekerja dan mengurus anak di rumah.
"Tidak pernah lihat dia (suami) pakai narkoba atau merokok di rumah. Tapi kata ayuk, dia sering mengambil uang ayuk, cuman ayuk ini tahu kalau suaminya beli narkoba," jelas Sudiri.
Jenazah dua korban setelah divisum di RSUD Depati Hamzah, dibawa ke rumah orangtuanya di Desa Jelutung Kecamatan Namang Kabupaten Bangka Tengah untuk dimakamkan di kampung halamannya pada Jumat (29/11/2024).
Sedangkan jenazah Riki dimakamkan di pemakaman umum Kampak Pangkalpinang pada Selasa (3/12/2024).
(Kompas.com/Heru Dahnur , Farid Assifa) (Bangkapos.com/Adi Saputra)
Ngeri! Pria Ini Ikut Main Judi Online, Teman-temannya Tak Tahu Modalnya dari Bunuh Istri dan Anak |
![]() |
---|
Jenazah Tersangka Pembunuhan Istri dan Anak di Pangkalpinang Akan Diotopsi di RSUD Depati Hamzah |
![]() |
---|
Kronologi Suami di Pangkalpinang Tega Habisi Istri dan Bayi 10 Bulan Hingga Penangkapan Tersangka |
![]() |
---|
Fakta-fakta Suami Bunuh Istri & Anak di Pangkalpinang: Cemburu, Main Judol Hingga Tewas Minum Racun |
![]() |
---|
Kelakuan Riki Usai Bunuh Istri dan Anaknya, Beli narkoba dan Main Judi Online, Tersangka Meninggal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.