Sosok Mohammad Abdul Ghani, Bos PTPN Disemprot Rieke Diah Pitaloka soal Banjir: Kami Koreksi Diri
Mohammad Abdul Ghani adalah Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Ia lahir di Pekalongan, 17 Desember 1959, dikutip dari situs PTPN.
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: M Zulkodri
Selain pembongkaran, PTPN Group juga akan melaksanakan serangkaian langkah strategis untuk mendukung bisnis berkelanjutan di kawasan tersebut.
Pertama, penanaman pohon di lahan kritis Gunung Mas untuk menekan erosi dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Kedua, penerbitan surat edaran (SE) kepada seluruh mitra untuk menghentikan sementara kegiatan dan pembangunan hingga audit lingkungan selesai.
Ketiga, peningkatan pengawasan lingkungan dan kepatuhan perizinan lingkungan untuk memastikan seluruh aktivitas sesuai dengan aturan dan tidak merusak ekosistem.
Keempat, koordinasi dengan pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah Kabupaten Bogor untuk merencanakan tata ruang yang harmonis antara pembangunan dan pelestarian lingkungan.
Langkah tersebut diambil menyusul penyegelan tiga lokasi yang melanggar daerah aliran sungai (DAS) oleh Kementerian Koordinator Bidang Pangan dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) di kawasan Sentul dan Gunung Mas.
Tiga lokasi tersebut adalah Gunung Geulis Country Club, Summarecon Bogor, dan Bobocabin. Gunung Mas merupakan lahan milik PTPN seluas 1.623 hektare.
Abdul Ghani memaparkan dari total luas hak guna usaha (HGU) perkebunan PTPN di kawasan Gunung Mas seluas 1.623 hektare, sekitar 500 hektare atau 30,69 persennya telah diokupasi.
Okupasi tersebut terdiri dari lahan yang ditanami sayuran dan okupasi untuk bangunan vila.
(Bangkapos.com/TribunnewsBogor.com/Kompas.com)
VIRAL, Sosok Diego Wenas, Anak Tunggal Bos Freeport Indonesia yang Jadi Sorotan Publik |
![]() |
---|
23 TPS di Pangkalpinang Rawan Tergenang, KPU Pastikan Pilkada Ulang Tetap Aman Digelar |
![]() |
---|
Kapolresta Pangkalpinang Melakukan Pengecekkan dan Pemantauan TPS Rawan Banjir |
![]() |
---|
Curah Hujan Terus Meningkat Hingga Akhir Tahun, Waspada Banjir dan Bencana Hidrometeorologi Lainnya |
![]() |
---|
19 Bencana Terjadi di Bangka Tengah Selama Januari–Juli 2025, Didominasi Angin Kencang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.