Retno Listyarti Kritik Kebijakan Dedi Mulyadi soal Jam Malam, Minta Dikaji: Jawa Barat Itu Luas
Terkiat hal tersebut, praktisi dan aktivis pendidikan Retno Listyarti mengkritik Dedi Mulyadi. Ia meminta agar Gubernur Jawa Barat itu mengkaji ulang
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Evan Saputra
Menurutnya, aturan ini bisa menciptakan rutinitas yang lebih sehat untuk anak dan memperkuat kehangatan keluarga.
“Anak bisa pulang sekolah, ngaji, bisa makan malam juga dengan keluarga. Tapi kalau mereka nongkrong, pasti enggak bisa ngumpul keluarga,” tuturnya.
Kekhawatiran Soal Efektivitas
Namun, sejumlah orangtua lain menyatakan kekhawatiran mengenai implementasi dan efektivitas aturan tersebut.
“Kalau cuma andalkan aturan jam malam tanpa pendekatan dari orangtua dan sekolah, ya susah juga,” ucap Abdul Rahman (46), ayah siswa SMA di Pancoran Mas, Depok, Kamis.
Ia menilai penting bagi sekolah untuk aktif memberikan informasi kepada orangtua tentang aktivitas anak-anak mereka, terutama bila melibatkan kegiatan malam.
Orangtua lain, Herman (39), ayah siswa SMA Negeri 1 Depok, mengaku ragu aturan ini dapat menekan kenakalan remaja.
“Anak-anak sekarang lebih cerdas dibanding orangtua mereka. Di media sosial saja, mereka bisa membuat grup yang negatif, bahkan tawuran bukan hanya malam hari, siang juga ada,” katanya.
Senada dengan Herman, Pandi (38), ayah siswi SMAN 1 Depok, menilai efektivitas aturan ini tidak seragam untuk semua anak.
“Jangankan malam, balapan motor dan tawuran saja sudah berani dilakukan di siang hari,” ujarnya.
“Meski jam malam mungkin bisa membantu mengontrol anak perempuan, tapi kita enggak bisa yakin bisa efektif untuk anak laki-laki,” lanjut Pandi.
Pandangan Pelajar
Kalangan pelajar sendiri memiliki pandangan beragam terhadap aturan jam malam tersebut.
“Di satu sisi bagus sih, jadi kita lebih fokus sama sekolah. Tapi di sisi lain, kadang kita juga ada diskusi pelajaran, dan itu seringnya justru bisa fokus malam,” kata Anggi (17), siswa kelas XI SMA Negeri di Depok.
Anggi mengatakan sering belajar kelompok hingga larut malam menjelang ujian dan berharap ada fleksibilitas.
| Menkeu Purbaya Digeruduk 18 Gubernur se-Indonesia, Dedi Mulyadi Pilih Tak Ikut: Tak Elok Saya Protes |
|
|---|
| Siapa Eceu Gacor alias Irna Kusma? ASN yang Kritik Program Rp1.000 per Hari Dedi Mulyadi |
|
|---|
| Sosok Wahyu Ketua RT Dilaporkan Yai Mim ke Polisi, Usir Eks Dosen UIN Malang: Dia yang Ngusir Saya |
|
|---|
| Polemik Kebijakan Dedi Mulyadi Terkait Donasi Rp1000 per Hari Direspons Menkeu Purbaya: Terserah |
|
|---|
| Dedi Mulyadi Dituduh Palak Pelajar Imbas Donasi Rp 1.000 per Hari, Begini Jawaban Gubernur Jabar |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.