Jurnalis Jadi Korban Pengeroyokan

Tanggapi Keberadaan PT VIP di Belitung Timur, Bupati Kamarudin Muten: Investasi Harus Didukung

Bupati Belitung Timur, Kamarudin Muten mengatakan bahwa PT VIP tidak ada permasalahan terkait perizinan

Posbelitung.co/Yunita Karisma Putri
KAMARUDIN MUTEN - Bupati Belitung Timur, Kamarudin Muten. 

"Kami sudah pastikan lahan tersebut sudah sesuai aturan dan tidak masuk ke dalam kawasan hutan lindung, dan ini sudah kami pastikan dengan Kepala KPHP Gunung Duren, Yono Cahyono," jelasnya.

Suhirman mengungkap bahwa PT VIP ingin memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat Belitung Timur khusunya di Damar.

"Kami memilih Belitung Timur ini karena daerah ini memiliki potensi besar di sektor tambak udang. Kami juga sudah mendapat dukungan penuh dari Bupati Belitung Timur yang sudah memberikan akses untuk kami berinvestasi," ungkap Suhirman.

Pihaknya berharap dengan terlaksananya proyek tambak udang di Damar, dapat membantu perekonomian masyarakat dan desa.

"Kami berharap PT VIP dapat terlaksana di Kabupaten Belitung Timur ini, supaya bisa membantu masyarakat sekitar terutama perekonomiannya. Nanti akan banyak buka lapangan pekerjaan dan masyarakat lokal yang akan ikut berkontribusi," harapnya.

Kronologis

AKBP Indra mengungkapkan kejadian bermula saat Kamis (17/7) sekitar pukul 14.00 WIB, Camat Damar Arif dan, Yono Cahyono dari UPT KPHP, dan tiga wartawan yakni Lendra Agus Setiawan, Jasman dan Herlambang Setiawan mengecek sekitar lokasi tambak udang untuk memastikan masuk tidaknya ke dalam kawasan hutan lindung.

“Kemudian ketiga wartawan tersebut mengarah ke masyarakat dan dari situ mulai ada cekcok dengan masyarakat sekitar,” tutur AKBP Indra.

Setelah itu seorang warga bernama Hendra menyikut punggung Herlambang, sementara warga lainnya Kri memukul kepala Herlambang.

Kemudian Atak dan warga lainnya cekcok dengan Jasman.

Lalu Atak berjalan mengarah ke Jasman dengan posisi tangan menyikut korban.

Saat Jasman berjalan untuk balik, Atak kembali mendorong Jasman sebanyak dua kali dan memukul korban dengan telapak tangan.

Setelah itu masyarakat berjalan ke arah pondok.

Kemudian di tengah keributan tersebut Zato warga lainnya menampar korban dengan telapak tangan.

“Pada saat yang sama Hendra membanting Lendra hingga jatuh. Kemudian Deki dan Rizky menendang Lendra. Setelah itu Lendra bangkit berdiri dan ketiganya berjalan balik ke arah mobil,” jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved