Resonansi

Sudut Pandang

Sudut pandang bukan sekadar gaya menulis, tetapi strategi penting yang menentukan fokus, narasi, dan dampak dari sebuah berita.

|
Penulis: Ade Mayasanto | Editor: Fitriadi
Dok. Ade Mayasanto
Ade Mayasanto, Editor in Chief Bangka Pos/Pos Belitung. 

Walau, pertanyaan yang dilontarkan sebenarnya hanya basa-basi. "Maksudnya apa tuh?" tanya saya sependek mungkin.

Pertanyaan pendek berlatar basa-basi, ternyata di luar dugaan langsung disambar dengan sebuah cerita panjang oleh kawan secara bersemangat.

"Kisah ini bermula dari anak kecil di sebuah kereta api pada senja hari," ucapnya.

Alkisah, anak kecil ini berulah di gerbong penumpang kereta api.

Ia berlari sambil berteriak Mama dengan suara parau.

Beberapa penumpang mulai kesal lantaran mereka ingin beristirahat, ingin melepas kelelahan sehabis bekerja seharian.

Ada penumpang yang kemudian menyuruh sang anak diam.

Sementara yang lain hanya mengeluh kesal gegara aksi sang anak di lorong gerbong kian menjadi-jadi.

Kini sang anak meraung, menangis dan sesekali duduk di pangkuan seorang pria tua. 

Satu penumpang kemudian memberanikan diri menghampiri seorang pria yang sedari tadi mencoba menenangkan sang anak laki-laki ini.

Namun, setelah menegur pria itu, penumpang ini justru menutup rapat-rapat wajahnya.

Mata penumpang ini berkaca-kaca saat kembali ke kawannya yang masih satu gerbong dengannya.

Sambil berbisik, penumpang ini berkata, "Anak itu baru saja kehilangan ibunya."

Rupanya, tanpa sadar yang diutarakan bukan bisikan.

Bukan hanya kawannya saja yang mendengar.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved