Fadli Zon Klaim Buku Hasil Tulis Ulang Sejarah Rilis Tahun Ini, Mensesneg: Mundur dari Rencana Awal

Penulis: Rusaidah
Editor: Rusaidah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MENDEKATI RAMPUNG - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan buku hasil tulis ulang sejarah Indonesia mendekati rampung.

BANGKAPOS.COM - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan, penulisan ulang sejarah Indonesia mendekati rampung. 

Fadli Zon menyebut buku karya hasil penulisan ulang sejarah akan tetap diluncurkan tahun ini.

Dirinya mengungkapkan saat ini buku sejarah Indonesia tersebut telah memasuki proses penyuntingan. 

Baca juga: Reaksi Pelatih Tim Garuda Pertiwi Lihat Indonesia Dibantai Thailand 0-7 di Piala AFF Wanita 2025

"Iya tahun ini, rencana mudah-mudahan bisa kita selesaikan segera," kata Fadli di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/8).

Fadli Zon mengatakan, buku itu sudah rampung melalui uji publik dan kini berada di tahap proses reading dan editing oleh tim penyusun.

Fadli menyebut bahwa proses pengerjaan proyek itu juga berjalan dengan lancar hingga saat ini.

Ia menyebut bahwa karya itu telah menjalani uji publik di sejumlah kampus di Indonesia, mulai dari UI hingga Universitas Negeri Padang.

Baca juga: Profil Eddy Arif Anggota DPRD Bangka Barat yang Perbaiki Jalan Berlubang Sendiri, Ini Beban Moral

Fadli mengaku uji publik itu diikuti oleh berbagai pihak mulai dari mahasiswa hingga pemerhati sejarah.

"Jadi kita berharap sebenarnya ada debat, tapi enggak terlalu banyak debat," ucap dia.

Buku itu semula dijadwalkan diluncurkan bertepatan pada HUT ke-80 RI. 

Fadli mengatakan buku itu akan menjadi kado HUT RI.

Namun, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyebut peluncuran buku itu mundur dari rencana awal.

"Ada kemungkinan mundur," kata Pras menjawab pertanyaan kapan buku itu diluncurkan, Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/8).

Dalam prosesnya, proyek penulisan ulang sejarah ini menuai kontroversi di tengah masyarakat. Proyek penulisan ulang sejarah ini mendapatkan hujan kritik dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat sipil hingga sejarawan

Masih Mau "Reading" dan "Editing"

Halaman
123

Berita Terkini