Berita Bangka Selatan

Petani Rias Optimis Program Swasembada Pangan Terealisasi Lewat Penanaman Padi IP 300

Penanaman padi dengan Indeks Pertanaman (IP) 300 telah selesai ditanam oleh petani di kawasan sentra produksi padi di Desa Rias, Kecamatan Toboali

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Hendra
(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
SAWAH PETANI RIAS - Sejumlah lahan sawah milik petani di Desa Rias yang sudah tertanam padi IP 300, Senin (6/10/2025). Petani padi di Desa Rias optimis program IP 300 mampu terealisasi. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA – Penanaman padi dengan Indeks Pertanaman (IP) 300 telah selesai ditanam oleh petani di kawasan sentra produksi padi di Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan.

Dengan padi IP 300 ini, petani di Desa Rias optimis target swasembada pangan pada tahun 2025 mampu terealisasi.

Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan Bangka Selatan, Tahang bilang sejak akhir Agustus-September 2025 petani di Desa Rias sudah melakukan penanaman padi indeks pertanaman (IP) 300 atau musim ketiga. 

Penanaman menggunakan dua pola tanam, yakni penyemaian dan pola tabur benih langsung alias Tabela. Metode Tabela merupakan penanaman padi ini dilakukan dengan menyebarkan benih langsung ke lahan sawah.

“Jadi tanpa proses persemaian dan pindah tanam terlebih dahulu,” ujar dia kepada Bangkapos.com, Senin (6/10/2025).

Tahang mengaku target penanaman IP 300 mampu terealisasi pada tahun 2025. Sikap optimistis ini didasarkan pada kekompakan petani dan ketersediaan pupuk yang tercukupi.

Khususnya dengan adanya penambahan alokasi untuk program IP 300. Dari 35 kelompok tani saat ini 25 kelompok di antaranya telah memutuskan untuk melanjutkan penanaman IP 300. Sedangkan 10 kelompok lainnya tidak melakukan penanaman IP 300 lantaran belum memasuki masa panen.

Kebutuhan pupuk subsidi bagi petani padi pada masa tanam IP 300 untuk 25 kelompok sebanyak 250 ton. Per satu hektare lahan akan mendapatkan alokasi sebanyak 400 kilogram pupuk subsidi.

Terdiri dari 100 kilogram pupuk jenis urea dan 300 kilogram pupuk jenis NPK Phonska. Setiap petani nantinya akan mendapatkan alokasi kebutuhan pupuk sesuai dengan luas lahan sawah yang dimiliki. Sebagaimana tercantum dalam data Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) petani.

“Insya Allah dalam waktu yang singkat ini bisa tertanam semuanya sepanjang 1000 lebih hektar untuk IP 300,” papar Tahang.

Selain itu lanjut dia, perlunya kolaborasi antar ketua kelompok tani, gabungan kelompok tani (Gapoktan) maupun brigade pangan dalam pengolahan lahan. Sinergi yang baik diklaim mampu mewujudkan keberhasilan program IP 300 yaitu panen padi tiga kali dalam setahun. Sejauh ini tidak ada kendala signifikan untuk lahan persawahan di Rias, SPB maupin Air Pairam. 

Walaupun sebelumnya di wilayah usaha II sempat bermasalah jika hujan turun berturut-turut. Akan tetapi, masalah ini diharapkan teratasi berkat pembangunan irigasi. Dirinya berharap besar kepada pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung agar memasang pintu klep pada aliran sungai dan irigasi besar yang mengarah ke laut.

“Kalau tidak ada pintu klepnya itu nanti air laut pasang tinggi kemudian hujan lebat akhirnya air laut masuk ke sawah yang dekat-dekat pantai,” ucapnya.

Hal serupa diungkapkan oleh petani padi lainnya, Romio. Dirinya meminta Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Cabang Bangka tetap melakukan penyerapan gabah petani. Khususnya dalam pembelian gabah kering panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram.  Harga acuan itu setidaknya bisa berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan para petani padi. Karena jika harga gabah jatuh, petani akan merugi dan berdampak negatif pada produksi di musim tanam berikutnya.

Sebelum adanya kebijakan itu petani kerap menjual gabahnya kepada tengkulak, tidak jarang tengkulak juga memainkan harga dengan alasan kualitas gabah petani kurang baik. Kondisi ini menyebabkan petani terpaksa menjual dengan harga jauh di bawah harga pembelian pemerintah. Sehingga keuntungan para petani dalam sekali panen sangat terbatas.

“Jika panen ini berhasil, ini akan menjadi kali pertama bagi petani Desa Rias dapat melakukan panen padi tiga kali dalam setahun,” kata Romio. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved