Usai Demo Ricuh, PT Timah, Setuju Beli Langsung Biji Timah dari Penambang Rakyat Rp300 Ribu per Kg
Aksi demo penambang di Bangka Belitung memaksa perubahan besar. PT Timah setuju hapus sistem mitra dan membeli langsung hasil tambang rakyat
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Untuk menghindari kembali terulangnya masalah tersebut, Astrada mengusulkan agar koperasi tambang rakyat diberi peran penting sebagai penghubung resmi antara penambang dan PT Timah.
Menurut Suryadi, koperasi bisa menjadi lembaga yang menampung hasil tambang rakyat, memastikan legalitas asal bijih, serta menjamin pembayaran dilakukan tepat waktu.
Ia menyarankan agar PT Timah menandatangani Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) dengan koperasi yang telah berbadan hukum dan memiliki izin resmi.
“Dengan begitu, koperasi bukan hanya wadah ekonomi rakyat, tapi juga alat kontrol sosial. Semua hasil tambang rakyat bisa disalurkan ke jalur legal, mendukung pendapatan negara, dan menekan penyelundupan,” jelasnya.
Langkah ini, lanjut Suryadi, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk membangun kemandirian ekonomi nasional berbasis koperasi dan sumber daya rakyat.
"Diharapkan PT.Timah.Tbk memberi ruang dan peluang untuk Koperasi dapat mengakomodir masyarakat penambang rakyat yang menjadi anggota koperasi untuk menjual biji timahnya kepada PT Timah melalui Koperasi, dengan diikat Surat Perjanjian Kerjasama antara Koperasi dan PT.Timah.Tbk. Hal tersebut sejalan dengan program besar Bpk.Prabowo Subianto Presiden Republik Indonesia untuk mensejahterakan Rakyat Indonesia melalui Koperasi," ujarnya.
Dampak Ekonomi di Lapangan
Kenaikan harga timah langsung terasa di lapangan. Hanya sehari setelah pengumuman resmi, harga solar di sejumlah wilayah tambang naik tipis, sementara permintaan alat berat dan karung penambang melonjak.
Bagi penambang kecil, kenaikan Rp100.000 per kilogram bisa berarti selamat dari lilitan utang.
“Kalau dulu kami jual 20 kilogram cuma dapat tiga juta lebih, sekarang bisa enam juta. Itu sudah cukup buat bayar tenaga, makan, dan modal gali lagi,” ujar Udin (35), penambang asal Belinyu.
Pedagang di sekitar lokasi tambang juga ikut merasakan dampak positif. Omzet warung makan dan bengkel tambang meningkat hingga 40 persen.
“Kalau penambang senang, ekonomi ikut hidup. Warung ramai, bengkel rame, semuanya ikut makan,” ujar Lina, pemilik warung nasi di Sungailiat.
Meski euforia kemenangan terasa di seluruh Bangka Belitung, para penambang sadar perjuangan belum selesai.
Mereka berharap PT Timah menepati janji pembayaran langsung, tanpa potongan dan tanpa keterlambatan.
(Posbelitung.co/Teddy Malaka/bangkapos.com/Zulkodri)
Kapolda Babel Gendong dan Doakan Bocah Cucu Pemilik Warung Terdampak Demo Timah Jadi Jendral |
![]() |
---|
Kapolda Babel Minta Maaf, Datangi Pedagang dan Warga Terdampak Demo Ricuh di Kantor PT Timah |
![]() |
---|
Setuju Beli Timah Rp 300ribu, PT Timah Disarankan Segera Bertransaksi Manfaatkan Infrastruktur Desa |
![]() |
---|
Koperasi Bisa Jadi Solusi Beli Bijih Timah Rakyat Tanpa Melalui Kolektor |
![]() |
---|
Kisah Pilu Yani Dilarikan ke IGD Terkena Gas Air Mata Ditembak Polisi ke Pendemo di Kantor PT Timah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.