Berita Bangka

Mahasiswa Kedokteran dan Keperawatan UBB Berhasil Buat Obat Radang Payudara Berbahan Daun Nipah

Didampingi oleh dosen pembimbing, para mahasiswa kedokterann dan perawatan UBB membuat obat patch alami dari daun nipah sebagai bahan dasar.

Penulis: Arya Bima Mahendra | Editor: Hendra
(Ist/Dok. Pribadi Hafidz)
OBAT PERADANGAN PAYUDARA - Mahasiswa Kedokteran dan Keperawatan UBB saat meneliti dan mengembangkan obat patch alami dari daun nipah untuk mengatasi peradangan payudara. Foro diambil beberapa waktu lalu. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA — Berbekal ilmu yang didapatkan di kampus, mahasiswa kedokteran dan keperawatan Universitas Bangka Belitung (UBB) menciptakan inovasi dalam dunia medis.

Mereka adalah Muhammad Aby Hafidz Muhlisin, Ghandi Setyadi, Siti Rachma Az-Zahra, Ardella Rizki Ramadhona, dan Arivo Novriza yang mengembangkan obat patch (semacam plester) untuk mengatasi mastitis.

Mastitis sendiri adalah kondisi peradangan pada bagian payudara dan umumnya kerap dialami oleh ibu menyusui.

Efeknya, penderita dapat mengalami nyeri, bengkak bahkan demam.

Mengatasi hal itu dan dengan didampingi oleh dosen pembimbing, para mahasiswa tersebut membuat obat patch alami dari daun nipah sebagai bahan dasar.

“Inovasi patch transdermal ini dibuat agar mudah digunakan dan nyaman bagi ibu menyusui,” kata Muhammad Aby Hafidz Muhlisin, Ketua Tim Riset kepada Bangkapos.com, Rabu (15/10/2025).

Pengembangan patch tersebut dilakukan dengan terlebih dahulu mengekstrak daun nipah hingga membuat formulasi partikel super kecil (nano partikel) yang mempermudah zat aktif terserap ke kulit. 

“Dengan cara ini, efek anti-bengkak dan anti-nyeri dari daun nipah bisa bekerja langsung di area payudara yang sakit, tanpa risiko efek samping obat oral,” jelasnya.

Dalam proses pengembangannya, tim riset melakukan penelitian selama kurang lebih 4 bulan, tepatnya dari Juli-Oktober 2025 dengan menyoroti aktivitas anti inflamasi (mengurangi bengkak dan nyeri) dan anti bakteri daun nipah.

Lebih lanjut, Hafidz menyebut bahwa selama ini daun nipah di Bangka Belitung lebih sering diabaikan, padahal mengandung senyawa alami seperti flavonoid, fenol, dan tanin yang bermanfaat bagi kesehatan.

“Selama ini lidi nipah sering dijadikan kerajinan, tapi daunnya jarang dimanfaatkan. Padahal kandungan senyawa bioaktifnya tinggi dan berpotensi besar sebagai obat alami,” ujarnya.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa nano partikel ekstrak daun nipah memiliki efek anti inflamasi dua kali lebih kuat dibanding ekstrak biasa, bahkan lebih efektif 1,5 kali dibanding obat anti-nyeri umumnya.

“Formulasi patch juga mampu melawan bakteri penyebab mastitis, sehingga lebih aman dan nyaman untuk ibu menyusui,” ungkapnya.

Selain itu, patch alami yang diciptakan tersebut dilengkapi bahan tambahan seperti mentol dan gliserin yang memberikan sensasi dingin dan menenangkan pada kulit.

“Sensasi dingin dari mentol membantu meredakan ketidaknyamanan, sementara gliserin menjaga kulit tetap lembap dan tidak iritasi,” jelasnya.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved