Ruang Tengah Bangka Pos

Profesor Dwi Haryadi Sampaikan Kunci Raihan Gelar Guru Besar, Investasi Pendidikan jadi Modal Utama

Pengukuhan tersebut dilakukan setelah keluarnya Surat Keputusan (SK) Guru Besar dari Kemendiktisaninstek bagi sosok Profesor Dwi Haryadi.

Penulis: Rifqi Nugroho | Editor: Hendra
Tim video Bangka Pos 
Profesor Dwi Haryadi saat hadir dalam Program Dialog Ruang Tengah Bangka Pos edisi Rabu (15/10/2025). 

6. Q: Kalau waktu bisa diulang apa yang mau disampaikan pada kedua orang tua?
A: Tentu kalau masih ada, saya akan sujud ke orang tua, kebetulan memang kalau almarhum ibu pusaranya ada disini, tapi kalau almarhum ayah itu di Palembang. Sebenarnya tidak bisa disampaikan dengan kata-kata, tapi pasti akan peluk mereka dan menyampaikan rasa terimakasih pada orang tua yang jasanya memang tidak bisa kita hitung.


7. Q: Dengan capaian ini, apa tips untuk teman-teman dosen lain?
A: Ya, saya yakin kalau seorang dosen pasti cita-citanya ingin jadi Guru Besar, kalau untuk tipsnya, kita memang harus konsisten, punya target juga penting. Kita saat pengajukan kan ada indikator nya, itu kan harus dikejar juga, misalnya pertama belum Doktor, tentu kan harus sekolah. Pengalaman saya dulu, waktu mau mengambil Doktor itu memang harus ada yang dikorbankan waktu itu, tapi kalau dosen tidak berakselerasi itu akan susah naik tangganya. 


8. Q: Dari kacamata Guru Besar Ilmu Hukum Pertambangan, secara global bagaimana melihat kondisi pertambangan saat ini?
A: Kebetulan saya di SK Guru Besarnya, ada kepakaran soal Hukum Pertambangan, tentu itu bukan soal yang instan juga. Ada assesor yang menilai track record kita soal karya tulis, kemudian disertasi saya. Kembali ke pertanyaan tadi, pertama saya melihat Pemerintah sudah mencoba untuk serius dengan melakukan langkah-langkah strategis, meski banyak pro dan kontra. Bagi saya itu hal yang wajar, tapi kita melihat apa yang ingin diperbaiki ini. Seperti yang saya sering saya sampaikan, permasalahan ini kan dari hulu ke hilir, sejak timah itu kita ambil sampai di jual, ini kan yang mulai diperbaiki, begitu juga dengan kondisi lingkungannya. Jangan sampai kita berorientasi eksploitasi saja dengan memanggilkan aspek lingkungannya, karena orang Jakarta tidak merasakan panasnya disini seperti apa kan. Kemudian saya harap juga ada royalti yang berkeadilan bagi daerah, sebagai tempat eksploitasi yang butuh biaya perbaikan tinggi.


9. Q: Apa keinginan dari Guru Besar Ilmu Hukum Pertambangan untuk Bangka Belitung ke depan?
A: Ini sedikit bocoran, besok saat pidato pengukuhan saya akan menyampaikan kalau hukum itu untuk memanusia, artinya harus memanusiakan manusia, memuliakan lingkungan dan kesejahteraan. Hukum Pertambangan juga sama harus menjahit dua kepentingan yang selalu jadi pro kontra, dengan cara apa, semua yang dilakukan harus berorientasi ekonomi tapi juga memperhatikan lingkungan. Maka saya akan menyampaikan kampanye saya, Jaga Alam Jaga Lingkungan. Green ekonomi itu bukan suatu yang mustahil bagi saya, tapi saya masih sangat optimis. Tapi memang harus dengan tadi, konsistensi, penegakan hukum yang dijunjung tinggi.


(Bangkapos.com/Rifqi Nugroho)

Sumber: bangkapos.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved