Berita Pangkalpinang

Pemkot Pangkalpinang Siapkan Dua Sekolah Baru, Pembangunan SMPN 11 dan 12 Ditargetkan Mulai 2026

Selain Terminal Selindung, pemerintah juga mempertimbangkan lahan bekas Bank Tanah di Jalur Timur serta lahan di belakang Lapas ...

Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Pangkalpinang Erwandy. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang terus mematangkan rencana pembangunan dua sekolah menengah pertama negeri baru, yakni SMP Negeri 11 dan SMP Negeri 12. Proyek pendidikan ini ditargetkan mulai berjalan pada tahun 2026, sebagai upaya memperluas akses dan pemerataan fasilitas pendidikan di ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Pangkalpinang, Erwandy mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan sejumlah tahapan teknis, termasuk kajian lokasi pembangunan SMP Negeri 11 yang masih menunggu kepastian lahan.

"Salah satu opsi yang sedang kami pelajari adalah Terminal Selindung. Kami sedang berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan apakah terminal tersebut memungkinkan untuk dialihfungsikan. Selain itu, kami juga berkonsultasi dengan kejaksaan agar setiap langkah sesuai ketentuan hukum," jelas Erwandy, kepada awak media, Selasa (21/10/2025).

Selain Terminal Selindung, pemerintah juga mempertimbangkan lahan bekas Bank Tanah di Jalur Timur serta lahan di belakang Lapas Tua Tunu sebagai alternatif lokasi pembangunan. Lokasi terakhir sebelumnya pernah diwacanakan menjadi Tempat Pemakaman Umum (TPU), namun rencana tersebut batal direalisasikan. Kini, kawasan itu dinilai memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi sarana pendidikan baru.

Sementara itu, untuk pembangunan SMP Negeri 12, Dindikbud akan memprioritaskan penyusunan Detail Engineering Design (DED) terlebih dahulu sebelum memasuki tahap fisik. Penyusunan DED ini diharapkan rampung tahun depan sehingga pelaksanaan pembangunan bisa berjalan lebih terencana.

Menurut Erwandy, kehadiran dua sekolah baru tersebut tidak hanya akan menambah kapasitas daya tampung siswa di Pangkalpinang, tetapi juga menjadi pemicu peningkatan kualitas pendidikan, termasuk di sekolah swasta.

"Kalau sekolah negeri bertambah dan kualitasnya meningkat, tentu sekolah swasta juga akan terpacu untuk berbenah. Kami berharap sekolah swasta dapat menyesuaikan diri dengan kemampuan ekonomi masyarakat, jangan sampai ada kesenjangan biaya yang terlalu tinggi," ujarnya.

Dindikbud, kata Erwandy, juga membuka ruang partisipasi publik dalam proses perencanaan. Masyarakat dipersilakan memberikan masukan mengenai lokasi dan kebutuhan pendidikan di wilayah mereka.

"Mudah-mudahan dengan masukan dari masyarakat nanti, akan menjadi bahan pertimbangan kami sebelum finalisasi lokasi pembangunan," katanya.

Pemerintah menargetkan pembangunan gedung SMP Negeri 11 dapat rampung pada tahun 2026, sementara SMP Negeri 12 akan dilanjutkan setelah tahap DED selesai.

Langkah Pemkot ini menjadi bagian dari program prioritas Wali Kota Prof. Saparudin dan Wakil Wali Kota Dessy Ayutrisna, yang berkomitmen memperkuat akses pendidikan berkualitas di Pangkalpinang, sejalan dengan visi menciptakan kota yang cerdas, berdaya saing, dan inklusif bagi generasi muda. (Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved