Tiga Siswa MHIS Bangka Raih Penghargaan di Korea Selatan, Ciptakan Robot Eksplorasi Luar Angkasa

Kisah tiga siswa muda ini menjadi bukti bahwa kreativitas, semangat belajar dan tekad pantang menyerah dapat membawa mereka melesat

Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah
Dipa Ahnaf Aridanty (kiri), Rasheed Canino Tirtahusada (tengah), dan Sakha Rasyid Widyapradipta (kanan), siswa SMP Mutiara Harapan Islamic School (MHIS) Bangka, memperlihatkan medali dan piala penghargaan Grand Award kategori Mechatronics II dalam ajang 19th International Mathematical Science & Creativity Competition (IMSCC) 2025 di Suwon, Korea Selatan. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Tiga siswa berbakat asal Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Mereka adalah Dipa Ahnaf Aridanty dan Sakha Rasyid Widyapradipta dari Mutiara Harapan Islamic School (MHIS) Bangka jenjang SMP, yang meraih Grand Award dalam ajang 19th International Mathematical Science & Creativity Competition (IMSCC) 2025 di Suwon, Korea Selatan.

Keduanya tergabung dalam tim Babelmechatronics dan menyabet penghargaan tertinggi untuk kategori Mechatronics II melalui karya inovatif mereka berjudul "Babel Rover", sebuah robot eksplorasi luar angkasa yang dirancang untuk membantu misi penjelajahan di Bulan dan Mars.

"Awalnya Mama lihat lombanya di media sosial dan ngajak coba daftar. Waktu di tingkat nasional kami belum menang, tapi ternyata pas di internasional malah bisa juara. Enggak nyangka banget," ujar Dipa sambil tersenyum saat ditemui di sekolahnya, Selasa (28/10/2025).

Menurut Dipa, ide membuat Babel Rover berawal dari tema kompetisi "Pioneering Space: Go to the Moon and Mars Together". Mereka diminta menciptakan inovasi yang dapat membantu astronot dalam eksplorasi luar angkasa.

"Kami kepikiran bikin robot yang bisa mengambil sampel dari permukaan Mars lalu membawa pulang sampel itu ke bumi," jelasnya.

Sakha menuturkan bahwa proses pembuatan robot tersebut memakan waktu sekitar dua bulan, sejak Agustus hingga Oktober. Tantangan terbesar, katanya, ada di bagian rangka robot yang sering lepas dan harus diperkuat berulang kali.

"Sering bongkar pasang, kadang copot, kadang enggak jalan. Tapi karena kami semangat dan dibantu juga oleh dosen dari Universitas Bangka Belitung, akhirnya bisa jadi kuat dan stabil," tutur Sakha.

Saat tiba di Korea Selatan, tim Babelmechatronics tidak hanya mengirimkan blueprint dan presentasi proyek, tetapi juga langsung menguji kemampuan robot mereka di arena lomba.

"Deg-degan banget, tapi senang karena robotnya berfungsi dengan baik," kata Dipa.

Mereka mengaku sangat bangga dan puas dengan hasil kerja kerasnya.

"Rasanya senang banget, soalnya waktu buat robot ini kami rela enggak main game berhari-hari. Tapi semua terbayar," tambah Dipa sambil tertawa.

Bagi Dipa, kemenangan ini menjadi bukti bahwa semangat pantang menyerah akan selalu membuahkan hasil.

"Kalau merasa mau menyerah, terus aja berusaha. Siapa tahu Allah kasih hasil yang lebih baik dari yang kita bayangkan," pesannya.

Sakha pun menambahkan, "Jangan takut gagal dengan usaha dan semangat kami bisa jadi pemenang,"

Sumber: bangkapos
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved