Berita Pangkalpinang

Wali Kota Pangkalpinang Ajak Guru Aktif di Media Sosial Bangun Citra Positif Pendidikan

Kalau para guru aktif bermedsos, nama PGRI akan semakin dikenal dan mudah ditemukan di Google. Ini penting untuk memperkuat ...

|
bangkapos.com/ Andini Dwi Hasanah
Wali Kota Pangkalpinang Prof. Saparudin (Udin) dalam Seminar Nasional PGRI Kota Pangkalpinang di Aula SMA Negeri 2 Pangkalpinang, Kamis (30/10/2025). (Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah). 
Ringkasan Berita:
  • Prof. Saparudin ajak guru aktif di media sosial untuk bangun citra positif pendidikan.
  • Dorong literasi digital dan promosi PGRI di era teknologi dan AI.
  • Ingatkan guru tetap jadi pembentuk moral dan karakter siswa di tengah kemajuan zaman.

 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Wali Kota Pangkalpinang, Prof. Saparudin (Prof. Udin), mengajak para guru untuk aktif menggunakan media sosial sebagai sarana membangun citra positif dunia pendidikan di era digital. Ajakan ini disampaikannya saat membuka Seminar Nasional PGRI Kota Pangkalpinang di Aula SMA Negeri 2 Pangkalpinang, Kamis (30/10/2025).

"Di era digital seperti sekarang, guru harus mampu beradaptasi dengan teknologi. Salah satu platform untuk menunjukkan kiprah dan prestasi para guru adalah media sosial," ujar Prof. Udin.

Ia menegaskan, melalui keaktifan di media sosial, guru bisa turut memperkenalkan PGRI kepada publik secara lebih luas. Bahkan, menurutnya, hal itu berpotensi meningkatkan eksistensi dan kepercayaan masyarakat terhadap organisasi profesi guru tersebut.

"Kalau para guru aktif bermedsos, nama PGRI akan semakin dikenal dan mudah ditemukan di Google. Ini penting untuk memperkuat citra positif PGRI di masyarakat," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Prof. Udin juga mendorong para guru untuk mengunggah berbagai aktivitas dan inovasi pendidikan di akun masing-masing, disertai hashtag #PGRIMampu, #PGRIHebat, dan #PGRILuarBiasa.

Selain menyoroti pentingnya literasi digital, Wali Kota Pangkalpinang ini turut menyinggung fenomena kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI) yang kini banyak digunakan di dunia pendidikan.

"AI punya sisi positif dan negatif. Kalau digunakan dengan benar, hasilnya bisa luar biasa. Tapi jika salah arah, bisa menimbulkan dampak yang tak diinginkan. Karena itu, guru harus bisa bijak dalam menyikapi teknologi," katanya.

Ia juga mengingatkan bahwa di balik kemajuan teknologi, peran guru tidak bisa tergantikan, terutama dalam pembentukan moral dan karakter peserta didik.

Wali Kota Pangkalpinang Prof. Saparudin (Udin) dalam Seminar Nasional PGRI Kota Pangkalpinang di Aula SMA Negeri 2 Pangkalpinang, Kamis (30/10/2025).
Wali Kota Pangkalpinang Prof. Saparudin (Udin) dalam Seminar Nasional PGRI Kota Pangkalpinang di Aula SMA Negeri 2 Pangkalpinang, Kamis (30/10/2025). (bangkapos.com/ Andini Dwi Hasanah)

"Anak-anak sekarang bisa saja lebih cepat belajar teknologi daripada gurunya. Mereka bisa pakai ChatGPT atau cari jawaban di Google. Tapi yang tidak bisa dilakukan oleh mesin adalah membentuk moralitas dan akhlak. Di sinilah peran guru menjadi sangat penting," tegasnya.

Prof. Udin berharap momentum HUT ke-80 PGRI dan HGN ini dapat menjadi ajang refleksi bagi para pendidik untuk terus memperkuat integritas dan semangat mengajar di tengah tantangan zaman.

"Mari kita manfaatkan media sosial untuk berbagi hal-hal positif tentang pendidikan. Ajak siswa ikut berpartisipasi dengan konten yang membangun, agar reputasi sekolah dan dunia pendidikan kita semakin baik," pesannya.

Seminar Nasional PGRI Kota Pangkalpinang ini diikuti oleh ratusan guru dari berbagai sekolah. Acara tersebut menjadi ruang inspiratif bagi para pendidik untuk memperluas wawasan, berdiskusi tentang tantangan pendidikan modern, serta memperkuat solidaritas dalam semangat "Guru Hebat, Indonesia Kuat." (Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved