Tambang Ilegal di Bangka Tengah

Menhan Tegaskan Negara Tak Boleh Kalah dari Tambang Ilegal di Babel

Hujan deras tak menghalangi langkah Menhan Sjafrie Sjamsoedin dan para pejabat tinggi negara saat menyusuri hutan Dusun Nadi...

|
Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra
MENHAN RI - Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoedin saat konferensi pers usai peninjauan lokasi tambang ilegal di kawasan hutan di Dusun Nadi, Kecamatan Lubuk Besar, Bangka Tengah, Rabu (19/11/2025). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoedin, melakukan peninjauan langsung ke lokasi pertambangan timah ilegal di Dusun Nadi, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah ( Bateng ), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ), Rabu (19/11/2025). Peninjauan dilakukan bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Jaksa Agung ST Burhanudin, serta pejabat dari BPKP.

Menggunakan empat helikopter militer, rombongan pejabat tinggi negara tersebut tiba di kawasan hutan yang diduga menjadi pusat aktivitas penambangan ilegal. Mereka meninjau langsung kondisi lapangan, termasuk puluhan unit excavator, sampel pasir kuarsa, serta pasir timah dengan kualitas terbaik (grade A).

Dalam konferensi pers, Menhan Sjafrie menegaskan, langkah sidak ini merupakan tindak lanjut dari Perpres Nomor 5 Tahun 2025 dan kerja Tim Satgas Penanganan Kejahatan Pertambangan (PKH).

“Pada hari ini kita menemukan kegiatan-kegiatan ilegal yang mengarah kepada pelanggaran hukum yang akan kita tindaklanjuti baik secara hukum, maupun secara administrasi,” jelas saat konferensi pers.

“Dalam hal ini negara tidak boleh kalah dengan kegiatan ilegal ini,” sambungnya.

Lanjut dia, secara fisik sekarang kegiatan yang mengarah kepada kegiatan ilegal (di kawasan hutan Dusun Nadi-red) ini sudah ditutup secara geografis.

Sjafrie menyebut bahwa kegiatan penertiban ini tidak dilakukan secara sembrono, tapi merupakan data yang didapatkan dari BPKP.

“Barang (sitaan-red) disita untuk negara dan kita persilahkan kejaksaan agung untuk melanjutkan kemana arahnya,” ungkapnya.

Baca juga: Bahlil Sesalkan Tambang Timah Ilegal di Babel, Izin Pasir Kuarsa Akan Ditarik ke Pusat

Diberitakan Bangkapos.com sebelumnya, menggunakan empat unit helikopter militer, rombongan Menteri Kabinet Merah Putih tiba di kawasan pertambangan ilegal di Dusun Nadi, Kecamatan Lubuk Besar, Bangka Tengah, Rabu (19/11/2025).

Adapun pejabat pemerintahan yang hadir tersebut yakni Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Jaksa Agung ST Burhanudin.

Kemudian, hadir pula Panglima TNI Agus Subiyanto dan jajarannya dan Kepala BPKP RI Muhammad Yusuf Ateh.

Pada kesempatan itu, pejabat pemerintah pusat tersebut datang meninjang langsung lokasi aktivitas pertambangan ilegal di kawasan hutan yang berada di Dusun Nadi, Kecamatan Lubuk Besar.

Mereka diperlihatkan sampel pasir kuarsa dan pasir timah kualitas grade A atau kualitas terbaik. Kemudian, puluhan unit escavator dengan kondisi yang masih bagus juga diperlihatkan kepada rombongan pejabat tersebut.

“Jadi mereka (penambangan ilegal-red) izinnya ngambil pasir kuarsa, tapi mereka ngambilnya ini (menunjuk pasir timah-red) kata Menhan RI Sjafrie Sjamsoedin bercakap kepada Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia pun sempat menyentuh pasir timah dan menyinggung bahwa dirinya akan menarik izin pertambangan pasir kuarsa ke pemerintah pusat.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved