Bantuan Sembako HUT ke 25 Babel
Nek Item Gemetar Peluk Beras Bantuan 5 Kg, Berkah Pembagian Beras Bantuan HUT ke-25 di Sebagin
Perjalanan hidup penuh keterbatasan membuat Nek Item dan Nek Tini tak kuasa menahan haru saat menerima bantuan beras lima ...
Pembagian sembaku pada HUT ke-25 Babel itupun menjadi bantuan sosial pertama yang diterima
Nek Item. Itulah mengapa ketika ia menerima paket beras 5 kilogram, ia tampak begitu haru.
“Biasanya saya makan beras cuma satu kaleng susu sehari itupun sudah cukup. Tapi sekarang, dengan lima kilo ini, saya bisa bertahan seminggu. Alhamdulillah,” imbuhnya.
Naik pikap
Serupa diungkapkan Nek Tini (51), warga Desa Bangka Kota, Kecamatan Simpangrimba, di tempat yang sama. Menumpang mobil pikap milik desa, Nek Tini dan empat warga lainnya menjadi perwakilan penerima bantuan untuk Desa Bangka Kota.
Nek Tini juga mengaku baru pertama kali menerima bantuan sosial.
“Saya merasa dihargai, merasa ada yang ingat,” ucap Nek Tini saat dibincangi di Gedung Serbaguna Desa Rajik, Sabtu (22/11).
Wajah Nek Tini tampak kelelahan. Dia mengaku datang hanya ditemani harapan sederhana yaitu mendapat sedikit bantuan untuk bertahan hidup beberapa hari ke depan. Saat namanya dipanggil, Nek Tini berdiri perlahan, mengambil karung beras dari meja pembagian, lalu kembali ke tempat duduk dengan langkah hati-hati.
“Cukuplah untuk makan sendiri. Alhamdulillah… sangat terbantu,” katanya.
Nek Tini ditinggal suaminya yang meninggal dunia 10 tahun lalu. Kini dia menghuni rumah kayu yang penuh kenangan perjuangan hidup mereka.
“Rumah itu kami bangun pelan-pelan, waktu almarhum masih kuat bekerja,” ujar Nek Tini.
Anak semata wayang Nek Tini pun telah merantau dan jarang pulang.
Kadang Nek Tini hanya duduk di teras rumah, menatap pekarangan kecil tempat ia menanam sayuran seadanya pucuk singkong, daun katuk, dan beberapa tanaman lain yang menjadi sumber makan utama ketika beras tak mampu ia beli.
“Kadang makan ubi saja, kalau beras tak ada, lauknya pucuk ubi dan lempah darat aja udah enak. Biasanya beli satu kilo, itupun hemat sekali,” ungkapnya.
Untuk bertahan hidup, Nek Tini lebih sering mengandalkan kemurahan hati warga yang sesekali memberinya sembako atau santunan. Selain itu, ia memanen sayuran di halaman rumah dan sesekali membantu memungut brondol sawit milik warga lain. Tidak ada penghasilan pasti, tidak ada kepastian esok bisa makan apa yang ada hanya tekad kuat untuk tetap bertahan.
Seusai menerima bantuan paket sembako, Nek Tini dan warga Desa Bangka Kota lainnya kembali naik pikap dan pulang.
Mereka turut membawa 150 paket beras untuk dibagikan kepada warga yang dianggap layak menerima.
“Semoga HUT Babel ini membawa kebaikan untuk semua orang,” ujar Nek Tini sebelum pikap melaju meninggalkan halaman gedung serbaguna. (x1)
| Cara Daftar Seleksi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji 2026, Catat Syaratnya |
|
|---|
| Inara Rusli Syok Dilaporkan Jadi Selingkuhan Suami Wardatina Mawa, Manajemen : Namanya Orang Kaget! |
|
|---|
| Kalender 2025: Jadwal Libur Panjang Akhir Tahun, Catat Tanggalnya |
|
|---|
| Sosok dr Ratna Setia Asih, Kronologi Kasus dan Kisah Pilu Jeritan Terakhir Aldo di Ruang PICU |
|
|---|
| Harga Emas Hari Ini 24 November 2025: Antam dan UBS Stagnan, Galeri24 Turun Tipis |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251124-Bangka-Pos-Hari-Ini-Senin-24112025.jpg)