Dapur SPPG Ngebul, 900 Siswa di Bangka Selatan Dapat Makan Gratis

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Dari sebuah dapur sederhana di kawasan Angsana, Toboali, ribuan porsi makanan bergizi mulai disiapkan setiap hari untuk masa depan anak-anak di Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung. Dapur tersebut adalah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Angsana Toboali, dapur umum pertama yang resmi beroperasi untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah itu.

Sebelum makanan didistribusikan kepada para penerima manfaat, hidangan terlebih dahulu dicicipi oleh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Langkah uji rasa ini dilakukan untuk memastikan makanan memenuhi standar kelayakan dari sisi rasa, gizi, kualitas, hingga kebersihan.

Wakil Bupati Bangka Selatan, Debby Vita Dewi mengatakan Program nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto itu kini resmi menyentuh pelajar di daerah. Hari pertama operasional menjadi momentum penting karena untuk pertama kalinya distribusi makanan bergizi dilakukan secara langsung oleh dapur SPPG di wilayah Bangka Selatan. Dengan SMA Negeri 1 Toboali sebagai sekolah penerima manfaat perdana. 

“Insya Allah penerima manfaat perdananya akan kita serahkan langsung kepada sekolah SMA Negeri 1 Toboali sebanyak 900 orang penerima manfaat,” kata dia kepada Bangkapos.com, Senin (24/11/2025).

Debby mengungkapkan selama masa uji coba minggu pertama, SPPG Angsana baru memproduksi sekitar 1.000 porsi per hari. Jumlah ini masih di bawah kapasitas normal satu dapur yang bisa mencapai 2.500 sampai 3.000 porsi per hari. Pada minggu kedua dan ketiga, jumlah produksi ditargetkan meningkat. Penerima manfaat juga akan diperluas ke sekolah lain mulai dari jenjang SD sampai SMA.

Seperti SMP Negeri 5 Toboali, SD Negeri 3 Toboali dan SD N 9 Toboali. Saat ini baru satu SPPG yang aktif beroperasi. Dalam dua minggu ke depan, pemerintah daerah menargetkan sejumlah SPPG lain menyusul beroperasi. Pasalnya, secara keseluruhan Kabupaten Bangka Selatan memiliki potensi penerima manfaat program MBG sekitar 58.181 orang. Mencakup anak-anak sekolah, ibu hamil, serta ibu menyusui yang tersebar di delapan kecamatan.

“Berikutnya akan ada SPPG lainnya. Dua Minggu lagi SPPG Ampera ditargetkan akan beroperasi,” jelas Debby.

Guna memastikan program berjalan sesuai standar lanjut dia, Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Percepatan SPPG. Satgas ini bertugas mengawal kesiapan dapur, distribusi, hingga ketersediaan bahan baku. Debby menegaskan pihaknya sejak awal mendorong agar pemerintah daerah tidak hanya menunggu, tetapi harus memastikan ada unit yang benar-benar berjalan, baik dapur mandiri maupun dapur yang difasilitasi pemerintah. 

Berdasarkan data pemerintah daerah kini terdapat 20 SPPG, terdiri dari 17 SPPG mandiri dan tiga SPPG dari pemerintah yang tengah dipersiapkan di sejumlah wilayah di Kabupaten Bangka Selatan. Oleh sebab itu, ia optimis cakupan program akan terus diperluas melalui kerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) Koordinator Wilayah (Korwil) Kabupaten Bangka Selatan serta para mitra dapur.

“Kami ingin agar penerima manfaat tidak hanya di Toboali, tapi juga di kecamatan lain. Ini bagian dari dukungan kita terhadap program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto,” ucapnya.

Lewat program MBG Debby berharap dapat berdampak pada perbaikan gizi dan penanganan stunting alias gangguan pertumbuhan pada anak. Sehingga mampu mendukung tumbuh kembang anak-anak. Termasuk meningkatkan kesehatan ibu hamil dan menyusui serta meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu dapat menggerakkan ekonomi lokal. 

“Kami berharap program MBG membawa efek dampak positif dari perputaran ekonomi bagi masyarakat,” pungkas Wabup. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)