Rekam Jejak Mochammad Afifuddin Ketua KPU yang Awalnya Mau Rahasiakan Ijazah Capres Cawapres

KPU kembali memberlakukan ketentuan lama terkait keterbukaan informasi dokumen capres-cawapres sesuai regulasi yang berlaku.

Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Rusaidah
kpu.go.id
KETUA KPU RI -- Ketua KPU Mochammad Afifuddin disorot perkara polemik kerahasiaan ijazah Capres-Cawapres. 

BANGKAPOS.COM -- Ketua KPU Mochammad Afifuddin disorot perkara polemik kerahasiaan ijazah Capres-Cawapres.

Ia menuai kritik usai KPU menerbitkan Keputusan Nomor 731 Tahun 2025 pada Agustus lalu, yang mengatur bahwa 16 dokumen syarat pencalonan capres dan cawapres dikecualikan dari informasi publik.

Namun, aturan itu akhirnya dibatalkan pada Selasa (16/9/2025).

Baca juga: Harta Kekayaan Erick Thohir Dirumorkan Dilantik Hari Ini Jadi Menpora, Punya Utang Segini

Afifuddin menegaskan, keputusan pembatalan dilakukan setelah KPU mendengarkan aspirasi dari berbagai pihak.

“Kami secara kelembagaan memutuskan untuk membatalkan Keputusan KPU Nomor 731 Tahun 2025,” kata Afifuddin di kantor KPU RI, Jakarta, dikutip dari Kompas.com.

Ia menjelaskan, KPU segera menindaklanjuti dengan menggelar rapat khusus dan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Komisi Informasi Publik, agar pengelolaan data dan informasi tetap berjalan sesuai aturan.

Dengan pembatalan tersebut, KPU kembali memberlakukan ketentuan lama terkait keterbukaan informasi dokumen capres-cawapres sesuai regulasi yang berlaku.

Lantas seperti apa profilnya?

Profil Mochammad Afifuddin 

KETUA KPU RI --
KETUA KPU RI -- (kpu.go.id)

Dilansir dari laman resmi KPU, Mochammad Afifuddin adalah warga kelahiran Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada 1 Februari 1980.

Ia kini menjabat sebagai Ketua dan Anggota KPU RI periode 2022–2027.

Perjalanan panjangnya di dunia kepemiluan sudah dimulai sejak ia masih mahasiswa.

Saat menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Afif aktif di organisasi kemahasiswaan.

Ia pernah menjabat sebagai Presiden Mahasiswa UIN (2000–2001), serta bergiat di Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Pada Pemilu 1999, ia juga terjun sebagai relawan pemantau TPS.

Kiprahnya berlanjut ketika ia bergabung dengan Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), hingga dipercaya menjadi Koordinator Nasional JPPR periode 2013–2015.

Setelah lulus dari UIN pada 2004, Afif mengabdi di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) UIN, dengan fokus pada isu Islam dan demokrasi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved