Unud Bantah Timothy Akhiri Hidup karena Tekanan Skripsi: Bimbingan Baru 20 Hari

Beredar spekulasi Timothy Anugrah tewas bukan karena dibully atau dirundung, melainkan tekanan skripsi.

|
Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Rusaidah
Instagram Timothy
TIMOTHY ANUGERAH SAPUTRA -- Sosok Timothy Anugerah Mahasiswa Unud Akhiri Hidup Diduga Akibat Bully, Setahun Cari Teman di Kampus 

Laksmi mengungkapkan, penyidik menduga kuat bahwa Timothy memang melakukan bunuh diri dengan melompat.

"Lebih ke unsur sengaja menjatuhkan diri seperti itu. Tapi tidak ada saksi yang melihat seperti itu," sambung Laksmi.

Penjelasan Unud

Ketua Unit Komunikasi Publik Unud, Dewi Pascarini membantah terkait narasi yang beredar di publik bahwa pemicu Timothy mengakhiri hidup karena tekanan dalam menyelesaikan skripsi.

Dewi mengatakan, hal itu diketahui dari keterangan dosen pembimbing skripsi Timothy.

Menurutnya, Timothy tidak mungkin mengalami tekanan karena proses pengerjaan skripsi belum lama dilakukan.

"Bahwa kami telah melakukan klarifikasi langsung kepada dosen pembimbing almarhum. Berdasarkan keterangan yang kami terima, proses bimbingan skripsi secara formal baru berjalan selama 20 hari dan telah dilakukan pembimbingan sebanyak dua kali," katanya dalam konferensi pers di Gedung Unud, Denpasar, Bali, dikutip dari YouTube Udayana TV, Senin.

Dewi mengatakan, proses bimbingan skripsi yang ditempuh Timothy berjalan dengan baik.

Selain itu, sambungnya, dosen pembimbing skripsi juga selalu mengakomodir topik skripsi yang diajukan oleh Timothy.

"Tidak ada catatan ataupun keluhan almarhum selama proses bimbingan kepada pembimbing skripsinya," tuturnya.

Kronologi kejadian kematian Timothy

Peristiwa tragis terjadi di Kampus Sudirman Universitas Udayana (Unud), Denpasar, Bali, pada Rabu (15/10/2025) sekitar pukul 09.00 WITA.

Seorang mahasiswa bernama Timothy diduga melompat dari lantai dua Gedung FISIP.

Akibat kejadian itu, Timothy mengalami patah tulang di beberapa bagian tubuh.

"Patah tulang lengan kanan, patah paha kanan, patah tulang panggul," ujar Humas RSUP Prof IGNG Ngoerah, I Dewa Ketut Kresna.

Menurut Kresna, korban sempat dilarikan ke rumah sakit dan tiba sekitar pukul 09.44 WITA. Namun, nahas, nyawanya tidak tertolong.

Salah satu saksi berinisial NKGA (21) mengaku sempat melihat Timothy keluar dari arah lift kampus dengan membawa tas ransel dan mengenakan baju putih, dikutip dari Tribun Bali.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved