Ditantang Dedi Mulyadi Adu Data soal Dana Triliunan Ngendap di Bank, Begini Kata Menkeu Purbaya
Ditantang Dedi Mulyadi Adu Data soal Dana Triliunan Ngendap di Bank, Begini Kata Menkeu Purbaya.
Penulis: Evan Saputra CC | Editor: Evan Saputra
“Saya sudah cek, tidak ada yang disimpan dalam deposito. Saya tantang Pak Menkeu (Purbaya) untuk membuka data dan faktanya, daerah mana yang menyimpan dana dalam bentuk deposito,” kata Dedi dalam keterangan tertulis, Senin (20/10/2025).
Menurut Dedi, tudingan bahwa semua daerah menahan belanja dan menimbun uang di bank tidak berdasar.
Ia menegaskan, tidak semua daerah mengalami kesulitan fiskal atau sengaja memarkir anggaran di perbankan.
Bahkan, lanjutnya, sebagian besar pemerintah daerah justru mempercepat realisasi belanja publik agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat.
“Di antara kabupaten, kota, dan provinsi yang jumlahnya sangat banyak ini, pasti ada yang bisa melakukan pengelolaan keuangan dengan baik, bisa membelanjakan kepentingan masyarakatnya dengan baik, bisa jadi juga ada daerah-daerah yang tidak bisa membelanjakan keuangan daerahnya dengan baik,” ujarnya.
Meski begitu, Dedi tidak menutup kemungkinan ada daerah yang memang menempatkan dananya dalam bentuk deposito. Karena itu, ia mendesak pemerintah pusat membuka data secara terbuka untuk menghindari opini negatif terhadap daerah lain.
“Tentunya ini adalah sebuah problem yang harus diungkap secara terbuka dan diumumkan kepada publik sehingga tidak membangun opini bahwa seolah-olah daerah ini tidak memiliki kemampuan dalam melakukan pengelolaan keuangan,” katanya.
Dedi menegaskan, tudingan ini dapat merugikan daerah yang telah bekerja maksimal dalam pengelolaan fiskal. Ia pun meminta Purbaya bersikap adil dan transparan dengan membuka daftar daerah yang benar-benar menaruh uang APBD dalam deposito.
“Sebaiknya, daripada menjadi spekulasi yang membangun opini negatif, umumkan saja daerah-daerah mana yang belum membelanjakan keuangannya dengan baik, bahkan yang menyimpannya dalam bentuk deposito,” kata Dedi.
“Hal ini sangat penting untuk menghormati daerah-daerah yang bekerja dengan baik,” tambahnya.
Reaksi berbeda ditunjukkan Pemprov Babel yang dituding Purbaya memiliki dana mengendap di bank sebesar Rp 2,1 triliun.
"Kami pemda merasa tidak ada dana tersebut. Paling tinggi di bank Rp 200 M. Itu adalah dana pendapatan bulanan, baik di giro maupun depo," kata Haris saat dihubungi, Selasa (21/10/2025).
Haris mengatakan, data yang disampaikan Kementerian Keuangan bersumber dari Bank Indonesia.
Untuk itu, Pemprov Babel bakal mengonfirmasi langsung pada BI perihal informasi itu.
"Hari ini kami mau konfirmasi ke BI karena Pak Menkeu dapat data dari BI," ujar Haris.
| Isak Tangis Hakim Non Aktif Djuyamto di Persidangan Korupsi CPO, Bikin Majelis Minta Maaf |
|
|---|
| Balasan Menkeu Purbaya Ditantang Dedi Mulyadi Bongkar Data Dana Mengendap: Anak Buah Ngibulin Dia |
|
|---|
| Segini Utang Kereta Cepat Whoosh, Pantes Purbaya Ogah Bayar Pakai APBN |
|
|---|
| Beda dari Dedi Mulyadi dan Bobby, Gubernur Pramono Sebut Data Purbaya Betul 1.000 Persen |
|
|---|
| Tampang Suami yang Ceraikan Melda Safitri Usai Lulus PPPK, Sudah Lama Mau Pisah Tapi Istri Hamil |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.