Profil Tokoh

Prestasi Moncer Kolonel Inf Nur Wahyudi, Dari Somalia Bebaskan Sandera ke Lebanon, Kini Danrem Babel

Kolonel Infanteri Nur Wahyudi yang kini mengemban amanah sebagai Danrem 045 Garuda Jaya (Gaya) Babel ternyata punya prestasi.

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
Instagram via Surya.co.id
DANREM 045 GAYA - Kolonel Inf Nur Wahyudi saat apel bersama pasukan. Kini, Nur Wahyudi mendapat amanah baru sebagai Komandan Resor Militer (Danrem) 045 Garuda Jaya (Gaya) Bangka Belitung. 

Nur Wahyudi kemudian menjabat Komandan Satuan atau Dansat 81 Kopassus dan naik pangkat menjadi Kolonel Infantri.

Satuan 81 Kopassus merupakan satuan antiteror andalan TNI.

Profil Kolonel Inf Nur Wahyudi Dansat Kopassus yang Pimpin Upacara HUT RI Ke 79 di IKN
Profil Kolonel Inf Nur Wahyudi Dansat Kopassus yang Pimpin Upacara HUT RI Ke 79 di IKN (IST)

Satuan 81 Kopassus mencerminkan ketepatan, kecepatan, dan keberanian prajurit dalam menghadapi ancaman nyata terhadap kedaulatan negara. 

Satuan ini terbentuk dari pengalaman tempur yang sesungguhnya dan tumbuh bersama sejarah bangsa.

Kini, Nur Wahyudi mendapat amanah baru menjabat Danrem 045 Gaya dan akan mendapat kenaikan pangkat menjadi bintang satu.

Pada tahun 2024 lalu, Nur Wahyudi ditunjuk menjadi komandan upacara HUT ke-79 Republik Indonesia (RI) di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Nur Wahyudi merupakan perwira menengah TNI pertama bertugas  di upacara HUT RI yang terakhir bagi Joko Widodo sebagai Presiden RI.

Rekam Jejak Kolonel Infanteri Nur Wahyudi

Dilansir dari Kompas.com, Kolonel Infanteri Nur Wahyudi belum lama ini dilantik sebagai Irutum Inspektorat Kopassus.

Nur Wahyudi juga pernah dipercaya ebagai Komandan Satuan atau Dansat-81 Kopassus.

Saat awal pembentukan pada 1981, Sat 81 Kopassus lebih dulu dinamai Detasemen Khusus 81 Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha).

Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai Komandan Kodim (Dandim) 0603/Lebak Banten tahun 2020.

Selama kariernya sebagai prajurit TNI, Wahyudi pernah menjadi anggota Satgas Muhibah dan terlibat dalam pembebasan sandera KMV Sinar Kudus oleh perompak Somalia di Somalia pada 2011 silam.

Hal ini diketahui dari unggahan Instagram sang istri, Juliana Moechtar, saat Wahyudi menjadi Komandan Upacara Parade saat HUT ke-72 Kopassus pada April 2024 lalu.

Aksi penculikan terhadap anak buah kapal (ABK) KMV Sinar Kudus bermula saat mereka dalam perjalanan menuju Belanda.

Mereka membawa muatan nikel milik PT Aneka Tambang Tbk senilai Rp1 triliun.

Namun, saat tiba di perairan Teluk Aden, Somalia, pada 16 Maret 2011, kapal mereka dibajak.

Para perompak Somalia meminta uang tebusan dan pemerintah hanya memiliki waktu 1,5 bulan untuk menyelamatkan para sandera.

Susilo Bambang Yudhyono (SBY) yang saat itu menjabat sebagai Presiden, langsung menggelar rapat untuk membahas operasi penyelamatan para sandera.

Hasilnya, disepakati pembebasan kapal dan ABK KMV Sinar Kudus dilakukan dengan operasi militer khusus.

SBY juga menyetujui pasukan yang dikerahkan untuk membebaskan sandera berasal dari unsur Marinir, Kopassus, Kopaska, dan Kostrad TNI.

Pada 4 April 2011, Satgas pembebasan sandera yang saat itu dipimpin Kolonel Laut (P) M Taufiqurochman, bertolak menuju Somalia lewat Kolombo, Sri Lanka.

Para pasukan kemudian melakukan negosiasi cukup alot dengan pada 12 April 2011, lantaran perompak meminta uang tebusan dinaikkan menjadi Rp40 miliar.

Pembebasan sandera berhasil dilakukan meski sempat terjadi baku tembak hingga empat perompak Somalia tertembak dan jatuh ke laut.

Para sandera yang diselamatkan berhasil tiba di Indonesia dalam kondisi sehat pada 7 Mei 2011.

Selain bergabung dalam pembebasan sandera dari perompak Somalia, Nur Wahyudi juga pernah menjadi prajurit di beberapa Satgas.Nur Wahyudi diketahui pernah menjadi salah satu anggota satuan penugasan United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) di Lebanon.

Saat itu, ia menjabat sebagai Danyon 12 Grup 1 Kopassus Serang.

Wahyudi kemudian menyelesaikan tugasnya pada 2020, dan kembali ke tanah air diantaranya Satgas Ban Intel di Papua, dan Satgas Intel BIN di Bali dan NTB.

Wahyudi juga pernah menjadi prajurit Grup 3/Sandhi Yuda, satuan Kopassus yang memiliki spesifikasi tugas perang rahasia.

Kehidupan Pribadi

Kolonel Infanteri Nur Wahyudi  merupakan suami aktris Juliana Moechtar.

Mereka menikah pada pada Mei 2022.

Juliana yang mendampingi suaminya saat upacara terlihat membagikan foto di akun media sosialnya.

"Selamat Hari Ulang Tahun yang ke-79 Republik Indonesia! Jayalah Indonesia," tulis Juliana dikutip dari akun media sosialnya, Sabtu (17/8/2024).

Aktris kelahiran tahun 1989 itu tampil anggun dengan kebaya dengan tema warna merah putih.

POTRET JULIANA MOECHTAR - Kolonel Inf Nur Wahyudi suami aktris Juliana Moechtar eks istri Herman Seventeen, komandan Upacara HUT RI di IKN seorang Perwira Kopassus. Kini Koone Inf Nur Wahyudi mengemban amanah Danrem 045 Garuda Jaya Bangka Belitung.
POTRET JULIANA MOECHTAR - Kolonel Inf Nur Wahyudi suami aktris Juliana Moechtar eks istri Herman Seventeen, komandan Upacara HUT RI di IKN seorang Perwira Kopassus. Kini Koone Inf Nur Wahyudi mengemban amanah Danrem 045 Garuda Jaya Bangka Belitung. (Instagram @julianamoechtar/YouTube Sekretariat Presiden)

Memadukan kebaya berwarna merah dengan kain berwarna putih, Juliana berpose sendiri di depan Istana Negara IKN, tempat upacara berlangsung.

Diketahui, Juliana Moechtar merupakan finalis Puteri Indonesia 2010.

Ini merupakan pernikahan kedua bagi Juliana Moechtar.

Sebelumnya, Juliana pernah menikah dengan anggota grup band Seventen, Herman Sikumbang atau Herman Seventeen. 

Dari pernikahan itu, Juliana dikaruniai dua orang anak. 

Herman meninggal dunia dalam peristiwa tsunami Selat Sunda pada Desember 2018.

Nur Wahyudi Dikenal Pemaaf

Di balik sosoknya yang heroik, ternyata Nur Wahyudi ternyata memiliki hati yang lembut.

Hal itu diperlihatkannya dengan memaafkan seorang pemuda yang mencuri handphone di RSUD Adidarma Rangkasbitung, Desa Muara Ciujung Barat, Lebak.

Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu 9 April 2022. 

Wahyudi yang kala itu masih menjabat sebagai Dandim 0603/Lebak, tengah menemani anaknya yang dirawat di ruangan perawatan.

Rupanya seorang pria bernama Maman yang tengah kesulitan keuangan masuk ke kamar perawatan anak Nur Wahyudi.

HP yang tengah diisi daya diambil Maman. 

Dia ingin menjual HP tersebut untuk membayar persalinan istrinya.

Saat terbangun, Nur Wahyudi kaget mengetahuinya HP miliknya hilang.

Tak butuh waktu yang lama, petugas berhasil mengamankan Maman.

Buruh serabutan tersebut dijerat pasal 362 KUHP tentang Pencurian dan berkas perkaranya pun dilimpahkan.

Nur Wahyudi pun luluh setelah mengetahui alasan Maman melakukan aksi nekatnya untuk membiayai persalinan istri.

Nur Wahyudi memaafkan Maman sekaligus sepakat perkara tersebut dihentikan.

(Bangkapos.com/Adi Saputra, Kompas.com/ Rintan Puspita Sari, Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun-Timur.com/ Sakinah Sudin)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved