Profil Biodata Emrus Sihombing, yang Bela Purbaya dari Kritikan Hasan Nasbi Soal Gaya Bicara Menkeu

Emrus menilai bahwa kritik Hasan Nasbi terhadap Purbaya justru berpotensi menghalangi masyarakat untuk mengawasi jalannya pemerintahan.

Tribunnews
EMRUS - Emrus Sihombing angkat bicaramembela Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang dikritik oleh mantan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi. 

Emrus berpendapat bahwa jika kritik tersebut hanya disampaikan di ruang internal pemerintahan, maka masyarakat tidak akan tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Nah, saya melihat pernyataan Hasan Nasbi yang menyebut bisa menimbulkan sesuatu antara satu dengan yang lain, sebaiknya dikatakan di ruang kabinet, di ruang internal, itu tidak (tepat). Karena kalau di ruang internal, kontrol dari publik, apa yang dikatakan Pak Purbaya tidak diketahui masyarakat," jelasnya.

Emrus menegaskan bahwa tindakan Purbaya untuk berbicara terbuka adalah langkah transparan yang seharusnya didukung.

"Buka (saja) kalau menurut saya, sepanjang itu untuk kebaikan dan kebenaran," ujar Emrus.

Purbaya Yudhi Sadewa sendiri menanggapi kritik tersebut dengan tegas.

Dalam sebuah wawancara di Jakarta yang disiarkan oleh Kompas TV pada Senin (27/10/2025), Purbaya mengakui gaya komunikasinya yang blak-blakan sering dianggap seperti “koboi,” namun ia menegaskan bahwa tujuannya adalah untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap pemerintah.

“Sepertinya saya koboi, tapi yang saya lakukan adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat ke pemerintah,” ujar Purbaya.

Ia juga menjelaskan bahwa semua pernyataannya selalu dilakukan dengan koordinasi bersama Presiden Prabowo Subianto. "Itu juga atas perintah bapak presiden, jadi saya enggak berani gerak sendiri. Jangan anggap saya koboi, saya kepanjangan tangan dari bapak presiden, dengan versi yang lebih halus malah," tambah Purbaya.

Profil Emrus Sihombing

Mengutip Surya.co.id, Emrus Sihombing adalah seorang akademisi dan pengamat komunikasi yang lahir di Aceh pada 9 November 1961.

Ia dikenal atas kontribusinya dalam bidang pendidikan tinggi, penelitian, dan pengabdian masyarakat, khususnya dalam ilmu komunikasi dan jurnalisme.

Emrus meraih gelar Sarjana Komunikasi (S1) dari Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta (1987), Magister Komunikasi (S2) dari Institut Pertanian Bogor (1993), serta gelar Doktor Ilmu Komunikasi dari Universitas Padjadjaran, lulus cumlaude pada 2009.

Selain aktif sebagai dosen di Universitas Pelita Harapan sejak 1999, Emrus juga memiliki pengalaman profesional di bidang komunikasi politik dan publik.

Ia pernah menjadi Juru Bicara UU Cipta Kerja di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (2020–2021) dan kini menjabat Ketua Bidang Komunikasi Publik di DPP Santri Tani NU.

Gaya Komunikasi Pejabat di Era Keterbukaan

Fenomena ini menggambarkan bagaimana gaya komunikasi pejabat publik menjadi sorotan penting di era keterbukaan informasi. Dalam konteks pemerintahan modern, kejujuran dan keterusterangan memang dibutuhkan, namun perlu disertai sensitivitas terhadap persepsi publik.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved