Dipanggil Presiden Prabowo, Eks Direktur KAI, Ignatius Jonan Tidak Bahas Utang Whoosh, Tapi Ini

Ignatius Jonan bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana bahas program kerakyatan dan BUMN. Ia tegaskan tak bahas utang proyek KA Cepat Whoosh

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
TRIBUNNEWS.COM/SEPTYONAKA TRIWAHYUDI
Dipanggil Presiden Prabowo, Eks Direktur KAI, Ignatius Jonan Tidak Bahas Utang Whoosh, Tapi Ini 

"kalau kalau sebagai warga negara, kalau diminta bekerja untuk negara ya mesti siap, kalau mampu. Kalau saya mampu. Tapi tadi enggak ada tawaran ya, cuma diskusi saja," katanya.

Siap Bantu Pemerintah Jika Diminta

Saat ditanya wartawan apakah dirinya siap jika diminta kembali membantu pemerintahan, Jonan menegaskan kesediaannya.

“Kalau sebagai warga negara, kalau diminta bekerja untuk negara ya mesti siap, kalau mampu. Tapi tadi enggak ada tawaran apa pun, hanya diskusi biasa,” ucapnya.

Pernyataan ini memunculkan spekulasi bahwa Jonan bisa saja kembali dilibatkan dalam jajaran pemerintahan, mengingat rekam jejaknya yang kuat dalam sektor transportasi dan BUMN.

Jejak Pemecatan Jonan karena Menolak Proyek Whoosh

Nama Ignatius Jonan sebelumnya sempat menjadi sorotan karena dicopot dari jabatan Menteri Perhubungan pada era Presiden Joko Widodo, diduga akibat penolakannya terhadap proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung yang kini dikenal dengan nama Whoosh.

Menurut pengakuan Mahfud MD, mantan Menko Polhukam, proyek kereta cepat tersebut awalnya dirancang dalam kerja sama pemerintah Indonesia dengan Jepang (G2G) dengan bunga pinjaman hanya 0,1 persen.

Namun, kerja sama itu kemudian dibatalkan dan dialihkan ke Cina, yang menawarkan bunga 2 persen dan kemudian membengkak menjadi 3,4 persen seiring terjadinya cost overrun.

“Saat proyek dialihkan ke Cina, Pak Jonan menyatakan tidak setuju. Dia bilang proyek ini tidak visible. Setelah itu Pak Jonan dipecat,” ujar Mahfud dalam kanal YouTube Mahfud MD Official pada (14/10/2025).

Mahfud menyebut Jokowi kemudian memanggil pengamat kebijakan publik Agus Pambagio untuk dimintai pandangan. Agus pun disebut menyampaikan hal serupa, bahwa proyek tersebut berpotensi merugikan negara.

Namun, ketika ditanya siapa yang menggagas ide pemindahan kerja sama dari Jepang ke Cina, Mahfud mengutip jawaban Jokowi:

“Atas ide saya sendiri,” kata Jokowi seperti disampaikan Mahfud.

Mahfud menilai keputusan itu menjadi salah satu penyebab pemerintah kini kesulitan membayar utang proyek tersebut.

Jonan: Diskusi Murni untuk Kemajuan Bangsa

Ignatius Jonan menegaskan, pertemuannya dengan Presiden Prabowo murni untuk berbagi pandangan sebagai warga negara tanpa muatan politik maupun kepentingan pribadi.

“Saya hanya berbagi pandangan saya sebagai rakyat. Boleh dong,” ujar Jonan.

Diskusi itu, lanjutnya, lebih banyak membahas kontribusi BUMN dalam penguatan ekonomi nasional, serta bagaimana kebijakan pro-rakyat dapat menciptakan pemerataan kesejahteraan di berbagai sektor.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved