Percakapan Terakhir Arjuna Sebelum Tewas Dianiaya Sempat Pamit ke Adik, Janji Pulang Tahun Depan

Cahaya mengenang sosok Arjuna sebagai pribadi yang tangguh, penyayang, dan sedikit usil, namun selalu punya cara membuat keluarganya tertawa.

Facebok/Anita/Instagram @momen_indonesia
ARJUNA -Malangnya nasib Arjuna Tamaraya seorang pemuda di Sibolga, Sumatra Utara. 

Para pelaku lantas memukul dan menyeret tubuh korban keluar.

Dalam keadaan tak berdaya, kepala korban terbentur di anak tangga masjid.

Keberingasan para pelaku tak berhenti di sana.

Tubuh korban pun diinjak dan dilempar menggunakan buah kelapa.

"Korban dipijak dan dilempar menggunakan buah kelapa oleh salah satu pelaku hingga mengalami luka parah di bagian kepala," kata Kasat Reskrim Polres Sibolga AKP Rustam Silaban dilansir dari Tribunmedan.com, Minggu (2/11/2025).

Setelah itu, para pelaku membiarkan begitu saja tubuh korban di tepi jalan dan beberapa jam kemudian tubuhnya ditemukan orang yang melintas.

Marbot masjid, Alwis Janasfin Pasaribu (23) bergegas ke lokasi setelah melihat rekaman CCTV ada orang berkerumun di area parkir melalui CCTV.

Korban kemudian dibawa ke RSUD Dr FL Tobing Sibolga untuk mendapatkan pertolongan medis.

Namun, nyawanya tak tertolong dan korban dinyatakan meninggal dunia  pada Sabtu (1/11/2025) pukul 05.55 WIB.

Kronologi tewasnya Arjuna

Kepergian Arjuna Tamaraya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan orang-orang yang mengenalnya. Di mata keluarga, Arjuna bukan hanya seorang anak atau keponakan, melainkan sosok yang baik hati, santun, dan penuh tanggung jawab.

Pamannya, Kausar Amin, mengenang Arjuna sebagai pribadi sederhana yang selalu menghormati orang lain dan sayang kepada keluarganya.

“Dia anaknya baik, nggak pernah buat masalah. Selalu sopan kalau bicara,” ujar Kausar dengan nada berat.
Arjuna dikenal sebagai abang yang penyayang bagi adik-adiknya. Salah satu adiknya kini tengah menempuh pendidikan di Banda Aceh.

Di tengah keterbatasan, Arjuna berusaha keras membantu keluarga. Ia adalah anak yatim, sementara sang ibu kini menetap di Simeulue, Aceh.

Pemuda kelahiran Simeulue ini merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Tiga saudarinya, dua di antaranya sedang kuliah di Banda Aceh, sangat terpukul mendengar kabar tragis tersebut.

Kausar yang kini menetap di Sibolga dan bekerja sebagai nelayan, mengaku pertama kali mengetahui kabar kematian keponakannya melalui Facebook pada Sabtu pagi, (1/11/2025).

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved