Dedi Mulyadi Siapkan Pengacara untuk Guru yang Tampar Siswa Loncat Pagar dan Dimintai Ganti Rugi

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku akan menyiapkan pengacara untuk Rana Saputra, guru yang menampar siswa lompat pagar.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL
GURU TAMPAR SISWA- Tangkap layar Gubernur Dedi Mulyadi (kiri) saat temui Rana Setiaputra (kanan) Seorang guru di SMP Negeri 2 Jalancagak, Subang diduga menampar siswanya usai upacara bendera, Senin (3/11/2025), Gubernur Jabar KDM turun tangan. 

Ringkasan Berita:
  • Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku akan menyiapkan pengacara untuk Rana Saputra, guru yang menampar siswa lompat pagar.
  • Hal ini buntut dari adanya upaya orangtua siswa tersebut untuk meminta ganti rugi pada Rana Saputra.
  • Padahal kedua belah pihak sudah berdamai setelah ada proses mediasi.

BANGKAPOS.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku akan menyiapkan pengacara untuk Rana Saputra, guru yang menampar siswa lompat pagar.

Hal ini buntut dari adanya upaya orangtua siswa tersebut untuk meminta ganti rugi pada Rana Saputra.

Padahal kedua belah pihak sudah berdamai setelah ada proses mediasi.

Dedi Mulyadi mengatakan Rana Saputra tak perlu memusingkan hal ini tersebut dan akan menyiapkan pengacara jika orangtua siswa tersebut ngotot meminta ganti rugi.

Demikian disampaikan Dedi Mulyadi kepada Rana Saputra dalam perbincangan keduanya yang tayang di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel.

Kasus ini bermula saat Guru SMP Negeri 2 Jalancagak, Kabupaten Subang bernama Rana Saputra menampar siswa berinisial ZR (16) karena ketahuan loncat pagar yang baru selesai dibangun.

Orang tua ZR yang tak terima kemudian mendatangi sekolah.

Ketengangan pun terjadi antara ZR dengan Rana. Orang tua ZR lantas merekamnya dan mengunggah di media sosial hingga viral.

Di sekolah, ZR ternyata dikenal sebagai anak yang bermasalah. Meski sudah beberapa kali dibina, namun tabiat ZR tak berubah.

 Adapun pelanggaran yang dilakukan ZR di antaranya merokok di sekolah hingga berkelahi.

Terakhir, ZR meloncat dari pagar yang baru selesai dibangun, diduga hendak membolos sekolah.

Aksi itu akhirnya membuat Rana geram hingga berujung menampar ZR.

Meski begitu, Rana telah mengakui kesalahannya di depan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Ia juga telah meminta maaf kepada orang tua ZR, setelah pihak sekolah menggelar mediasi, Selasa (4/11/2025).

Namun, malam hari setelah mediasi, ia tiba-tiba dihubungi oleh orang tua ZR yang masih meminta penyelesaian secara kekeluargaan, meski telah ada kesepakatan damai sebelumnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved