Harta Kekayaan Roy Suryo, Koleksi 35 Mercedes Benz Nilainya Capai Rp 2,6 Miliar, Kini jadi Tersangka

Dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada tahun 2018. Roy Suryo memiliki harta kekayaan sebesar Rp 4,1 miliar.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Rusaidah
TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
ROY SURYO - Menteri Pemuda dan Olah Raga (Mempora) Roy Suryo, kunjungi kantor Tribunnews Jakarta dalam acara Dialog dan Livechate, Kamis (20/3/2014). Berikut profil Roy Suryo, tersangka kasus tudingan ijazah palsu Jokowi. 

27. MOBIL, MERCEDES BENZ SEDAN Tahun 1981, HASIL SENDIRI Rp. 30.500.000

28. MOBIL, MERCEDES BENZ SEDAN Tahun 1971, HASIL SENDIRI Rp. 37.000.000

29. MOBIL, MERCEDES BENZ SEDAN Tahun 1981, HASIL SENDIRI Rp. 48.500.000

30. MOBIL, MERCEDES BENZ SEDAN Tahun 1989, HASIL SENDIRI Rp. 85.000.000

31. MOBIL, MERCEDES BENZ SEDAN Tahun 1985, HASIL SENDIRI Rp. 45.000.000

32. MOBIL, MERCEDES BENZ SEDAN Tahun 1988, HASIL SENDIRI Rp. 55.000.000

33. MOBIL, MERCEDES BENZ SEDAN Tahun 1973, HASIL SENDIRI Rp. 36.500.000

34. MOBIL, MERCEDES BENZ SEDAN Tahun 2010, HASIL SENDIRI Rp. 275.000.000

35. MOBIL, MERCEDES BENZ SEDAN Tahun 2008, HASIL SENDIRI Rp. 225.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 504.275.000

D. SURAT BERHARGA Rp. ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 340.939.870

F. HARTA LAINNYA Rp. ----

Sub Total Rp. 5.084.264.870

III. HUTANG Rp. 893.440.715

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 4.190.824.155.

Roy Suryo jadi Tersangka Ijazah Palsu Jokowi

Polisi menetapkan delapan orang menjadi tersangka kasus tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), Jumat (7/11/2025).

Adapun delapan orang tersebut yaitu Eggi Sudjana, Kurnia Tri Royani, M Rizal Fadillah, Rustam Effendi, Damai Hari Lubis, Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan Tifauziah Tyassuma.

“Berdasarkan hasil penyidikan kami bagi dalam dua kluster antara lain 5 tersangka klaster pertama yang terdiri atas RS, KTR, MRF, RE, dan DHL. Klaster kedua RS, RHS dan TT,” ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri dalam konferensi pers di gedung Ditreskrimum Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (7/11/2025).

Klaster pertama dijerat dengan Pasal 310 dan/atau Pasal 311 dan/atau Pasal 160 KUHP dan/atau Pasal 27A juncto Pasal 45 Ayat (4) dan/atau Pasal 28 Ayat 2 juncto Pasal 45 A Ayat 2 UU ITE.

Klaster kedua dikenakan Pasal 310, Pasal 311 KUHP, Pasal 32 Ayat 1 juncto Pasal 48 Ayat 1, Pasal 35 juncto Pasal 51 Ayat 1, Pasal 27a juncto Pasal 45 Ayat 4, Pasal 28 Ayat 2 juncto Pasal 45a Ayat 2 Undang-Undang ITE.

Edi mengatakan penetapan tersangka melalui asistensi dan gelar perkara yang melibatkan pengawas internal dan eksternal.

"Penetepan dilakukan asistensi dan gelar perkara melibatkan ahli dan pengawas internal dan eksternal, ahli dilibatkan ahli pidana, ITE, sosiologi hukum dan bahasa. Itu yang kami minta keterangan sebagai ahli," ujar dia.

IJAZAH JOKOWI - Pakar telematika Roy Suryo dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Roy cs kembali mencari bukti salinan ijazah Jokowi untuk membuktikan keasliannya.
IJAZAH JOKOWI - Pakar telematika Roy Suryo dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Roy cs kembali mencari bukti salinan ijazah Jokowi untuk membuktikan keasliannya. (kolase YouTube Tribunnews / ISTIMEWA/Tribunnews /Sekretariat Presiden)

Polda Metro Jaya sebelumnya meningkatkan status kasus tudingan ijazah palsu Jokowi ke tahap penyidikan, Kamis (10/7/2025).

Subdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangani enam laporan polisi, termasuk laporan yang dibuat oleh Jokowi.

Lima laporan polisi lainnya adalah hasil pelimpahan perkara dari polres ke Polda Metro Jaya. Obyek perkara dalam lima laporan tersebut adalah penghasutan.

Adapun nama terlapor yakni Eggi Sudjana, Rizal Fadillah, Kurnia Tri Royani, Rustam Effendi, Damai Hari Lubis, Roy Suryo, Rismon Sianipar, Tifauzia Tyassuma, Abraham Samad, Mikhael Sinaga, Nurdian Susilo, dan Aldo Husein.

“Lima laporan terbagi dua. Yang tiga LP sudah ditemukan dugaan peristiwa pidana sehingga naik ke tahap penyidikan. Dan dua laporan lainnya sudah dicabut dan pelapor tidak memenuhi undangan klarifikasi,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary, Jumat (11/7/2025).

Resmi jadi tersangka, Roy Suryo mengaku tidak takut.

Dalam tayangan di Youtube Kamis (6/11/2025), mantan Menpora itu mengaku tidak gentar meskipun jadi tersangka.

"Siapa takut jadi tersangka? yang sudah terpidana enam tahun aja masih bisa lari-lari, menghina semuanya, kan Silfester menghina hukum di Indonesia. Dia aja masih bisa lari-lari kayak gitu. Kita senyumin aja," ujar Roy Suryo.

Tak cemas jadi tersangka, Roy tetap meyakini bahwa ijazah Jokowi palsu.

"Karena ijazahnya memang palsu, kalau enggak palsu udah dari dulu. Orang waras mana yang punya ijazah asli dan kemudian tidak berani dikeluarkan, ditunjukkan kepada rakyat," pungkas Roy.

Karenanya Roy mengaku akan membuka bukti akurat versinya.

"Karena legalisasinya itu kita makin yakin bahwa ijazah itu palsu. Karena kita bisa lihat ada perbedaan di legalisasi dan ada identifikasi dari tahun legalisasi itu yang tidak tepat. Itu nanti yang akan kita buka," imbuh Roy Suryo.

Ogah menyerah, Roy mengaku bakal membuka kasus lain yang lebih besar.

Yakni kasus dugaan ijazah Gibran Rakabuming palsu.

"Ketika kasus anaknya, yang sama-sama ijazahnya juga palsu, lebih palsu lagi, karena enggak ada ijazahnya, bodong itu di Australi. Saya udah bawa juga bukti untuk anaknya, wah itu lebih geger lagi, bisa makzul dia, karena wali kota enggak sah, apalagi wapres," tegas Roy Suryo.

Profil Roy Suryo

Roy Suryo merupakan mantan politisi Partai Demokrat dan pernah menduduki kursi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

Roy Suryo sering menjadi narasumber di berbagai media massa Indonesia untuk bidang teknologi informasi, fotografi, dan multimedia.

Roy Suryo pernah menjadi pembawa acara e-Lifestyle di Metro TV selama delapan tahun dan acara Orbit di TVRI selama tiga tahun.

Roy Suryo diakui sebagai pakar informatika dan sering memberi Seminar, Workshop dan Kuliah Umum dibidang Informatika, multimedia, dan telematika.

Roy Suryo menyelesaikan kuliah pada Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada (1986-1991), kemudian mengajar di Jurusan Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia tahun 1994-2004.

Roy juga pernah tercatat sebagai pengajar di Program S-1 dan D-3 Komunikasi UGM, mengajar fotografi (SPC-212P) selama delapan semester namun berstatus sebagai dosen tetap di ISI.

Roy Suryo tercatat sebagai salah satu konsultan teknis di situs resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Terakhir, Roy Suryo tercatat sebagai ketua departemen komunikasi dan informasi di Partai Demokrat, serta sebagai penanggung jawab redaksi di situs resmi Partai Demokrat.

Pada tanggal 15 Januari 2013 Roy Suryo resmi ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga menggantikan Andi Mallarangeng yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas keterlibatannya dalam kasus Korupsi Hambalang.

Kehidupan Pribadi

Roy Suryo anak dari pasangan Prof. Dr. Kanjeng Pangeran Haryo Soejono PH, SpS., SpKJ dan Raden Ayu Soeratmiyati Notonegoro.

Pada tanggal 10 Desember 1994, Roy Suryo menikah dengan Ririen Suryo, SH, CN, MH. Atau lebih dikenal Ismarindayani Priyanti atau akrab disapa Ririen.

Mereka bertemu saat keduanya masih kuliah di kampus yang sama, yaitu Universitas Gadjah Mada.

Saat itu Ririn kuliah di Fakultas Hukum sedangkan Roy Suryo kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi.

Ririen berkarier di dunia perbankan, sampai menduduki jabatan Regional Wealth Manager Bank Mandiri Kantor Wilayah Jakarta Thamrin sebelum akhirnya mengundurkan diri untuk fokus mendampingi Roy Suryo menjalani tugas-nya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga.

Karier Politik

Pada tahun 2009, Roy Suryo maju sebagai Caleg (Calon Legislatif) DPR-RI dari partai Partai Demokrat daerah pemilihan Yogyakarta dengan no urut pertama.

Dan dari 10 orang menteri-menteri yang maju sebagai caleg 2014, Roy Suryo tercatat sebagai caleg peraih suara terbanyak.

Perjalanan Karier

Roy sering menjadi narasumber di berbagai media massa Indonesia untuk bidang teknologi informasi, fotografi, dan multimedia.

Ia juga pernah menjadi pembawa acara e-Lifestyle di Metro TV selama lima tahun.

Oleh media masa Indonesia ia sering dijuluki sebagai pakar informatika, multimedia, dan telematika.

Setelah lulus dari jurusan Ilmu Komunikasi UGM, Roy Suryo lebih banyak menjadi pengajar di beberapa perguruan tinggi seperti IS.

Dan almamater-nya UGM, menjadi narasumber seminar dan media massa, hingga menjadi ahli telematika, multimedia, dan IT.

Berasal dari hobi yang ditekuninya, ia juga mendapatkan penghargaan dari berbagai lomba seperti lomba fotografi tingkat nasional serta penghargaan dari berbagai pihak.

Di antaranya dari Kadin bidang Telematika, Menteri Perhubungan Agum Gumelar, Majalah Trend Digital, Telkomsel, dan Garuda Indonesia.

Selain di bidang Telematika, ia juga berpartisipasi dalam kepengurusan Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia, Federasi Perkumpulan Seni Foto Indonesia.

Roy Suryo juga tercatat sebagai salah satu konsultan teknis di situs resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Selanjutnya nama Roy Suryo tercatat pernah menjadi

Tutor Diklat RCTI, TPI & Reguler di SAV Puskat

Mandiri (mulai 1997), menjadi Widyaiswara Sistem Informasi Diklat Depdagri.

Dan Deppen (mulai 1998), Konsultan Internet

Video Teleconference Polda DIY (mulai 1999)

Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Teknologi / BPTIY (mulai 1999)

Anggota KPID (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah) Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2004-2005

Pendidikan

Roy Suryo menamatkan pendidikan dasar di SD Netral C Yogyakarta, SMP Negeri 5 Yogyakarta, dan SMA Negeri 3 Yogyakarta.

Kemudian, ia menyelesaikan kuliah pada Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada (1986-1991).

Ia lalu mengajar di Jurusan Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia tahun 1994—2004.

Ia juga pernah tercatat sebagai pengajar tamu di Program D-3 Komunikasi UGM, mengajar fotografi untuk beberapa semester namun tidak berstatus sebagai dosen tetap UGM.

Roy Suryo menamatkan pendidikan magister kesehatan di UGM.

(Bangkapos.com/Kompas.com/TribunnewsBogor.com/Sripoku.com)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved