Biodata Rizki Juniansyah, Atlet Angkat Besi jadi TNI Usai Pegang Rekor Dunia, Dulu Diusul jadi PNS
Hal ini merupakan bentuk apresiasi Prabowo kepada Rizki Juniansyah yang telah berhasil mengharumkan nama Indonesia.
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Rusaidah
Ringkasan Berita:
- Rizki Juniansyah lahir 17 Juni 2003, ia adalah atlet angkat besi asal Indonesia dan peraih medali emas di Olimpiade Paris 2024
- Rizki mengenal olahraga angkat besi sejak usia enam tahun. Ayahnya, Mohamad Yasin, merupakan mantan atlet angkat besi
- Rizki mendapat menghargaan dari Presiden Prabowo Subianto diangkat menjadi anggota TNI
BANGKAPOS.COM -- Atlet angkat besi Rizki Juniansyah dilantik jadi perwira TNI oleh Presiden Prabowo Subianto.
Hal ini merupakan bentuk apresiasi Prabowo kepada Rizki Juniansyah yang telah berhasil mengharumkan nama Indonesia.
Rizki Juniansyah menjadi atlet angkat besi tersukses dari Indonesia di ajang Kejuaraan Dunia Angkat Besi pada awal Oktober 2025.
Ia berhasil menyumbang medali terbanyak bagi kontingen Indonesia, berupa dua medali emas dan satu perunggu di kelas 79 kilogram putra.
Rizki menunjukkan kekuatan supernya dengan mencatatkan total beban mencapai 361 kilogram yang membawanya meraih medali emas.
Selain itu, lifter ini juga sukses mencatatkan sejumlah prestasi gemilang.
Baca juga: Harta Kekayaan Roy Suryo, Koleksi 35 Mercedes Benz Nilainya Capai Rp 2,6 Miliar, Kini jadi Tersangka
Angkatan Clean and Jerk seberat 204 kilogram (Emas kedua).
Angkatan Snatch seberat 157 kilogram (Medali Perunggu).
Total raihan Rizki Juniansyah di kejuaraan tersebut adalah dua medali emas, satu perak, dan dua perunggu.
Dengan prestasi fantastis ini, pantas saja jika Rizki Juniansyah, sang pemecah rekor sekaligus penyumbang medali terbanyak, langsung mendapat gelar kehormatan sebagai Letnan Dua TNI.
Biodata Rizki Juniansyah
Rizki Juniansyah (lahir 17 Juni 2003) adalah atlet angkat besi asal Indonesia. Ia adalah peraih medali emas di Olimpiade Paris 2024.
Rizki adalah atlet angkat besi Indonesia pertama yang meraih medali emas Olimpiade dan merupakan peraih medali emas Olimpiade termuda di Indonesia.
Rizki Juniansyah adalah Juara Dunia 2025 dalam kelas 79 kg putra. Sebelumnya ia adalah Juara Dunia Junior 2021 dan 2022 kelas 73 kg putra.
Baca juga: Sri Mulyani Disebut Lindungi Pegawai yang Terlibat Kasus TPPU Rp349 T, Mahfud MD: Ke Saya Lobinya
Selain itu, sebelum perombakan kelas oleh IWF pada 2025 yang menghapus kelas 73 kg, Rizki merupakan pemegang rekor dunia senior dalam angkatan Total, rekor dunia junior dalam angkatan Snatch, serta rekor olimpiade angkatan Clean and Jerk pada kelas 73 kg putra.
Saat ini Rizki Juniansyah menjadi pemegang rekor dunia Clean and Jerk pada kelas 79 kg putra.
Rizki tumbuh dalam keluarga atlet. Sang ayah, M. Yasin, adalah mantan atlet angkat besi nasional yang berpengalaman meraih prestasi di SEA Games antara 1983-1993.
Sang ibu, Yeni Rohaeni, merupakan atlet angkat berat Provinsi Banten.
Kedua kakaknya, Randy Maulida Yasin dan Riska Anjani Yasin serta kakak iparnya, Triyatno, pun menggeluti olahraga angkat besi sebagai atlet.
Sejak kecil, Rizki dilatih oleh ayahnya di Sasana milik sang ayah. Ia berlatih sejak umur 7 tahun.
Prestasi telah ia raih dari tingkat provinsi, nasional, dan internasional. Rizki merintis kariernya di usia muda dengan meraih medali emas Kejurnas Antar-PPLP 2017 dan medali emas Kejurnas PPLP 2018.
Selain itu, ia telah meraih medali Pekan Olahraga Daerah (Popda), Pekan Olahraga Provinsi (Porprov), dan Pekan Olahraga Nasional (PON) mewakili Banten.
Informasi Pribadi
Lahir : 17 Juni 2003 (umur 22) Kota Serang, Banten, Indonesia
Olahraga : Angkat besi
Kelas berat : 73 kg, 79 kg, 81 kg
Dilatih oleh : Triyatno
Rekam medali
Angkat besi putra
Mewakili Indonesia
Olimpiade Paris 2024
73 kg
Kejuaraan Dunia Førde 2025
79 kg
Kisah Rizki Juniansyah Lolos Olimpiade Paris
Lifter angkat besi asal Serang, Banten bernama Rizki Juliansyah (21) mewakili Indonesia dalam ajang Olimpiade Paris 2024.
Lifter muda itu berhasil meraih impiannya mendapatkan tiket Olimpiade.
Baginya, pencapaian itu didapat dari perjuangan panjang.
Rizki sudah mengenal olahraga angkat besi sejak usia enam tahun.
Wajar saja karena ayahnya, Mohamad Yasin, merupakan mantan atlet angkat besi.
Yasin mengaku bangga dengan apa yang telah dicapai oleh putranya kini.
"Bukan main bangganya. Bangganya itu Rizki selain anak, dia juga anak binaan ayah sejak kecil, dan ayah berusaha menjadikan Rizki sebagai atlet yang berprestasi," kata Yasin dikutip dari tribun network, Minggu (28/7/2024).
Yasin berharap putranya mendapatkan hasil maksimal di ajang Olimpiade Paris 2024.
Sebab menurut Yasin, usaha, kerja keras dan perjuangan Rizki selama ini tidak akan mengkhianati hasil.
"Target Rizki bertanding dengan all out, semangat tinggi dan hasil yang maksimal," ucap dia.
Menurutnya, Olimpiade Paris 2024 merupakan impian putranya yang terwujud.
"Semua atlet pasti mempunyai keinginan (mimpi) seperti itu terutama atlet nasional dan dunia," ujar dia.
Dia berharap anak muda dan orangtua di Indonesia, khususnya Banten, bisa menekuni olahraga angkat besi.
Rizki, sebelum mengikuti Pelatnas dan berangkat ke Paris pada Mei 2024, mengaku awalnya menekuni angkat besi karena diperkenalkan oleh orangtuanya.
Sebab, orangtuanya merupakan mantan atlet angkat besi dan angkat berat nasional
"Awalnya dulu saya cuma main-mainnya saja, karena dulu awalanya angkat besi ayah juga lifter, karena di sini lingkungannya angkat besi," kata Rizki.
Saat itu, peraih medali emas di Piala Dunia 2024 angkat besi di Phuket, Thailand tersebut awalnya hanya berlatih di sasana sang ayah dengan peralatan sederhana.
Batang pipa seberat tiga hingga lima kilogram menjadi alat latihan pertamanya yang diberikan sang ayah.
Batang pipa itu sampai kini masih disimpannya meski sempat akan dibuang oleh sang ibu.
Sebab, dari alat pipa itu lahir seorang lifter pemecah rekor dunia dengan catatan angkatan 365 kg ini.
"Saya suka angkat besi batang pipa dulu latihan yang tiga kilogram, lima kilogram," ujar Rizki.
Namun, kesukaan Rizki terhadap olahraga angkat besi sempat goyah karena ada olahraga lainnya yang dicobanya yakni motor cross dan sepeda downhil.
Sehingga pada usia 7 tahun atau awal masuk sekolah dasar, latihan angkat besi terhenti.
Namun, setelah 3 tahun vakum latihan, Rizki kembali serius dan fokus pada angkat besi dengan latihan terprogram.
Hasilnya, Rizki pun mengikuti pertandingan resmi di ajang Pekan Olahraga Provinsi Banten mewakili Kota Serang dengan raihan emas di kelas 40 kg.
Di ajang itu, pria kelahiran 17 Juni 2003 itu meraih medali emas usai membukukan angkatan snatch 45 kg dan clean and jerk 55 kg.
Kemudian ia tampil di Kejurnas Angkat Besi Satria Remaja 2016 di Bandung dan sukses meraih medali perunggu di kelas 56 kg.
Atas prestasinya itu, Rizky terpilih mengikuti Kejuaraan Angkat Besi Youth & Juniors Asia di Thailand dan berhasil membawa pulang medali perak di kelas 62 kilogram.
Hingga ia berhasil memberikan prestasi-prestasi lainnya untuk bangsa dan negara.
"Setelah PON Bandung dan saya masuk pelatnas dengan melalui tes, seleksi dan saya ikut kejuaraan internasional," ujar dia.
Agar impiannya masuk Olimpiade terwujud, Rizki telah melalui dan mengikuti berbagai kompetisi yang diwajibkan.
Rizki berkompetisi di beberapa kualifikasi Olimpiade, yaitu dalam ajang Kejuaraan Dunia 2022 (Bogotà, Kolombia), IWF Grand Prix 1 2023 (Havana, Kuba), dan Kejuaraan Asia 2024 (Tashkent, Uzbekistan). Kejuaraan Dunia IWF 2023 di Riyadh, Arab Saudi, di Piala Dunia IWF 2024 di Phuket, Thailand.
Di usianya yang masih muda, Rizki mengisi waktunya untuk berlatih.
"Enggak main sama temen (nongkrong), karena mikir (fokus) latihan, abis latihan mau keluar (main) juga capek," kata dia.
Selain itu, capaiannya itu juga berkat bimbingan, latihan keras, disiplin dan doa dari orangtua terutama sang ayah yang pernah berprestasi di SEA Games pada 1983-1993.
Adapun sang ibu Rizki, Yeni Rohaeni, adalah atlet angkat berat Provinsi Banten.
"Mimpi bisa ikut Olimpiade Paris 2024. Saya menghabiskan waktu dengan impian saya itu. Saya dari dulu dilatih ayah saya dari kecil dibimbing ayah, makan dijaga, istirahat harus ditungguin, disiplin ajaran yang selalu dipegang teguh hingga impian terwujud," katanya.
Rizki Juniansyah Senang Menerima Penghargaan
Saat mendapatkan penghargaan jadi perwira TNI, Rizki mengaku senang, terlebih TNI merupakan salah satu impiannya sejak kecil.
"Pertama, tentu saya kaget tapi saya senang juga karena ini cita-cita pribadi saya sejak dulu," ujar Rizki seusai latihan di Mess Kwini, Senen, Jakarta, Rabu (5/11/2025).
"Dulu sempat mau coba (seleksi), tapi tidak jadi karena saya masih memfokuskan untuk karier di angkat besi. Saya merasa sayang dengan prestasi angkat besi saya," jelasnya.
Dengan status barunya sebagai Perwira, Rizki Juniansyah memastikan ia tetap bisa menyeimbangkan tugas negara dan kariernya sebagai atlet angkat besi.
Penempatan tugasnya di Pangkalan Korps Marinir yang mana di dalamnya juga ada pelatnas angkat besi Indonesia membuat dirinya lebih fleksibel.
"Penempatan di sini membuat saya fleksibel. Tapi saya tetap harus profesional," ujarnya.
Lebih lanjut Rizki mengatakan bahwa ia mendapat keringanan untuk tetap mengutamakan dan mencapai masa pensiun dari jalur angkat besi dan mungkin baru mendapatkan tugas spesifik sebagai Perwira TNI setelah pensiun menjadi atlet.
Sementara itu, Rizki kini terus mematangkan persiapan jelang tampil pada SEA Games 2025 Thailand yang bergulir pada 9 - 20 Desember 2025.
Dalam ajang tersebut, Rizki yang turun pada kelas 79kg menargetkan diri bisa mendapatkan medali emas dan cetak rekor kembali.
Dulu Diusulkan jadi PNS
Sebelumnya, Pemerintah Kota Serang, Banten, mengusulkan peraih emas Olimpiade Paris 2024 dari cabang olahraga angkat besi kelas 73 kg, Rizki Juniansyah, menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Tawaran dan usulan itu dinilai pas karena pemuda berusia 21 tahun itu telah berprestasi mengharumkan dan membawa nama bangsa Indonesia ke kancah internasional melalui capaiannya.
"Kami tadi diskusi, Rizki akan kami perhatikan (masa depannya) untuk menjadi PNS," kata Penjabat Wali Kota Serang Yadi Rahmat kepada wartawan, Jumat (9/8/2024).
Yedi mengaku akan membuat surat usulan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), serta ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) agar diberikan pekerjaan usai pensiun menjadi atlet.
"Jadi kami menghargai prestasi yang telah diraih oleh Rizki membawa bangsa Indonesia," ujar dia
Menurut Yedi, prestasi yang digapai Rizki meraih medali emas juga menjadi kado manis buat masyarakat Kota Serang dan Republik Indonesia.
"Keberhasilan Rizki Juniansyah juga menjadi kado terindah buat HUT Kota Serang ke-17 dan HUT Bangsa Indonesia ke-79," kata Yedi.
Yedi berharap, Rizki dapat memberikan contoh kepada pemuda di Kota Serang agar bekerja keras, rajin dan tekun latihan agar dapat mengharumkan nama bangsa.
Selain itu, ke depan ada atau lahir atlet-atlet yang sukses di kancah internasional.
"Jangan putus asa, pasti akan lahir Rizki-Rizki lain di Kota Serang. Insya Allah apa yang telah bina apa yang telah toreh menghasilkan anak yang berguna bagi Bangsa Indonesia," tandasnya.
(Bangkapos.com/TribunnewsBogor.com/Kompas.com/Tribunnews.com)
| Tangis Haru Selebgram Tersangka Arisan Bodong Minta Maaf, 12 Korban Sepakat Damai, Uang Dipulihkan |
|
|---|
| Sosok Biodata Abraham Samad, Terlapor yang Lolos dari Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Eks Ketua KPK |
|
|---|
| Harta Kekayaan Roy Suryo, Koleksi 35 Mercedes Benz Nilainya Capai Rp 2,6 Miliar, Kini jadi Tersangka |
|
|---|
| Sosok Prada Hairul, TNI Tewas Terjatuh dari Kamar Mandi, Tubuh Luka Lebam, Dugaan Dianiaya Senior |
|
|---|
| Beda Tersangka Klaster Pertama dan Kedua di Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Ada di Mana? |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.