Survei Indikator Politik Terbaru: Prabowo Teratas, Ada Nama Dedi Mulyadi, Purbaya & Sherly Tjoanda

Hasil survei Indikator Politik Indonesia terbaru yang dilakukan pada 20-27 Oktober 2025 menunjukkan elektabilitas Prabowo masih jadi yang teratas.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Tribunnews.com/Diaz
PUNYA ELEKTABILITAS - Berdasarkan hasil survei Indikator Politi terbaru Oktober 2025, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dilaporkan memiliki elektabilitas yang merangkak naik Purbaya menjadi tokoh yang relatif baru di kancah politik Indonesia. 

Ringkasan Berita:
  • Hasil survei Indikator Politik Indonesia terbaru yang dilakukan pada 20-27 Oktober 2025 menunjukkan bahwa elektabilitas Prabowo Subianto masih menjadi yang teratas.
  • Namun menariknya, survei ini menempatkan nama Dedi Mulyadi sebagai tokoh dengan elektabilitas tertinggi kedua.
  • Dedi Mulyadi bahkan mengalahkan Anies Baswedan.

BANGKAPOS.COM - Hasil survei Indikator Politik Indonesia terbaru yang dilakukan pada 20-27 Oktober 2025 menunjukkan bahwa elektabilitas Prabowo Subianto masih menjadi yang teratas.

Namun menariknya, survei ini menempatkan nama Dedi Mulyadi sebagai tokoh dengan elektabilitas tertinggi kedua.

Dedi Mulyadi bahkan mengalahkan Anies Baswedan.

Menariknya lagi, ada nama tokoh yang relatif baru di kancah politik Indonesia seperti Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda yang elektabilitasnya merangkak naik.

Dalam survei Indikator Politik terbaru ini, Prabowo unggul jauh dari nama-nama lain yang disimulasikan andai pemilu digelar hari ini.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan bahwa dalam simulasi semi terbuka 25 nama calon presiden, Prabowo Subianto unggul 46,7 persen 

Di bawah Prabowo, Dedi Mulyadi menempati posisi kedua dengan elektabilitas 18,4 persen, disusul Anies Baswedan di urutan ketiga dengan 9 persen. 

 Sementara Gibran Rakabuming Raka belum mampu menembus tiga besar, hanya meraih 4,8 persen.

Burhanuddin menjelaskan rendahnya elektabilitas Gibran disebabkan oleh kuatnya asosiasi publik terhadap kinerja pemerintahan dengan sosok Prabowo sebagai Presiden. 

Selain itu, Gibran dinilai belum memiliki rekam jejak nasional yang kuat, dan basis dukungannya masih terbatas di Jawa Tengah.

“Kepuasan publik terhadap pemerintahan Prabowo meningkat, tetapi kredit elektoralnya lebih banyak mengalir ke Pak Prabowo, bukan ke partai ataupun tokoh lain yang berada di pemerintahan,” ujar Burhanuddin dalam konferensi pers, Sabtu (8/11/2025) dilansir dari Tribunnews.com.

Sementara nama-nama lain yang mencatat elektabilitas di kisaran 1–4 persen antara lain Agus Harimurti Yudhoyono (3,9 persen), Ganjar Pranowo (3,7 persen ), Purbaya Yudhi Sadewa (1,5 persen ), Sherly Tjoanda (1,1 % ), dan Khofifah Indar Parawansa (0,5 % ). 

Adapun 7,6 persen responden menyatakan belum menentukan pilihan (TT/TJ).

Dalam simulasi yang hanya menyertakan tiga nama capres, Prabowo tetap unggul telak dengan 68,4 persen, diikuti Anies Baswedan (14,3 % ) dan Gibran (9,8 % ). 

Sebanyak 7,5 persen responden memilih tidak tahu atau tidak menjawab.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved