Sosok Penculik Bilqis, Akan Jual ke Suku Anak Dalam Seharga Rp80 Juta, Ngaku untuk Diadopsi

Sri Yuliana alias Ana (30) adalah sosok pertama yang menculik Bilqis Ramdhani (4) di Makassar pada Minggu (2/11/2025).

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Rusaidah
YouTube Warta Kota Production | KOMPASTV
PENCULIKAN ANAK - Tampang Sri Yuliana merupakan wanita yang terekam kamera CCTV menculik Bilqis, balita asal Makassar pada Minggu (2/11/2025). Ia menjual korban senilai Rp3 juta. 
Ringkasan Berita:
  • Bilqis Ramdhani (4), bocah asal Makassar diculik Sri Yuliana alias Ana (30) pada Minggu (2/11/2025)
  • Bilqis kemudian dijual kepada Adefrianto Syahputra dan Mery Ana, warga Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi
  • Bocah berusia 4 tahun itu akan dijual kembali ke Suku Anak Dalam seharga Rp 80 juta

 

BANGKAPOS.COM -- Balita berusia 4 tahun asal Makassar, Bilqis Ramdhan, menjadi korban penculikan pada Minggu (2/11/2025).

Hilang di Makassar, Bilqis ditemukan dalam kondisi selamat di Jambi, Sumatera.

Bilqis hendak dijual ke Suku Anak Dalam, kelompok masyarakat adat yang sebagian besar tinggal di hutan wilayah Sumatra, terutama di Jambi dan Sumatera Selatan.

Bilqis akan dijual dengan harga Rp 80 juta.

Kini terkuak siapa sosok penculik bocah berusia 4 tahun tersebut.

Sri Yuliana alias Ana (30) adalah sosok pertama yang menculik Bilqis Ramdhani (4) di Makassar pada Minggu (2/11/2025).

Baca juga: Sosok Najmuddin, CEO TRK Holding Hadiahi Lamborghini Rp25 Miliar saat Anak Ultah ke-9 Tahun

Dalam perkembangannya, Bilqis kemudian dijual kepada Adefrianto Syahputra dan Mery Ana, warga Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.

Mery merupakan warga Jalan Tembesu, Kelurahan Pematang Kandis, Kecamatan Bangko, Merangin.

Sementara Ade adalah warga di Kampung Baru 2, Pasar Bangko, Kecamatan Merangin.

Warga sekitar mengaku terkejut saat mengetahui bahwa Ade terlibat kasus penculikan anak.

"Ade Friyanto ini orangnya baik, supel, dan mudah bergaul," tutur seorang warga.

Menurut tetangga, Ade sempat bekerja sebagai tenaga honorer di Pemprov Jambi.

"Sering ikut gotong royong dan rajin ibadah. Kami semua kaget saat lihat beritanya di media," ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Warga menuturkan Ade sudah menikah dan tinggal di Jambi (ibu kota provinsi). 

Baca juga: Sosok Pramono Anung, Gubernur Jakarta Ubah Nasib Zidan Pemuda Disabilitas, Diterima di TransJakarta

"Hanya sesekali pulang ke Merangin," katanya.

"Dia memang tinggal di Jambi karena kerja, tapi kadang pulang. Gak nyangka saja bisa terlibat hal seperti itu,” tambah warga mengatakan.

Sementara di lokasi kedua, rumah Mery Ana di Jalan Tembesu, Kelurahan Pematang Kandis, terlihat sederhana.

Ukuran lebarnya sekira 6 meter dan memanjang ke belakang.

Di depan rumah, sore kemarin, ada dua sepeda motor.

Seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya, menuturkan mengenal sosok Mery Ana.

Namun tidak mengetahui secara pasti keterlibatannya dalam kasus penculikan anak tersebut.

“Saya tahu Mery Ana, tapi tidak tahu kalau dia terlibat kasus penculikan."

"Orangnya agak tertutup, jarang bergaul dengan warga, tapi kalau bertemu biasanya sopan dan baik. Dia tinggal bersama orang tuanya," tuturnya.

Warga lain menambahkan, Mery Ana sudah lama berpisah dengan suaminya. Dia tinggal bersama orang tua.

Dia juga menjadi salah satu tulang punggung ekonomi keluarga.

"Dia sudah lama pisah dengan suaminya, jadi lebih banyak di rumah membantu keluarga," lanjut warga itu mengatakan.

Kini, kedua pelaku ditangkap polisi.

Polisi menduga mereka merupakan bagian dari jaringan perdagangan anak lintas provinsi yang menjual korban hingga ke wilayah Jambi.

Polisi membekuk dua pelaku penculikan anak itu di Kota Sungai Penuh, Jambi, Jumat (7/11/2025).

Mereka ditangkapdi sebuah penginapan dekat Masjid Raya, Kelurahan Pasar Sungai Penuh, oleh tim gabungan Satreskrim Polrestabes Makassar, Resmob Polda Jambi, Unit Opsnal Satreskrim Polres Kerinci, dan didukung Tim Opsnal Satreskrim Polres Merangin.

Bilqis Akan Dijual ke Suku Anak Dalam

Bilqis diculik ketika sedang menemani ayahnya, Dwi Nurmas (34) melatih tenis di Taman Pakui Sayang, Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (2/11/2025).

Dwi Nurmas datang sekitar pukul 08.05 WITA bersama Bilqis yang kemudian bermain di playground di dekat lapangan tenis. 

Sekitar pukul 09.00 WITA, Dwi masih sempat memanggil anaknya beberapa kali dari lapangan. "Dua kali saya panggil, dia jawab 'iya, Pak.' Tapi pas panggilan ketiga sudah tidak ada jawaban," ujar Dwi.

Sri Yuliana alias Ana terekam CCTV membawa Bilqis.

Ia kemudian menjual Bilqis seharga Rp 3 juta.

"Saya tidak tau siapa namanya (yang beli). Rp 3 juta. Tapi dia sendiri yang sebut Rp 3 juta," kata Ana.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jambi, Kombes Pol Jimmy Christian Samma, mengatakan Bilqis kemudian dibawa dari Makassar ke Kabupaten Merangin, Jambi.

"Motif para pelaku murni untuk mencari keuntungan ekonomi," ungkapnya.

Anak menjual ke perantara pertama seharga Rp 3 juta.

Pengakuan itu diperkuat dengan bukti dua kali transfer, yaitu Rp 500.000 dan Rp 2.500.000. 

Total uang hasil penjualan Bilqis mencapai Rp 3 juta.

PELAKU PENCULIK BILQIS - Kasus penculikan anak yang sempat menggemparkan Kota Makassar, Sulawesi Selatan, akhirnya terungkap setelah operasi lintas provinsi dilakukan oleh aparat kepolisian.
PELAKU PENCULIK BILQIS - Kasus penculikan anak yang sempat menggemparkan Kota Makassar, Sulawesi Selatan, akhirnya terungkap setelah operasi lintas provinsi dilakukan oleh aparat kepolisian. (TribunJambi)

Pelaku kedua, Mery Ana (42) dan Ade Frianto Syahputra (36) menjual Bilqis ke Suku Anak Dalam seharga Rp 80 juta.

Mery merupakan ibu rumah tangga yang tinggal di Jalan Tembesu, Kabupaten Merangin, Jambi.

Sedangkan Ade asal Kampung Baru 2, Pasar Bangko, Kabupaten Merangin.

Mery membantah bahwa dirinya menculik Bilqis.

"Gak ada kami menculik anak, kami tidak menculik anak," katanya.

Ia mengaku bahwa ada seseorang yang memintanya mencarikan anak untuk diadopsi.

"Orang yang ngasih kami anak itu, ada orang yang minta carikan anak untuk adopsi," katanya.

Mery Ana mengaku menjualnya seharga Rp 30 juta.

"Jual Rp 30 juta. Ngasih ke Nadia Rp 30 juta.. Tunai. di Jambi., langsung cash," katanya.

Mery Anak membantah bahwa dirinya melakukan penculikan.

"Bukan dijual bang, adopsi orang tu mau," katanya.

Setelah sepekan hilang, Bilqis berhasil ditemukan di kawasan Tabir Selatan, Merangin, Jambi pada Minggu (9/11/2025).

Dia ditemukan di lokasi yang sepi dan gelap. Kondisi Bilqis bahkan malam itu sangat ketakutan.

Bocah 4 tahun tersebut bahkan sempat menolak ketika hendak digendong polisi.

"Tidak mau, tidak mau," kata Bilqis.

Polisi pun kemudian menelepon orang tua Bilqis agar bisa menenangkan.

Tindakan persuasif itu berhasil membuat Bilqis bersedia dibawa keluar dari lokasi penyekapan. 

Saat ini, ia berada di bawah perlindungan dan menjalani perawatan medis pasca-trauma di Jambi. 

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana membenarkan penemuan Bilqis dan mengatakan pihaknya akan merilis keterangan resmi. 

"Hari Senin saya rilis, termasuk detail pengungkapannya," katanya.

Kronologi Kejadian

Kasus penculikan balita Bilqis Ramdhani (4) menggemparkan publik setelah bocah asal Makassar itu hilang selama sepekan sebelum akhirnya ditemukan di Jambi.

Bilqis diduga menjadi korban penculikan lintas pulau yang melibatkan jaringan perdagangan anak.

Kasus ini bermula dari hilangnya Bilqis di Taman Pakui Sayang, Makassar, dan berakhir dengan penyelamatan dramatis di Merangin, Jambi.

Polisi kini telah menangkap tiga terduga pelaku yang diduga menjual Bilqis seharga Rp 3 juta.

Kronologi bermula pada Minggu (2/11/2025) pagi ketika Bilqis menemani ayahnya, Dwi Nurmas (34), berlatih tenis di Taman Pakui Sayang, Makassar.

Taman itu dikenal ramai dikunjungi warga untuk berolahraga dan bermain bersama keluarga.

Dwi Nurmas datang sekitar pukul 08.05 WITA bersama Bilqis yang kemudian bermain di playground di dekat lapangan tenis.

Sekitar pukul 09.00 WITA, Dwi masih sempat memanggil anaknya beberapa kali dari lapangan.

"Dua kali saya panggil, dia jawab 'iya, Pak.' Tapi pas panggilan ketiga sudah tidak ada jawaban," ujar Dwi, dikutip dari TribunToraja.com, Jumat (7/11/2025).

Sadar anaknya tak lagi menjawab, Dwi segera menghentikan permainan dan berkeliling taman untuk mencari Bilqis.

Pencarian dilakukan hingga sore dengan bantuan pengunjung, tetapi hasilnya nihil.

"Saya keliling dari ujung ke ujung taman, nihil. Istri saya juga datang ikut mencari sampai ke Jalan Pettarani dan sekitar Jalan Pelita," tuturnya.

Rekaman CCTV di sekitar taman menunjukkan seorang perempuan membawa tiga anak, salah satunya mengenakan kaus pink yang dikenali sebagai Bilqis.

Dua anak lain terlihat mengikuti di belakang, namun identitas mereka belum diketahui.

Keesokan harinya, Senin (3/11/2025), Dwi melaporkan hilangnya Bilqis ke Polsek Panakkukang.

LBH Makassar Desak Polisi Bergerak Cari Bilqis

Setelah laporan itu, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar mendesak polisi bergerak cepat membongkar jaringan pelaku penculikan.

Koordinator Bidang Hak Perempuan, Anak, dan Penyandang Disabilitas LBH Makassar, Ambara DeWITA Purnama, meminta agar kepolisian menggunakan seluruh jaringannya untuk menelusuri kasus ini.

"Kepolisian bisa menggunakan jaringan yang dimiliki, baik di tingkat lokal maupun nasional."

"Bahkan bisa melibatkan UPTD PPA Sulsel dan UPTD PPA Makassar agar penanganannya lebih cepat dan terpadu," kata Ambara.

Ia menegaskan, jika benar Bilqis dijual kepada pihak lain, maka kasus ini sudah masuk kategori tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

"Kalau korban sampai dijual, ini sudah masuk ranah tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Ada unsur eksploitasi anak di dalamnya," tutur Ambara.

TIBA DI MAKASSAR - Hilang Bilqis Ramdhani (4), balita di Makassar yang hilang diculik pada Minggu (2/11/2025) lalu ditemukan di Jambi pada Minggu (9/11/2025) bikin heboh publik. Kini Bilqis sudah kembali ke orangtuanya di Makassar.
TIBA DI MAKASSAR - Hilang Bilqis Ramdhani (4), balita di Makassar yang hilang diculik pada Minggu (2/11/2025) lalu ditemukan di Jambi pada Minggu (9/11/2025) bikin heboh publik. Kini Bilqis sudah kembali ke orangtuanya di Makassar. (Tribun Timur)

Bilqis Ditemukan di Jambi dalam Kondisi Trauma

Sepekan menghilang, Bilqis akhirnya ditemukan oleh tim gabungan di kawasan Tabir Selatan, Merangin, Jambi, Minggu (9/11/2025) di lokasi sepi dan gelap dengan kondisi ketakutan.

Dalam video penyelamatan yang beredar, Bilqis tampak menolak digendong petugas sambil berucap lirih,

"Tidak mau, tidak mau."

Polisi kemudian menelpon orang tua Bilqis agar suaranya dapat menenangkan sang anak.

Tindakan persuasif itu berhasil membuat Bilqis bersedia dibawa keluar dari lokasi penyekapan.

Saat ini, ia berada di bawah perlindungan dan menjalani perawatan medis pasca-trauma di Jambi.

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana membenarkan penemuan Bilqis dan mengatakan pihaknya akan merilis keterangan resmi.

"Hari Senin saya rilis, termasuk detail pengungkapannya," ujar Arya.

Usai penemuan, sebuah video interogasi viral di media sosial melalui akun @jambisharing.

Dalam rekaman itu, seorang perempuan yang diduga pelaku mengaku menjual Bilqis seharga Rp3 juta kepada seseorang yang identitasnya belum diketahui.

"Saya nggak tahu namanya pak, (dijual) Rp 3 juta pak, tapi dia yang minta sendiri Rp 3 juta," ucap pelaku dalam video tersebut.

Pengakuan itu diperkuat dengan bukti dua kali transfer, yaitu Rp 500.000 dan Rp 2.500.000.

Total uang hasil penjualan Bilqis mencapai Rp 3 juta.

Polisi kini menyelidiki lebih jauh dugaan keterlibatan sindikat perdagangan anak di balik kasus ini.

Bilqis Kembali ke Pelukan Orang Tua

Setelah menjalani pemeriksaan medis dan pendampingan psikologis, Bilqis akhirnya dipulangkan ke Makassar dan bertemu kembali dengan orang tuanya pada Minggu (9/11/2025).

Suasana haru menyelimuti halaman Polrestabes Makassar ketika bocah kecil itu turun dari mobil dan langsung dipeluk erat oleh ayahnya.

“Alhamdulillah… anakku kembali. Terima kasih, Pak Polisi,” ujar Dwi Nurmas dengan suara bergetar.

Kepulangan Bilqis disambut warga di lorong rumahnya di Jalan Pelita 2, Makassar.

Warga membawa bunga dan boneka kecil sebagai ungkapan syukur.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Makassar, Ita Isdiana Anwar, menegaskan pihaknya akan terus mendampingi Bilqis.

“Ini bukan hanya kasus penculikan. Ini alarm bagi kita semua agar lebih waspada menjaga anak-anak kita,” katanya.

Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana menyebut, penyelidikan terhadap para pelaku dan jaringan yang terlibat masih berlangsung.

“Walaupun anaknya sudah ditemukan, kami tetap melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap anak, orang tuanya, dan para pelaku,” ujarnya.

Setelah pemeriksaan selesai, Bilqis dipastikan dalam kondisi baik dan ceria.

“Alhamdulillah, kondisi anak baik, ceria, dan sehat. Kami berharap tidak ada trauma tersisa,” kata Arya.

(Bangkapos.com/TribunnewsBogor.com/Tribun-Timur.com/Tribunnews.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved