Pengamat UGM Soroti Bobibos Bahan Bakar Jerami Temuan M. Ikhlas Thamrin: Bisa Mimpi Siang Bolong

Menurut pengamat UGM ini, Bobibos atau bahan bakar jerami buatan M. Ikhlas Thamrin akan jadi mimpi siang bolong jika tak didukung Pertamina.

|
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Bobibos
SEDANG DISOROT - Produk Bobibos, bahan bakar jerami padi yang ditemukan Muhammad Ikhlas Thamrin dan timnya. 

Ia berpendapat energi di Indonesia berpotensi langka dan mahal karena belum memanfaatkan energi terbarukan terlebih yang saat ini digunakan belum ramah lingkungan.

Pada 2007, Muhammad Ikhlas Thamrin memulai riset tentang energi bersama timnya.

Delapan tahun kemudian atau pada 2015, ia mendirikan PT Baterai Freeneg Generasi.

Hasil dari riset yang dilakukannya melahirkan sebuah solusi energi berbasis pulsa berupa kompor dan motor.

Kala itu, patennya telah diuji oleh International Certificate Testing Technology (ICTT).

Kompor dan motor listrik tersebut akan dapat digunakan dengan baterai yang menganut sistem pulsa token.

Pengguna tidak perlu mencari stasiun pengisian listrik umum untuk mengisi daya jika baterai habis melainkan cukup mengisi pulsa token.

Muhammad Ikhlas Thamrin bermimpi membangun ekosistem listrik di Indonesia pada 2030. 

Penelusuran Bangkapos.com, Muhammad Ikhlas Thamrin pernah membagikan postingan di Facebook soal kompor pulsa ini pada 12 Desember 2021.

Di postingan itu, Ikhlas Thamrin memperkenalkan Kompor Pulsa Freeneg yang diklaim-nya menjadi pengganti Tabung Gas dengan cukup membeli pulsa token di Omind,

Dia mengklaim temuan ini merupakan kompor Pulsa Pertama di dunia karya anak bangsa dan hanya bisa didapatkan di Koperasi Duta Omind Indonesia

Dia berharap hadirnya kompor pulsa Freeneg akan menjadi Solusi setiap rumah tangga.

Hanya saja, tak ada kabar lebih jauh bagaimana nasib temuan kompor pulsa ciptaan Ikhlas Thamrin ini.

Kini Muhammad Ikhlas Thamirn jadi sorotan setelah bersama timnya menemukan Bobibos yang merupakan akronim Bahan bakar Original Buatan Indonesia Bos sebagai bahan bakar jerami.

Dia dan timnya melakukan riset selama 10 tahun.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved