Berita Pangkalpinang
Sejumlah Honorer Resah Nama Tak Terdata, Pj Gubernur Bangka Belitung Tegaskan Bukan Daftar Final
Sejumlah pegawai Tenaga Honorer di Pemprov Bangka Belitung yang sudah bekerja hingga belasan tahun merasa kecewa.
Penulis: Nurhayati CC | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Sejumlah pegawai Tenaga Honorer di Pemprov Bangka Belitung yang sudah bekerja hingga belasan tahun merasa kecewa.
Pasalnya nama mereka tidak masuk dalam 2.554 orang tenaga Non ASN BKN yang didata oleh BKPSDMD Bangka Belitung Belum Lama ini.
Adapun sejumlah tenaga honorer yang tidak terdata itu bekerja sebagai sopir, satpam hingga cleaning service/office boy.
Padahal, berdasarkan surat edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, RI nomor: B/1511/M.SM.01.00/2022.
Berkaitan dengan Pendataan Tenaga Non ASN di Lingkungan Instansi Pemerintah menyebutkan.
Setiap pegawai honorer yang mendapatkan honorarium dengan mekanisme pembayaran langsung yang berasal dari APBN untuk Instansi Pusat dan APBD untuk Instansi Daerah agar dilakukan pendataan masuk dalam data non ASN tanpa melihat posisi atau jabatan tertentu.
Baca juga: Waduh Ada Penipu Berani Catut Nama Wakil Bupati Bangka Barat, Meminta Transfer Uang
Baca juga: Sebanyak 623 Orang Daftar Paswascam di Bangka Belitung, Awasi Tahapan Pemilu 2024
Melihat namanya tidak terdata, Andi, honorer di Pemprov Bangka Belitung merasa kecewa karena tidak terdata pada dokumen Portable Document Format(PDF) yang berjudul Daftar Nama Pegawai Tenaga Kontrak Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang masuk ke dalam pendataan tenaga non ASN BKN yang tersebar beberapa waktu lalu.
PDF tersebut berisikan 34 lembar, dengan isi 2.554 nama pegawai tenaga kontrak lengkap dengan jabatan, nama dinas, OPD atau badan tempat yang bersangkutan bekerja.
Tidak hanya Andi, rekan-rekan honorernya yang berprofesi sebagai sopir, satpam dan petugas kebersihan lainnya mengalami hal serupa.
Andi sendiri mengaku sudah belasan tahun bekerja di Pemprov Babel sebagai sopir.
"Banyak yang tidak masuk, kecewa sudah belasan tahun, kalah sama yang baru 2 tahunan saja terdata. Gak boleh gitu, di kabupaten lain semua di data. Kenapa di provinsi 3 bidang ini tidak terdata?," sesal Andi, Rabu (28/9/2022) kepada Bangkapos.com.
Terkait dengan hal ini, Andi bersama honorer lain sudah mendatangi Pj Gubernur Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin untuk meminta penjelasan dan solusi.
"Kawan-kawan bereaksi, sudah menghadap pak Pj kemarin, pak Pj siap bantu, masih nunggu pak sekda, nanti pak sekda menentukan final," jelas Andi.
Dengan wacana tenaga honorer dari bidang sopir, satpam dan petugas kebersihan akan diberikan kepada pihak ketiga melalui outsourcing, Andi mengaku resah dan mungkin saja, berancang-ancang untuk mencari pekerjaan lain.
"Lihat lah nanti gimana, outsourcing itu bagaimana?, posisi lagi tidak aman, siap-siap, cari yang lain, jangan nyari pas ketika sudah diberhentikan. Tapi yang penting saat ini data dulu, masalah terima atau tidak, nanti dulu, yang penting kami didata dulu, kecewa kami di situ," kata Andi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20220804-Sejumlah-tenaga-honorer-di-Pemkot-Pangkalpinang.jpg)