Berita Pangkalpinang

Masyarakat Bangka Belitung Banyak Tertarik Buka Usaha, 20 Persen dari Kalangan Muda-mudi

Pada tahun 2022 terjadi kenaikan sebesar 5,08 persen dengan total 189.513 unit sedangkan tahun 2021 terdata ada 180.184 unit

Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: Ardhina Trisila Sakti
Bangkapos.com/Cici Nasya Nita
Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Bangka Belitung, Riza Ariani 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Masyarakat Bangka Belitung banyak yang tertarik untuk membuka usaha, hal ini terlihat terjadinya peningkatan jumlah usaha mikro kecil menengah ( UMKM).

Berdasarkan data Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Bangka Belitung pada tahun 2022 terjadi kenaikan sebesar 5,08 persen dengan total 189.513 unit sedangkan tahun 2021 terdata ada 180.184 unit.

Dengan rincian jumlah pelaku usaha pada tahun 2022 yakni kategori usaha menengah 100 unit, usaha kecil 3.730 unit dan usaha mikro 185.513 unit.

"Itu terdiri dari usaha mikro, kecil dan menengah. Kalau UMKM ini ada berbagai sektor dari 13 sektor, jasa, makan, minum, pertanian dan lainnya. Kalau banyak itu banyak pada makanan dan minum," ujar Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Bangka Belitung, Riza Ariani, Kamis (9/2/2023).

Dari jumlah ratusan ribu UMKM, dibeberkan Riza bahwa 20 persen di antaranya itu dari kalangan pemuda.

"Cukup tinggi (pemuda terjun ke dunia usaha-red), misal kita lihat saja sekarang, ketika ada pameran di kota Pangkapinang, banyak makanan kekinian dan dilakukan anak muda. Pemerintah pusat juga punya Perpres sendiri, itu bukan tugas kami sendiri, itu lintas sektor, melalui dinas pendidikan, mulai dipupuk sejak dini," katanya.

Dengan meningkatnya jumlah UMKM  pada tahun 2022 maka akan berimbas kepada pertumbuhan ekonomi daerah pula.

"Alhamdulilah walaupun kemarin pandemi, teman-teman UMKM masih bisa bertahan bahkan tumbuh malah lebih banyak inovasi, berbeda dengan perusahaan besar yang tumbuh sesuai zamannya. Kalau sekarang UMKM banyak online, jadi UMKM itu tidak hanya yang punya produk, menjual jasa juga UMKM," katanya.

Pemerintah provinsi Bangka Belitung dalam hal ini terus mendorong pelaku usaha untuk terus mengembangkan produknya.

"Kita sangat mendukung, dari hal legalitas, kelembangaannya, pengembangannya. Pertama, UMKM kita tumbuhkan dulu, kita tumbuhan wirausaha baru, lalu kita legalkan, mereka punya nomor induk berusaha (NIB), setelah itu produk ada standart, harusnya punya PIRT, halal, kemasan diperbaiki dan diajak untuk berkembang, dari mikro menjadi kecil, lalu kecil menjadi menengah hingga besar,"katanya.

Selain itu, pemerintah provinsi berusaha mendorong pelaku usaha untuk melek digitalisasi dalam hal promosi produknya.

"Kita di sini banyak unit, sosialisasi dan bimtek, balai pelatihan, kita edukasi, baik itu kementerian dan kolaborasi dengan BUMN melalui dana CSR, kita punya tujuh konsultan melalui PLUT, itu tetap disosialisasikan, kita dorong. Tahun ini kita bantu startup itu untuk jualan online," katanya.

Pemerintah provinsi juga dalam hal pengembangan UMKM, memberikan berbagai bantuan dengan dana insentif daerah (DID).

"Kemarin ada bantuan untuk UMKM, bantuan itu sesuai juknisnya yang langsung menyentuh, kita kemarin karena waktunya singkat, kita melalui alat produksi. Tahun ini kita masih menunggu, DID satu dapat Rp3,5 Miliar dan DID dua Rp3,27 Miliar maka total Rp6 Miliaran, terserap Rp2 miliar, tahun ini masih menunggu juknis," katanya.

(Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved