Berita Pangkalpinang

Inilah Respons Anggota Komisi VII DPR BPJ Terkait Batalnya Pabrik Apple di Indonesia

Dia tak setuju tata kelola pertambangan timah jadi kambing hitam alasan utama dari tak tertariknya investor asing itu ke dalam negara

Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: Iwan Satriawan
Bangkapos.com/Cici Nasya Nita
Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Patijaya 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Patijaya menanggapi alasan batalnya investasi perusahaan Apple di Indonesia, yang diungkapkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).

Dia tak setuju tata kelola pertambangan timah jadi kambing hitam alasan utama dari tak tertariknya investor asing itu ke dalam negara.

"Persoalan itu menurut saya harusnya tidak masalah, Kemenko Marves harus melihat dari hal yang lebih besar. Menurut saya yang jadi persoalan adalah bahwa Indonesia tidak menarik untuk dijadikan tempat untuk investasi, itu yang harus dijadikan alasan, mereka harus fair dong," ujarnya, Rabu (1/3/2023).

Menurut pria yang kerap disapa BPJ ini, regulasi di Indonesia memang tak membuat tertarik orang berinvestasi.

"Persoalan-persoalan regulasi fiskal yang tidak mendukung itu, belum lagi persoalan regulasi ketenagakerjaan dan sebagainya. Itu harus dibuat menarik agar orang datang untuk berinvestasi," katanya.

Dia menegaskan, PT Timah memiliki proper lingkungan, sehingga perusahaan itu bisa saja membeli timah dari badan usaha milik negara itu.

"Yang namanya persoalan tata kelola dan sebagainya, alasannya, Iphone tinggal membeli dari perusahaan yang memiliki proper lingkungan seperti PT Timah, mereka sudah punya, kenapa jadi alasan, yang betul itu karena memang tidak menarik, kenapa investasi menjadi mahal di Indonesia," kata BPJ.

Dia siap beradu argumen dengan Menko Marves membahas alasan tak tertariknya investor menanamkan modal.

"Menurut saya ada yang dimaksud itu, tapi perlu diingat, bahwa yang namanya Iphone tidak pernah mendirikan pabrik, Iphone itu selalu men-outsourcing, mereka punya produk itu kepada perusahaan yang membuat seri yang dimaksud sesuai speksifikasi yang dimaksud. 

Mana ada Iphone punya pabrik sendiri, saya siap berargumen kok dengan orang-orang Menko Marves, jangan mengalihkan persoalan tata kelola lingkungan menjadi faktor alasan perusahan Iphone tidak mau berinvestasi di Indonesia," jelasnya.

Dia menambahkan bahwa timah bukan komponen dalam pembuatan sebuah handphone, namun sebagai perekat.

"Ingat ya timah itu suplemen ya, bukan part, misalnya komponen dalam Iphone itu, dia hanya sebagai untuk merekatkan, bukan komponen," katanya.

Dia menyarankan regulasi fiskal dalam hal investasi harus ditinjau ulang agar banyak orang asing yang mau berinvestasi.

"Jadi ego sektoral dari Kementerian Keuangan yang hanya ingin mengambil pendapat dalam jangka pendek, itu membebani sektor penindustrian.

Saya sudah sampaikan ke Menteri Perindustrian, bahwa regulasi fiskal yang memberatkan itu harus ditinjau ulang, kalau selama tidak ditinjau ulang maka investor luar akan enggan datang berinvestasi," katanya.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved