Tribunners

Profil Pelajar Pancasila Menuju Generasi Emas 2045

Generasi emas yang didambakan bangsa Indonesia adalah generasi yang memiliki visi jauh ke depan, kompetensi andal, karakter yang kokoh

Editor: suhendri
ISTIMEWA
Hema Susilawati, S.Pd. - Guru Geografi SMAN 1 Simpang Teritip 

Oleh: Hema Susilawati, S.Pd. - Guru Geografi SMAN 1 Simpang Teritip

PENDIDIKAN merupakan proses pembentukan karakter suatu bangsa. Pendidikan di sekolah bukan hanya tempat belajar saja, melainkan tempat dalam membentuk generasi yang cerdas dan berkarakter. Karakter merupakan pengejawantahan dari cara berpikir dan juga berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dan bekerja sama dalam semua lini kehidupan.

Pendidikan karakter merupakan upaya sadar yang dilakukan oleh pendidik dalam menginternalisasikan nilai-nilai karakter pada peserta didik di sekolah agar terbentuk proses berpikir dan bertindak sesuai dengan aspek moral yang berlaku. Hal ini bertujuan dalam membentuk kepribadian anak agar menjadi pribadi yang baik, masyarakat yang baik, dan tentunya warga negara yang baik pula. Pada prinsipnya, pembentukan karakter seseorang ditentukan oleh budaya masyarakat dan bangsanya. Dengan kata lain, peserta didik tidak hanya memahami pendidikan sebagai bentuk pengetahuan saja, namun menjadi proses dari bagian hidup dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Pada hakikatnya pendidikan karakter bertujuan dalam meningkatkan mutu dari hasil pendidikan yang mengerucut pada pencapaian karakter yang berakhlak mulia dari peserta didik secara utuh dan juga terpadu. Dalam membantu mewujudkan tujuan ini, maka keluarga dan sekolah sangat menentukan pembentukan karakter peserta didik. Keluarga dan sekolah berperan dalam menghadirkan lingkungan yang kondusif sehingga peserta didik dapat tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter.

Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan dalam hal ini sekolah tidak bisa dilepaskan dari nilai-nilai siswa yang nantinya akan terjun langsung ke masyarakat. Pendidikan karakter menjadi kunci keberhasilan dalam menumbuhkan siswa menjadi pribadi yang benar. Hal ini dipersiapkan dalam menghadapi tantangan zaman berupa kemerosotan moral akibat dampak negatif dari lajunya perkembangan teknologi.

Profil pelajar Pancasila yang dijelaskan dalam visi dan misi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi merupakan perwujudan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Profil pelajar Pancasila mendukung visi dan misi dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan juga berkepribadian. Profil pelajar Pancasila memuat enam dimensi, yakni:

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia adalah terwujudnya peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia. Siswa paham dalam mengamalkan ajaran agama dan kepercayaannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Berkebinekaan global yaitu terciptanya siswa yang mempunyai budaya luhur dan berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain untuk menumbuhkan rasa saling menghargai.
3.Gotong royong yaitu siswa mempunyai sikap bergotong royong dan saling bekerja sama.
4. Mandiri yaitu siswa dapat bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.
5. Bernalar kritis adalah terwujudnya siswa yang mempunyai pemikiran kritis dan objektif dalam memperoleh informasi.
6. Kreatif yaitu terwujudnya siswa yang kreatif dalam menghasilkan sesuatu yang bermakna.

Keenam dimensi ini menjadi satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain agar menjadi lebih bermakna. Penguatan profil pelajar Pancasila akan difokuskan dalam pembinaan karakter yang ditanamkan pada diri peserta didik melalui budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Penerapan profil pelajar Pancasila diwujudkan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari implementasi profil pelajar Pancasila adalah membekali siswa dengan pengetahuan yang akan membantu siswa dalam hidup sesuai dengan nilai-nilai Pancasila baik di dalam maupun di luar sekolah.

Dalam upaya mewujudkan profil pelajar Pancasila, peran seorang guru sangatlah diperlukan. Hal ini dapat dilihat dari keteladanan guru yang akan diikuti oleh siswa. Peran guru sangatlah penting keberadaannya dalam melakukan pembimbingan proses pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator dengan memberikan kesempatan kepada siswa dalam mengoptimalkan potensi yang ada dalam diri siswa. Dengan demikian, dalam proses belajar mengajar siswa dapat mengasah dirinya untuk menemukan masalah yang muncul dan mampu memberikan solusi atas setiap permasalahan yang dihadapi.

Tahun 2030 sampai 2045 bangsa Indonesia diperkirakan akan memperoleh bonus demografi. Usia penduduk produktif 15-64 tahun lebih besar daripada usia penduduk yang tidak produktif berada di bawah 15 tahun atau di atas 64 tahun. Bonus demografi bisa menjadi keadaan yang sangat menguntungkan, tetapi juga akan menjadi kerugian bila generasi usia produktif ini tidak dikelola dengan baik.

Bonus demografi muncul saat usia produktif jumlahnya sangat banyak sehingga sudah dipastikan akan terdapat tantangan dan masalah yang akan dihadapi. Tantangan ini salah satunya harus ada peningkatan kualitas sumber daya manusia, antara lain, dengan penguatan karakter Pancasila. Dengan demikian, bonus demografi yang akan dialami oleh Indonesia akan memberikan dampak positif terhadap perubahan dan penguatan identitas bangsa.

Menjadi anugerah bahwa bangsa Indonesia tahun 2045 dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Esa sumber daya manusia berupa populasi pemuda usia produktif yang merupakan potensi Indonesia. Pemuda menjadi generasi terpenting bagi bangsa Indonesia. Keberadaannya menjadi modal utama yang menjanjikan bagi kemajuan pembangunan bangsa. Generasi muda yang dihasilkan nantinya diharapkan dapat memimpin dan membangun bangsa adalah generasi yang cerdas secara intelektual dan spiritual.

Generasi yang cerdas secara intelektual memiliki kemampuan tinggi dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Adapun generasi yang cerdas secara spiritual merupakan generasi yang senantiasa beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME. Penguatan profil pelajar Pancasila harus terus dilakukan secara berkesinambungan. Pelajar Indonesia memiliki tantangan dalam berpikir dan bersikap terbuka dalam berkontribusi pada peningkatan kualitas kehidupan manusia sebagai bagian dari warga dunia.

Melalui profil pelajar Pancasila, bangsa Indonesia akan menjadi maju dalam membangun peradaban yang sesuai dengan karakter dan jati diri bangsa. Generasi emas adalah generasi penerus bangsa yang akan menentukan masa depan bangsa Indonesia. Generasi emas bangsa Indonesia adalah generasi yang penuh dengan optimisme dengan sikap dan pola pikir yang sesuai dengan nilai Pancasila.

Generasi emas yang didambakan bangsa Indonesia adalah generasi yang memiliki visi jauh ke depan, kompetensi andal, karakter yang kokoh, kecerdasan yang tinggi dan memiliki kemampuan dalam berkompetitif. Mutu generasi emas akan menjadi modal utama yang mendasar bagi terwujudnya pengembangan sumber daya manusia yang mempunyai peran strategis dalam mensukseskan pembangunan nasional. Generasi emas 2045 menjadi generasi yang hadirnya penuh dengan kreativitas dan inovasi sehingga mampu produktif dan bersinergi dalam pembangunan. (*)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved