Tribunners

Pendidikan Bermutu untuk Semua

Persoalan pendidikan yang juga terus disorot adalah persoalan mutu pendidikan.

Editor: suhendri
Istimewa/Dok. Arif Yudistira
Arif Yudistira - Pendidik di PPM MBS Yogya, Peminat Dunia Pendidikan dan Anak 

Oleh: Arif Yudistira - Pendidik di PPM MBS Yogya, Peminat Dunia Pendidikan dan Anak

PENDIDIKAN adalah upaya pemerintah dan masyarakat untuk keluar dari jeratan atau krisis bangsa ini. Melalui pendidikan yang bermutu, kita akan mampu keluar dari masalah bangsa kita seperti kemiskinan, kemunduran pengetahuan sampai dengan pemberantasan kebodohan dan soal soal lain seperti rendahnya literasi kita, tidak ketinggalan dalam dunia digital. Dalam konteks keIndonesiaan atau pendidikan nasional kita, kita dihadapkan berbagai tantangan. Luasnya teritorial Indonesia yang membentang dari Sabang sampai Merauke adalah tantangan tersendiri.

Selain itu, masalah sarana dan prasarana serta pemerataan fasilitas yang menjadi problem pendidikan kita juga patut menjadi perhatian tersendiri. Pembangunan pendidikan beserta program pemenuhan sarana dan prasarana di daerah sudah mulai bergeser dari jawasentris ke Indonesia sentris. Sejak pemerintahan Jokowi, pembangunan memang diarahkan ke Indonesia sentris yang tidak melulu ke wilayah Jawa termasuk pendidikan.

Pendidikan berdampak

Pemerintah melalui Kemendikdasmen memang sedang menjalankan program-program yang berdampak dan dirasakan oleh semua anak bangsa. Program pendidikan tidak boleh hanya dirasakan oleh sebagian wilayah atau sebagian besar sekolah tertentu. Program pendidikan harus merata dan menyentuh di semua wilayah Indonesia.

Melalui program 7 kebiasaan anak Indonesia hebat, pemerintah merancang agar masyarakat, sekolah, dan juga para siswa bisa menerapkan secara kultural kebiasaan yang berdampak pada perubahan perilaku, budaya dan juga kebiasaan baik dari bangun tidur sampai tidur lagi. Tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat ini bila diterapkan secara kulturil baik di lingkungan sekolah dan juga rumah akan berdampak pada pendidikan karakter yang baik bagi anak anak kita. 

Kebiasaan bangun pagi, beribadah, serta olahraga misalnya serta makan bergizi membuat anak anak kita memiliki karakter yang kuat serta mengokohkan pribadinya. Sementara itu, kegiatan lain seperti gemar belajar dan bermasyarakat membuat anak-anak kita memiliki kepedulian dan semangat serta empati kepadalingkungan serta teman-temannya baik di sekolah maupun di rumah.

Program lain yang memiliki dampak nyata di seluruh negeri adalah program revitalisasi sekolah. Revitalisasi sekolah ini bukan sekadar membenahi, membangun ruang belajar semata. Melalui revitalisasi sekolah ini, anak -anak bisa mulai membangun harapan dan mimpi untuk belajar lebih maju lagi.

Di tahun 2025, pemerintah telah menggelontorkan dana Rp16, 97 triliun untuk merevitalisasi 15.523 dari 10.440 target yang dicanangkan. Dengan perbaikan, pembangunan fasilitas pendidikan mulai dari kantor guru, ruang kelas di seluruh Nusantara itu, pemerintah sedang berupaya membangun hal pokok yakni tempat untuk menancapkan mimpi anak anak kita.

Program lain yang dirasakan dan penting bagi pendidikan kita adalah program peningkatan kompetensi guru dan juga peningkatan kesejahteraan guru. Program peningkatan kompetensi guru menjadi penting mengingat guru juga memiliki hak untuk meningkatkan kompetensinya. Guru yang makin kompeten akan digemari siswanya.

Di tengah gempuran krisis akhlak dan moralitas anak-anak kita, guru dituntut untuk mengerti, memahami dan juga merangkul psikologi murid-muridnya. Peningkatan skill ini penting, tidak hanya secara akademik, tetapi juga skill sosial. Guru juga musti memiliki kemampuan memberikan konseling anak. Ia dituntut mengerti psikologi anak zaman sekarang dan mampu menjadi rekan atau teman belajarnya.

Melalui program PPG maupun pemberian beasiswa bagi guru, pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan kompetensi dan skill guru. Sampai hari ini pemerintah juga telah memberikan pelatihan metode atau pendekatan dalam pembelajaran melalui deep learning.

Ada sekitar 16.197 yang menerima beasiswa dan 804 ribu yang telah mengikuti PPG. Pemerintah juga telah memberikan tunjangan khusus guru bagi guru honorer sebanyak 62.536 guru. Meski belum semuanya, program ini cukup dirasakan dampaknya bagi guru non-ASN.

Dalam dunia pendidikan yang penuh tantangan, pemerintah atau negara memang dituntut hadir dan memberikan program nyata yang dapat dirasakan langsung oleh stakeholder baik sekolah maupun guru. Dengan pemerataan fasilitas dan juga peningkatan kesejahteraan pada guru, diharapkan dapat memperbaiki dan memberikan hak guru untuk lebih sejahtera.

Peningkatan mutu

Sumber: bangkapos
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved