Berita Pangkalpinang

Nilai Ekspor Januari-Maret 2023 di Babel Turun Hingga 88,18 persen, Ekspor Timah Terkontraksi 

Penurunan ini dipengaruhi oleh ekspor komoditas timah yang turun sebesar 62,03 persen yakni senilai US$107,96 juta. Sementara itu, ekspor

Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: Iwan Satriawan
Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Toto Haryanto Silitonga. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA-- Berdasarkan Berita Resmi Statistik (BRS) Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Maret 2023, ekspor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar US$137,28 juta.

Secara y-on-y (Maret 2023 dibanding Maret 2022), ekspor ini turun sebesar 56,33 persen.

Penurunan ini dipengaruhi oleh ekspor komoditas timah yang turun sebesar 62,03 persen yakni senilai US$107,96 juta.

Sementara itu, ekspor komoditas nontimah tercatat sebesar US$29,32 juta atau turun 2,41 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Toto Haryanto Silitonga menyebut, secara kumulatif (c-to-c), nilai ekspor Januari-Maret 2023 mengalami penurunan sebesar 88,18 persen dibandingkan Januari-Maret 2022. 

Kata Toto, penurunan nilai ekspor didorong oleh turunnya ekspor timah sebesar 90,15 persen. Ekspor komoditas nontimah tercatat juga
mengalami penurunan sebesar 75,10 persen. 

"Sampai dengan bulan Maret 2023, peran timah dan nontimah terhadap total ekspor masing-masing sebesar 72,33 persen dan 27,67 persen," sebut Toto kepada Bangkapos.com, Kamis (4/5/2023).

Menurutnya, timah dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagian besar diekspor ke negara-negara di Asia, dimana Tiongkok masih menjadi negara tujuan utamanya. 

"Sepanjang Januari-Maret 2023, sebanyak 37,05 persen ekspor timah dikirim ke Negeri Tirai Bambu ini. India dan Korea Selatan berada di peringkat selanjutnya. Sebesar 13,12 persen dan 12,30 persen ekspor timah diekspor ke kedua negara tersebut. Di urutan berikutnya adalah negara Singapura dan Jepang," bebernya.

Toto mengatakan, lima negara utama tujuan ekspor timah ini berperan sebesar 77,86 persen.

"Secara komulatif (c-to-c), terjadi kontraksi pertumbuhan ekspor ke 5 negara terbesar tujuan timah. Tiongkok terkontraksi hingga 58,77 persen dan India terkontraksi hingga 53,32 persen. Singapura merupakan negara dengan kontraksi terdalam hingga 74,11 persen," pungkasnya.

Sementara, Toto menyampaikan, dari 5 komoditas utama ekspor nontimah, peran komoditas lemak dan minyak hewan atau nabati masih mendominasi. Nilai ekspor golongan ini pada Maret 2023 adalah sebesar US$19,54 juta. 

"Nilai ini turun sebesar 23,34 persen terhadap bulan lalu (m-to-m) namun meningkat sebesar 3,61 persen secara y-on-y. Secara kumulatif (Januari-Maret 2023), ekspor lemak dan minyak hewan atau nabati berperan sebesar 72,13 persen," ungkapnya.

Kemudian, golongan berbagai produk kimia mengalami peningkatan signifikan secara y-on-y sebesar 6,79 persen. Secara agregat jumlah ekspor nontimah mengalami kontraksi sebesar 2,41 persen.

Menurutnya, Malaysia menempati urutan pertama pangsa ekspor nontimah sepanjang tahun 2023 dengan nilai US$25,55 juta. Peran Malaysia dalam ekspor nontimah sebesar 29,58 persen.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved