BANGKAPOS HARI INI

Rumah Makan Untung Tipis Bertahan di Tengah Naiknya Harga Ayam dan Telur

Naiknya harga ayam saat ini membuat para pedagang rumah makan di Pangkalpinang ikut mengeluh.

Editor: khamelia
Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy
Ilustrasi konsumen menikmati makanan di sebuah warung di Kota Pangkalpinang 

Hanya saja kata Awal, pihaknya menduga kenaikan ayam disebabkan stok ayam terbatas sebab ayam lebih banyak dikirimkan ke Pulau Belitung.

“Kalau kami dengar-dengar isunya karena ayam ini lebih banyak dikirimkan ke Belitung. Disana (Belitung-red) harga ayam lebih tinggi dan yang beli lebih banyak jadi banyak dikirim ke sana dan di sini terbatas,” bebernya.

Naiknya harga ayam satu minggu terakhir, kata Awal membuat pendapatannya berkurang. Sebab yang membeli ayam semakin sepi.

“Kemarin bawa 20 potong ayam juga tidak habis. Dari pagi sampai sore nungguinnya, bayanginlah sekarang ini mau gimana lagi,” ungkapnya.

Tak hanya ayam, kini harga telur ayam juga kian melonjak. Sebelumnya telur ayam paling tinggi bertengger di harga Rp1.800 dan saat ini harga telur ayam menyentuh Rp2.000 per butir.

Doni, penjual ayam di pasar yang sama mengaku kenaikan harga menjadi Rp2.000 ini sudah berlangsung sejak satu mingguan terakhir. 

“Yang harga Rp1.800 masih ada tapi beda ukurannya lebih kecil, dan harga Rp2.000 itu telur yang standarlah,” sebut Doni.

Ia juga tak mengetahui pasti apa penyebab utama kenaikan harga telur ayam itu.

“Kalau naiknya karena apa kami tidak tahulah, yang pasti kami beli sudah dengan harga tinggi,” tuturnya.

“Kalau yang beli banyak biasanya orang toko yang buat dijual lagi, sisa dari itu sedikitlah. Makin sepi yang
beli karena harganya tinggi,” terangnya. (Bangkapos.com)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved