Wakil Direktur RS Pukul Balita

Dokter Makmur yang Tampar Balita di Makassar Buat Pengakuan Baru, Sebut Cuma Mengelak Eh Kena Tangan

Dokter Makmur yang sebelumnya menjabat wakil direktur di RS Bahagia Makassar (kini dipecat) mengaku cuma mengelak lalu balita tersebut kena tangannya.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Hendra
Kompas.com
Dokter Makmur, dokter pensiunan PNS yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur di RS Bahagia Makassar. Kini ia ditetapkan sebagai tersangka kasus dokter tampar balita. Dokter Makmur mengaku hanya mengelak lalu tangannya terkena kepala sang balita. 

"Yang bersangkutan sudah kita tetapkan sebagai tersangka, setelah pemeriksaan dilakukan subuh tadi," kata Kanit PPA Polrestabes Makassar, Iptu Alim Barhi, SE kepada tribun, Senin (31/7/2023) siang.

Makmur dijerat Pasal 80 ayat (1) Jo Pasal 76C UU RI, No 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

"Ancaman hukumannya itu, tiga tahun delapan bulan penjara," ujar Iptu Alim Barhi.

Penetapan tersangka itu, lanjut Alim Barhi, berdasarkan hasil visum luka lecet yang dialami MAV.

"Alat bukti, surat visum et repertum terhadap korban," ucapnya.

Namun demikian, Makmur tidak ditahan karena ancaman hukuman yang dipersangkakan di bawah kurungan lima tahun penjara.

Sosok Dokter Makmur Dikenal Ramah Tapi Punya Masalah Pribadi

Sosok Eks Wakil Direktur Pelayanan RSU Bahagia, Makmur yang viral menjitak anak tiga tahun hingga tersungkur, dikenal sosok pejabat yang baik dan ramah.

Selama empat bulan terakhir bekerja di rumah sakit yang berlokasi di Jl Minasaupa, Kecamatan Rappicini, Makassar, ia dianggap berdedikasi.

Sebab, setiap tugas atau pekerjaan yang dibebankan terhadap dirinya selalu dikerjakan tepat waktu.

"Sebenarnya seharian dokter Makmur ini sangat bagus, dari sisi pekerja sangat produktif menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya," kata Konsultan Hukum RSU Bahagia Muhammad Fakhruddin, ditemui di kantornya, Minggu (30/7/2023) sore.

Muhammad Fakhruddin dan pejabat RSU Bahagia lainnya pun menduga, Makmur memiliki permasalahan pribadi.

Dugaan itu dikuatkan dengan sikap Makmur yang sepekan terakhir sebelum aksinya viral, kerap murung.

"Kami berkesimpulan tadi hasil pembicaraan di rapat bahwa ada kemungkinan yang bersangkutan ini mengalami depresi atau mengalami masalah," ujar Fakhruddin.

"Karena menurut informasi teman-teman di kantor yang bersangkutan dalam seminggu terakhir kerap menyendiri dan murung," sambungnya.

Fakhruddin pun menduga, dari persoalan pribadinya itulah, Makmur ke warkop Nonna Jl Anggrek Raya (TKP) untuk menghibur diri dengan bermain catur.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved