Bangka Pos Hari Ini

11 Tersangka Perusakan Aset PT Foresta Dibawa ke Polda Babel, Istri Martoni Titip Sarung untuk Salat

Perjuangan Martoni membela hak masyarakat desa, berbuntut pada penetapannya sebagai tersangka oleh Polres Belitung, Kamis (25/8/2023) lalu.

Editor: nurhayati
Kolase/Screenshot (IST/Martoni)
Polemik lahan tak selesai, masyarakat Kecamatan Membalong marah lalu menggelar aksi menebang pohon sawit untuk menghalani jalan masuk ke kantor PT Foresta, dan membakar aset milik perusahaan tersebut. Kamis (17/8/2023). 

BANGKAPOS.COM, BELITUNG -- Bayana berusaha terlihat tegar.

Namun sekuat apapun ia menahan, suaranya bergetar saat mengisahkan perjuangan suaminya, Martoni.

Perjuangan Martoni membela hak masyarakat desa, berbuntut pada penetapannya sebagai tersangka oleh Polres Belitung, Kamis (25/8/2023) lalu.

Bersama 10 tersangka lainnya, Martoni diduga terlibat aksi perusakan dan pembakaran aset PT Foresta Lestari Dwikarya di Kecamatan Membalong pada 16 Agustus lalu.

Perusakan itu buntut konflik berkepanjangan antara masyarakat 6 desa dengan PT Foresta terkait tuntutan masyarakat atas 20 persen plasma dari hak guna usaha (HGU) perusahaan.

Setelah sempat menginap semalam di Polres Belitung, Martoni selaku koordinator lapangan (Korlap) aksi unjukrasa, bersama tersangka lainnya, Jumat (25/8/2023) pagi, diboyong ke.Polda Bangka Belitung (Babel) melalui jalur laut.

Bayana, istri Martoni, mengaku tidak menyangka sang suami dan 10 orang lainnya akan dibawa ke Mapolda Bangka Belitung di Pangkalpinang, Jumat (25/8/2023) pagi.

Saat masih diamankan di Polres Belitung, Kamis (24/8/2023) malam, Bayana yang dalam kondisi sakit hanya menitipkan satu setel pakaian ganti, jaket, dan kain sarung untuk salat.

“Aku tidak menyiapkan baju panjang, karena tidak terlintas akan seperti ini. jadi hanya aku titipkan pakaian sehelai sepinggang. kalau tahu 1-2 hari sebelum dibawa ke Polda, aku tetapke sana (Polres) kuat atau tidak kuat, pasti kan ke Polres,” ujarnya kepada Pos Belitung, Jumat (25/8/2023).

Bayana mengungkapkan teguh mendukung perjuangan sang suami yang men-adi koordinator dalam memperjuangkan tuntutanm masyarakat atas PT Foresta.

Ia meyakini Martoni berbuat dan berjuang demi masyarakat.

“Yang membuat kami kuat, karena suami aku bukan teroris, bukan penjahat, bukan pembunuh. Suami ku berjuang untuk masyarakat, untuk orang ramai, bukan pribadi,” ujarnya.

Kata Bayana, sebelum penangkapan oleh aparat kepolisian, Kamis (24/8/2023) dini hari di Perumahan Billiton Residence,bdia sempat berkomunikasi dengan Martoni via telepon.

Saat itu, Bayana menanyakan kondisi suaminya yang mengatakan aman. Namun setelah pengamanan dari pihak kepolisian, tak ada lagi komunikasi antarkeduanya.

Bayana menceritakan, kabar penangkapan Martoni telah sampai kepada putri semata wayangnya yang tinggal terpisah karena sedang kuliah.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved