Tribunners

Pendidikan Moderasi Agama di Madrasah

Madrasah, sebagai lembaga pendidikan Islam, memiliki peran penting dalam mempromosikan moderasi beragama di kalangan generasi muda muslim

Editor: suhendri
ISTIMEWA
Dr. Kartika Sari, M.Pd.I. - Pengawas Madya Kementerian Agama Kota Pangkalpinang 

Oleh: Dr. Kartika Sari, M.Pd.I. - Pengawas Madya Kementerian Agama Kota Pangkalpinang

PENDIDIKAN memiliki peran sentral dalam membentuk nilai-nilai dan sikap generasi muda. Madrasah di era industri 4.0 ini, penting untuk memastikan bahwa pendidikan tidak hanya menyampaikan pengetahuan atau mengikuti perkembangan teknologi, tetapi juga mendorong pemahaman, toleransi, dan moderasi beragama. Madrasah, sebagai lembaga pendidikan Islam, memiliki peran penting dalam mempromosikan moderasi beragama di kalangan generasi muda muslim. Apalagi Provinsi Bangka Belitung merupakan negeri yang kaya akan keberagaman, termasuk dalam aspek beragama.

Menurut data Kementerian Agama Republik Indonesia tahun 2023, jumlah madrasah dan jumlah siswa di Provinsi Bangka Belitung secara keseluruhan 814 dengan jumlah siswa 77.693, dengan rincian jumlah madrasah ibtidaiah (MI) 519 dengan jumlah siswa sebanyak 40.646. Adapun madrasah tsanawiah (MTs) berjumlah 225 madrasah dengan jumlah siswa 22,244. Untuk tingkat madrasah aliah (MA) berjumlah 53 madrasah dengan jumlah siswa 7.830.

Data tersebut menggambarkan bahwa madrasah memiliki potensi besar untuk menjadi pelopor atau penggerak moderasi beragama. Alasan yang mendasarinya adalah bahwa madrasah memiliki kurikulum yang berbasis pada nilai-nilai keislaman yang moderat. Madrasah memiliki guru-guru dan tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi dalam bidang agama dan moderasi beragama. Selain itu juga madrasah memiliki lingkungan yang kondusif untuk mengembangkan nilai-nilai moderasi beragama.

Meningkatkan kualitas pendidikan agama di madrasah adalah suatu tantangan penting dalam memastikan bahwa siswa menerima pendidikan agama yang berkualitas, relevan, dan berdampak positif dalam kehidupan mereka. Beberapa upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama di madrasah adalah pengembangan kurikulum yang relevan. Maksudnya, rancangan kurikulum agama di madrasah harus relevan dan sesuai dengan kebutuhan siswa serta nilai-nilai lokal. Madrasah juga harus memastikan kurikulum mencakup pemahaman tentang nilai-nilai moderasi, toleransi keragaman, dan prinsip-prinsip kemanusiaan.

Pelatihan guru agama yang berkualitas tentang pendalaman pemahaman agama dan pendekatan pengajaran yang inovatif juga merupakan salah satu upaya dalam peningkatan kualitas pendidikan agama di madrasah. Pemilihan materi pembelajaran yang berkualitas dan relevan juga dibutuhkan dan mencerminkan nilai-nilai keislaman dan moderasi. Selanjutnya memanfaatkan teknologi informasi dan media digital untuk mendukung pelajaran agama sehingga peserta didik dapat dengan mudah mengakses berbagai sumber belajar, diskusi yang mendukung pemahaman agama atau menggunakan media sosial untuk menyampaikan pesan moderasi dan nilai-nilai toleransi.

Madrasah juga harus menawarkan kegiatan ekstrakurikuler yang mana kegiatan ini dapat memberikan dukungan kepada peserta didik dalam meningkatkan pemahaman agama dan penerapan nilai-nilai agama dalam konteks nyata. Madrasah harus mendorong peserta didik untuk dapat terlibat langsung dalam pelayanan masyarakat yang berdasarkan nilai-nilai sosial dan kemanusiaan dalam Islam. Madrasah harus mendorong diskusi terbuka dan dialog antaragama yang bertujuan untuk mempromosikan pemahaman yang mendalam tentang berbagai agama dan kerja sama antaragama serta membantu peserta didik dalam memahami perbedaan dan persamaan antara agama-agama, serta mengurangi stereotipe dan prasangka yang mungkin muncul. Salah satu upaya adalah dengan mengajak para pemangku kepentingan, termasuk orang tua, dan komunitas lokal.

Selanjutnya, pemantauan dan evaluasi berkelanjutan perlu dilakukan untuk mengukur kemajuan siswa dan efektivitas program pendidikan agama dan hasil evaluasi tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam perbaikan kurikulum dan metode pengajaran ke depan. Madrasah juga harus dapat menjalin kerja sama dengan lembaga eksternal, seperti lembaga pendidikan, organisasi agama, atau lembaga lain yang dapat memberikan sumber daya tambahan dan dukungan dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama. Terakhir, pemahaman dan dukungan orang tua terhadap pendidikan agama yang diterima oleh anak-anak mereka menjadi sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama di madrasah.

Selain itu juga madrasah harus mengadakan pertemuan rutin dengan orang tua untuk berbagi informasi tentang kurikulum dan kemajuan peserta didik. Madrasah juga dapat mengadakan pertemuan orang tua, seminar, atau lokakarya yang bertujuan untuk mengedukasi orang tua tentang pentingnya moderasi beragama dalam pendidikan agama anak-anak mereka. Terakhir, madrasah harus melakukan monitoring dan evaluasi diri secara berkala terkait dengan efektivitas program pendidikan agama yang melibatkan seluruh warga sekolah baik guru, peserta didik, dan orang tua.

Untuk menjadikan madrasah sebagai pelopor moderasi beragama dan meningkatkan kualitas pendidikan agama di madrasah tentunya memerlukan komitmen, upaya kolaboratif, dan pendekatan yang berkelanjutan. Dengan fokus pada kurikulum yang relevan, pelatihan guru yang baik, dan penerapan teknologi informasi, madrasah dapat berperan penting dalam memberikan pendidikan agama yang berkualitas tinggi yang sesuai dengan nilai-nilai moderasi beragama. (*)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved