Pilpres 2024

Gibran Masih Kader PDIP, Nurson: Kalau Mau Dipecat Ya Monggo

PDIP hingga saat ini belum mengambil sikap tegas atas keputusan putra Jokowi itu maju di Pilpres 2024 dari luar partai yang membesarkannya.

Penulis: Fitriadi | Editor: Teddy Malaka
Tribunnews
Gibran Rakabuming Raka, cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). 

BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto masih memunculkan polemik.

Gibran yang merupakan kader PDIP, menjadi cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).

PDIP hingga saat ini belum mengambil sikap tegas atas keputusan putra Jokowi itu maju di Pilpres 2024 dari luar partai yang membesarkannya.

Politikus Partai Golkar Nusron Wahid mempersilakan PDIP memecat Gibran.

Sebab, menurutnya, kewenangan itu merupakan ranah di internal Partai berlambang banteng bermoncong putih itu.

"Kalau mau dipecat yaa monggo. Itu hak dan urusan internal PDIP. Tidak usah dibuat melankolis," kata Nusron dalam keterangannya, Rabu (1/11/2023), dikutip dari Tribunnews.com.

Lebih jauh, Anggota Komisi VI DPR RI itu menyebut Gibran adalah sosok gentleman yang siap menerima segala keputusan partai.

"Mas Gibran politisi gentlemen, dengan segala keputusan. Mas Gibran mendatangi Mbak Puan dan pamit baik-baik. Karena ada panggilan dari rakyat untuk menjawab kebutuhan kepemimpinan Indonesia," jelasnya.

Nusron juga menyinggung soal Gibran yang disebut tidak lurus kepada Megawati.

Dia mengatakan, yang dilakukan Gibran saat ini merupakan bentuk rekonsiliasi nasional untuk melanjutkan pembangunan Presiden Jokowi.

"Soal tegak lurus dengan arahan Bu Megawati, apa yang dilakukan Mas Gibran adalah bagian dari upaya untuk melaksanakan proses rekonsiliasi nasional dengan antar kelompok bangsa Indonesia dan melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan Pak Jokowi," jelasnya.

Nurson juga merespon pernyataan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun yang mengaku khawatir jika PDIP memecat Gibran Rakabuming Raka, akan muncul narasi 'dizalimi'.

Nusron mengatakan, narasi tersebut memang benar adanya, bukan hanya sekedar gimmick atau intrik belaka.

"Soal narasi 'saya dizalimi', ini fakta bukan 'drakor politik', sehingga tidak pakai narasi dan skrip drama. Semua jalan atas dasar fakta saja," kata Nusron.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun mengatakan jika pihaknya memecat Gibran Rakabuming Raka, makan akan muncul narasi dizalimi.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved