Mark Zuckerberg Disebut Untung Besar, Jual Ujaran Kebencian dan Dukung Pembunuhan Rakyat Palestina
Mark Zuckerberg Pro Israel mendapatkan keuntungan berlipat dari menjual ujaran kebencian dan dukung pembunuhan warga Palestina
Penulis: Hendra CC | Editor: Dedy Qurniawan
Senada, kata kunci 'anak laki-laki Yahudi Israel' atau Jewish boy Israeli, maka akan memunculkan stiker dengan tampilan empat anak laki-laki dengan mengenakan kalung Bintang Daud, lalu salah satu anak mengenakan kopiah Yahudi atau yarmulke dan dalam keadaan membaca, dan anak lainnya hanya berdiri.
Dari kata kunci tersebut, tidak ada stiker yang menunjukan gambar orang membawa senjata.
Pasca diluncurkannya fitur ini, karyawan Meta pun justru melaporkannya ke pihak internal perusahaan.
"Seperti yang kami katakan saat meluncurkan fitur ini, model dapat menghasilkan keluaran yang tidak akurat atau tidak sesuai seperti pada semua sistem AI generatif," dalih juru bicara Meta, Kevin McAlister.
"Kami akan terus menyempurnakan fitur-fitur ini seiring perkembangannya dan semakin banyak orang yang menyampaikan masukan mereka," sambungnya.
Kata Kunci 'Palestina' dan 'Alhamdulillah' Diterjemahkan Instagram Jadi 'Teroris'
Masih dilansir The Guardian, ditemukan bahwa kata kunci 'Palestina' dan 'Alhamdulillah' diterjemahkan oleh Instagram menjadi 'teroris'.
Hal ini ditemukan dalam bio profil beberapa pengguna Instagram.
Adapun masalah ini pertama dilaporkan oleh beberapa akun profil akun pengguna Instagram saat memakai kata 'Palestina; yang ditulis dalam bahasa Inggris, emoji bendera Palestina, dan kata 'alhamdulillah; yang ditulis dalam bahasa Arab.
Berdasarkan penelusuran The Guardian, ketika kombinasi kata-kata tersebut digabungkan, frasa tersebut berbunyi, 'Alhamdulillah, teroris Palestina berjuang demi kebebasan mereka.'
Setelah adanya laporan tersebut, Instagram pun meminta maaf dan memperbaiki isu tersebut.
Meta berdalih terjemahan seperti itu adalah kesalahan sistem.
Unggahan terkait Palestina 'Disembunyikan' dari Pengguna Lain
Selanjutnya, adapula laporan bahwa postingan di Instagram yang berkaitan dengan Palestina disembunyikan dari pengguna lain tanpa penjelasan dan mengalami penurunan engagement.
Terkait hal ini, Meta berdalih bahwa konten perang Hamas-Israel begitu banyak diunggah di platform mereka termasuk Instagram.
120 Ribu Rekening Nasabah Diperjualbelikan Lewat Facebook dan e-Commerce, Minta Meta Tindaklanjuti |
![]() |
---|
Diamnya Pemimpin Dunia saat Genosida Terjadi di Depan Mata |
![]() |
---|
Inggris dan Kanada Susul Perancis akan Akui Palestina September 2025, Israel Bereaksi Beri Ancaman |
![]() |
---|
Tunggu Sidang Umum PBB, 15 Sekutu Barat Segera Susul 164 Negara Akui Palestina Merdeka |
![]() |
---|
NGAOS di Pantai Tikus Emas, ODOJ Himpun Rp54 Juta Donasi untuk Palestina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.