Pilpres 2024
Pengamat Komunikasi Erik Ardiyanto: Pentingnya Brand Positioning Politik Saat Debat Pilpres 2024
Menurtnya debat dapat mempengaruhi elektabiltas paslon ketika program - program yang menjadi unggulan terdiliver dengan baik ke masyarakat.
Penulis: Teddy Malaka CC | Editor: Evan Saputra
BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Debat capres-cawapres 2024 pertama telah selesai digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Selasa (12/12/2023) malam. Debat tersebut membahas masalah spesifik terkait Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, dan Penguatan Demokrasi.
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina Erik Ardiyanto memberikan tanggapat terkait debat tersebut.
Menurtnya debat dapat mempengaruhi elektabiltas paslon ketika program - program yang menjadi unggulan terdiliver dengan baik ke masyarakat.
"Kita lihat hasil suvei terakhir Litbang Kompas periode 29 November hingga 4 Desember 2023 sebanyak 28,7 persen responden belum menentukan pilihan jelang Pilpres 2024. Angka harus bisa di manfaatkan semua paslon untuk di grab menjadi suara mereka dalam pemilihan," kata Erik kepada bangkapos.com.
Di awal pembukaan debat para kandiat langsung memaparkan visi - misinya, tampil dengan menyerang, Anis Baswedan memulai dengan melontarkan kritik terhadap pemerintahan.
Kemudian Prabowo Subianto dalam debat selalu ingin merepresentasikan dirinya sebagai penerus dari Pak Jokowi, sedangkan Pak Ganjar Pranowo melihat apa yang sudah dilakukan baik oleh Pak Jokowi yang baik akan di teruskan, sedangkan yang belum akan di perbaiki.
Menurutnya debat tadi malam sangat menarik, karena dalam debat yang bagus bisa mendorong muncul nya pemikiran kritis secara spontan.
"Debat tentu juga dapat mempengaruhi sikap dan pilihan orang untuk setuju dengan argumen yang diusulkan. Seyogyanya etika dalam debat para paslon harus memberikan pendapat yang objektif, logis dan jangan mudah emosi. Karena dalam debat kita bisa melihat karakter asli seseorang apalagi dalam keadaan tekanan publik yang sangat tinggi," kata dia.
Menurutnya yang paling menarik dari debat tadi malam adalah pada saat sesi tanya jawab antar kandidat.
"Di sini kita bisa melihat Brand Positioning Politik para kandidat, misalnya Pak Anis dari awal muncul dengan agenda perubahan ini bisa dilihat dari segi peryataan yang dilontarkan dan retorika sepanjang debat yang mengisyaratkan posisi berbeda dengan pemerintah saat ini," kata dia.
Sementara Prabowo Subianto tadi malam berkebalikan karakter yang selama ini dicitrakan telah berubah, menjadi lebih santai dan riang di berbagai media, justrul tadi malam tidak kelihatan.
"Saat sesi tanya jawab berlangsung dengan kedua paslon intonasi suaranya menujukan rawut muka emosi dan mudah tersulut amarah. Kedepan saat debat kedua hal ini harus diatisipasi oleh timnya, jangan sampai ini menjadi sebuah 'Re- Branding' yang kontradiktif dengan aslinya saat debat," kata dia.
Sementara yang menarik justrul dari pak Ganjar Pranowo yang selama ini di asumsikan banyak orang masih belum klir soal branding politikhya mau ke arah mana, tadi malam justrul muncul dengan slogan yang mudah di pahami “Sat Set, Tas - Tes”.
"Dari sisi penampilan Pak Ganjar tadi malam juga sangat tenang dan menguasai panggung, penjelasan yang khas melalui storytelling dengan dibuktikan contoh kasusnya membuat mudah dipahami oleh masyarakat," ujar Erik. (*)
| PDIP Ajukan Gugatan ke PTUN, Sebut Gibran Bisa Batal Dilantik Jadi Wapres Jika KPU Langgar Hukum |
|
|---|
| Pelantikan Presiden Tetap di Jakarta Bukan di IKN, MPR Revisi Tata Tertib Pelantikan |
|
|---|
| Reaksi Titiek Soeharto saat Ditanya Apakah Bersedia Jadi Ibu Negara Dampingi Presiden Prabowo |
|
|---|
| Apa Kata Anies Baswedan Ketika Ditanya soal Rekonsiliasi dengan Prabowo : Kita Teman Demokrasi |
|
|---|
| Usai Putusan MK Tolak Gugatan, Kubu Anies dan Ganjar Kini Beri Selamat Kepada Prabowo-Gibran |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.