Pilpres 2024

Gibran Disebut Provokasi Suporter Saat Debat, Benarkah KPU Bakal Beri Kartu Kuning?

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan kembali melayangkan teguran kepada calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka

Kompas TV
Gibran Disebut Provokasi Suporter Saat Debat, Benarkah KPU Bakal Beri Kartu Kuning?-Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan kembali melayangkan teguran kepada calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka 

BANGKAPOS.COM- Calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka disebut kembali menampilkan gestur yang mirip saat debat perdana capres beberapa waktu lalu.

Ia disebut-sebut memprovokasi supporternya.

Hal tersebut tepat saat segmen dua debat cawapres selesai, Gibran mengarahkan diri ke para pendukungnya sambil mengangkat kedua tangannya.

Gestur itu tampak seperti gerakan Gibran yang dinilai memprovokasi pada saat debat perdana capres.

Gesture Gibran itu tampak disambut riuh para pendukungnya.

KPU RI telah menegur Gibran ihwal sikap yang ditunjukkan saat debat capres perdana.

Teguran itu disampaikan oleh KPU melalui rapat evaluasi debat perdana bersama tim pasangan calon peserta pemilu yang berlangsung Kamis (14/12/2023) di Kantor KPU RI, Jakarta.

Lantas apakah kini KPU akan memberikan kartu kuning untuk Gibran?

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan kembali melayangkan teguran kepada calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka.

Pasangan Prabowo Subianto tersebut dinilai telah melakukan provokasi saat debat cawapres di Jakarta Convention Center Jumat (22/12/2023).

Ketua KPU Hasyim Asy'ari memastikan komisi penyelenggara Pemilu yang dipimpinnya bakal memberikan teguran.

"Nanti kita ingatkan lagi, kita tegur lagi, pada evaluasi hasil debat yang kedua ini," kata Hasyim Asy'ari ditemui usai debat. dikutip dari Wartakota.

Hasyim mengatakan, KPU pasti bakal menggelar pertemuan lanjutan dengan tim pasangan capres-cawapres dan masing-masing tim dipersilakan mengajukan sejumlah catatan dan evaluasi terkait debat sebelumnya.

"KPU akan mendengarkan dan kemudian akan mengambil keputusan apa-apa yang perlu kita evaluasi, termasuk memperingatkan kembali tampilan-tampilan yang boleh dikatakan sudah disepakati untuk tidak dilakukan pada saat debat ini," jelas Hasyim.

Namun begitu, Hasyim tetap menepis niatan untuk memberikan konsekuensi bagi calon yang melanggar kesepakatan dalam debat.

Sumber: bangkapos
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved